BUDIDAYA BAWAL BINTANG

BUDIDAYA BAWAL BINTANG


Bawal bintang (Trachinotus Alochi) adalah salah satu ikan laut ekonomis yang telah dibudidayakan di Batam dan Riau dengan mendatangkan benih dari Malaysia. Bawal bintang juga telah berhasil dibenihkan secara terkontrol di Balai Budi Daya Laut (BBL) Batam.

cara budidaya ikan,pengertian budidaya perikanan,budidaya perikanan air tawar,contoh budidaya perikanan,polinela,perikanan judul,perikanan xls, MENGENAL BAWAL BINTANG


Bawal bintang (Trachinotus blochi) mempunyai bentuk badan agak oval, tinggi dan pipih.
Kepala dan badan seluruhnya putih keperakan dengan sedikit kekuningan sirip dada kehitaman,  sinp perut putih. Sirip pung gang, sirip dubur, dan sirip ekor kuning kehitaman. Mata relatif kecil, garis tengah mata lebih kecil dari pada panjang moncong. Ujung maxilla bagian belakang sampai di depan mata.

Moncong tumpul jari – jari sirip punggung yang pertama pendek. Jari-jari lemah bagian  depan sirip punggung dan sirip dubur memanjang. Sirip dada pendek. Sirip ekor cagak dengan lekukan yang dalam. Ujung ujung sirip ekor memanjang.

Ikan ini hidup di perairan sekitar pantai, teluk, dan daerah sekitar terumbu karang Tergolong ikan karnivora (pemakan hewan) yang memangsa ikan, udang dan biota air lainnya. Bawal bintang dapat mencapai ukuran panjang 65 cm. Bawal bintang mempunyai banyak nama lokal seperti bubara,  kuwe,  borung,  lowang.  lawakan cepa,  dan sebagainya.

Bawal bintang merupakan ikan yang telah berhasil dibenihkan secara terkontrol di hatchri
(Balai Benih). Taiwan dan Malaysia adalah dua negara yang memproduksi bawal bintang
melalui budi daya dari benih yang dihasilkan oleh hatchri Sementara Indonesia telah berhasil membenihkan bawal bintang melalui Balai Budi daya Laut (BBL) Batam. Bawal bintang
menjadi salah satu komoditas unggulan yang dikembangkan oleh BBL Batam.

BENIH BAWAL BINTANG


Benih bawal bintang berasal dari penangkapan di alam dan dihatchri. Benih bawal bintang dari Malaysia yang harganya cukup mahal, mencapai Rp4.000,00/ekor untuk benih benakuran 3 cm. Sedangkan benih bawal bintang yang diproduksi oleh BBL Batam harganya lebih rendah antara Rp1.200,00 – Rpl.500,00/ekor untuk benih berukuran 3 cm. Sejak tahun 2007, BBL Batam telah memproduksi benih bawal bintang sebanyak 150 ribu benih per siklus (13 bulan)
ukuran 3 cm.

PEMELIHARAAN BAWAL BINTANG DI KJA


Bawal bintang diperdagangkan sebagai ikan konsumsi dan ekspor pada ukuran 800-1.000 gr/ekor. Untuk menghasilkan bawal bintaag ukuran tersebut dibutuhkan waktu
pemeliharaan di KJA selama 6-9 bulan benih untuk pembesaran dapat berasal dari hasil penangkapan maupun pembenihan di hatchri atau balai benih.

Pemeliharaan ikan-ikan laut di KJA yang dimulai dari benih berukuran relatif kecil, memerluk beberapa tahapan. Tahapan ini antara lain an berguna untuk menghindari tingkat mortalitas(kematian) yang biasanya tinggi. Dalam tahapan ini,  ikan diseleksi berdasarkan ukurannya,  untak menghindari sifat kanibal (saling memangsa) dan agar pertumbuhan ikan, lebih seragam. Dalam pemeliharaan, dibedakan adanya tiga tahap pemeliharaan, yaitu pendederan, penggelondongan, dan pembesaran.

Jika pemeltharaan bawal bintang digunakan benih dari hasil penangkapan, maka pembesaran hanya dilakukan dalam dua tahapan, yaitu penggelondongan dan pembesaran karena benih
dari hasil tangkapan umumnya sudah mencapai ukuran > 20 gr/ekor.

Pendederan


Benih bawal bintang yang berasal dari hathcri atau balai benih, umumnya mulai dipasarkan saat berukuran 2-3 cm dengan bobot rata-rata 12 gr/ekor Pada umur ini biasanya benih tidak seragam, masih bersifat kanibal dan bergerombol (berkumpul) di satu tempat. Mengingat tingkat kematiannya masih tinggi. pemeliharaan benih (pendederan) harus dilakukan secara khusus di bak-bak terkontrol atau di KJA khusus.

Pendederan di KUA harus melalui proses aklimatisasi (adaptasi) yang dilakukan dengan cara membuka kemasan berisi benih dan ditempatkan di sisi keramba selama 0,1-1 jam, agar

terjadi penyesuaian suhu lingkungan secara perlahan. Kemudian, kantong dibuka dan posisi kantong dimiringkan dengan mulut kantong diturunkan ke arah permukaan air pada keramba pendederau,  sehingga air di dalam keramba pendederan sedikit demi sedikit masuk ke dalam kantong. Dengan demikian, benih ikan dapat ke luar dari kantong dan sendirinya berenang masuk ke dalam keramba pendederan.

Padat penebaran benih bawal bintang di KIA adalah 70-80 ekor/m3 Kemudian, setelah masa pemeliharaan 15 2 bulan. tingkat kepadatan dikurangi menjadi 60-70 ekor/m. Kepadatan
6070 ekor/m3 ini dipertahankan sampai masa pendederan (pemeliharaan benih) mencapai 2-3 bulan.

Selama pendederan, ukuran pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan lebar bukaan
mulut kan. Pakan yang diberikan dalam keadaan segar dan digiling sebagai pakan, dapat digunakan rebon Negar (udang kecil berukuran 1 cm), dan daging ikan rucah (minced fish)
seperti ikan teri (stolephorus heterobus, S.baganensis, S. indicus), tembang (sardinella fimbriata), selar (Selaroides leptolepsis), peperek/tatameri (Secutor ruconius,
Gazza minuta, leiognthus splendens), lemuru (Sardinella sirm), dan lain-lain Benih juga dapat diberikan pakan buatan seperti pelet.

Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 10-15% per hari dari berat biomassa ikan dengan frekuensi pemberian pakan adalah 3 kali/hari. Agar pakan yang diberikan mencukupi,
sebaiknya setiap kali pemberian pakan diberikan hingga ikan benar-benar kenyang .

Penggelondongan


Benih bawal bintang dari hasil penangkapan atau dari hasil pendederan (benih dari
hatchri) berukuran bobot 20-40 gr/ekor ditebar ke dalam KJA dengan kepadatan antara 60-70 ekor/m3. Pada tahap penggelondongan ini digunakan jaring polietilen (PE) dengan ukuran
mata jaring berkisar antara 0,5-1,0 inci.

Bawal bintang diberi pakan berupa ikan rucah segar yang dipotong atau dicacah kecil-kecil sesuai dengan lebar bukaan mulut ikan Frekuensi pemberian pakan minimal 2 kali sehari,  yaitu pada pagi dan sore hari dengan dosis (Jumlah pakan) sebanyak 5-2 bobot badan per hari.
Selain itu, ikan juga dapat diberi tambahan vitamin seminggu sekali yang diberikan bersama pakan. Vitamin yang digunakan adalah Amolovit dengan dosis gr/kg pakan dan Probiotik 1-2 cc /kg pakan.

Pakan berupa ikan rucah yang digunakan harus selalu dalam kondisi segar.Namun sering ketersediaan pakan tidak menent sehingga perlu dilakukan penyimpanan dalam lemari es(freerer), yang tidak boleh lebih dari 1 minggu. Pakan yang tidak segar atau terlalu lama disimpan.  menyebabkan penunanan kualitas nutrisi (asam lemak esensial) yang sangat dibutuhkan oleh ikan,  karena terjadinya proses oksidasi.

Pembesaran


Biasanya setelah dipelihara 2-3 bulan di KJA penggelondongan, benih telah mencapai ukuran 70-80 gr/ekor. Pada saat ini, ikan dapat dipindahkan ke keramba pembesaran. Padat penebaran dalam keramba pembesaran berkisar antara 40-50 ekor/m3.

Pada tahap ini, ikan juga diberikan pakan berupa ikan-ikan rucah segar. Dosis pakan yang diberikan antara 3-5% dari total bobot ikan per hari. Pakan diberikan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.

Dalam tahap pembesaran ini, juga dapat ditambahkan vitamin yang diberikan seminggu sekali dengan cara dicampurkan pada pakan Biasanya dalam 5-6 bulan di keramba pembesaran,  ikan akan mencapai ukuran konsumsi Bawal bintang dapat mencapai ukuran berat 700-900 gr/ekor setelah dipelihara 5-6 bulan

 


Masuk Forum Kami Lewat Facebook atau Twitter
Sumber : http://www.agrotani.com/budi-daya-bawal-bintang/


Related Posts :

0 Response to "BUDIDAYA BAWAL BINTANG"

Post a Comment