Cara Panen Dan Pasca Panen Tanaman Bayam

Cara Panen Dan Pasca Panen Tanaman Bayam


Agrotani.com – Bayam dapat dipanen dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, panen dapat dilakukan beberapa kali dengan selang waktu beberapa hari. Hasil panen umumnya dijual segar sehingga penanganan pascapanennya patut mendapat perhatian. Pemanenan yang di lakukan dengan sembarangan dapat menimbulkan kerugian mulai dari turunya harga dan peminat konsumenpun menjadi kurang.

A. Panen

Konsumen bayam tentunya menghendaki untuk mendapatkan daun-daun yang segar dan baik. Untuk itu, setiap tahap proses produksi sayuran ini harus dlakukan dengan benar dan pada waktu yang tepat, termasuk pada saat pemanenan. Kerusakan daun dapat terjadi karena cara pemanenan yang salah dan kurang hat-hati. Hal ini dapat mempengaruhi kemudahan dalam pemasaran ataupun penentuan harga jualnya.

Agar kita bisa menanggulangi panen yang tidak diinginkan maka anda harus mengetahu cara panen yang disarankan.

Agrotani telah melihat bagaimana cara petani pada umumnya menindaklanjuti tanaman bayam setelah panen namun kebanyakan dari petani tidak memperhatikan kesegaran dan cara pengemasan yang baik, kada masih ada sisa-sisa tanah yang menempel di perakaran atau masih kotor dan harus dibersihkan. Berikut ini adalah cara panen yang baik :

1. Waktu panen


Pemanenan bayam cabut dilakukan pada saat pertumbuhan tanaman masih dalam fase vegetatif atau tanaman belum berbunga. Bayam siap dipanen pertama pada umur 21 hari setelah tanam. Pada saat itu tinggi tanaman telah mencapai 15-20 cm. Pemanenan berikutnya dilakukan 2 kali dalam satu minggu atau setiap 3 hari sekali. Pemanenan berlangsung sampai sekitar 36 hani setelah tanam yang merupakan panen terakhir. Apabila tanaman dibiarkan melewati umur 35 hari, tanaman sudah terlalu tua dan berbunga sehingga kualitasnya kurang baik karena daun menjadi keras dan berseat. Kecuali bila akan diambil benihnya, tanaman dibiarkan tumbuh, berbunga, dan menghasilkan biji. Awal pemanenan bayam petik relatif lebih lama daripada bayam cabut.

Dalam jangka waktu 30-40 hari setelah tanam, tanaman bayam petik baru mulai dipanen. Pada saat itu tinggi tanaman mencapai 30-35 cm, belum bercabang dan berbunga. Pada setiap ketiak daun telah muncul pucuk pucuk baru. Pucuk daun yang dipetik pertama kali merupakan batang utama atau tunas. Akibat pemotongan pucuk tersebut akan merangsang tumbuhnya cabang-cabang baru yang lebih bayak. Pemetikan bayam cabut selanjutnya dapat dilakukan dalam selang waktu 5-7 hari sekali Apabila lahan pertanaman luas, selang waktu pemetakan lebih kerap karena jumlah populasi tanaman banyak dan pertumbuhan pucuk bayam sangat cepat. Tanaman bayam petik mempunyai umur produktif yang cukup lama, yaitu sampai tanaman berumur 1 tahun atau lebih Namun, setelah mesowat 6 bulan, tanaman bayam akan menampakkan tanda-tanda penuaan, yaitu batangnya menjadi keras dan berserat. Pada saat itu tanaman sebaiknya diganti dengan tanaman yang baru. Pemberian pupuk nitrogen dalam bentuk Urea setiap 2 minggu akan membantu mempertahankan pertumbuhan vegetatif tanaman secara terus-menerus dan kualitas daun tetap baik.

2. Cara dan waktu panen


Sesuai dengan sebutannya, pemanenan bayam cabut dilakukan dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman termasuk akarnya. Pencabutan bayam dilakukan dengan menarik batang tanaman pada bagian bawah.

Pencabutan bayam dilakukan dengan menarik batang tanaman pada bagian bawah. Penyabutan harus dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, patah, atau merusak tanaman yang lain, terutama yang masih kecil. Semua tanaman bayam dapat dipanen secara serempak penanaman dari benih memungkinkan pertumbuhan tanaman bayam tidak seragam oleh karena itu, pencabutan hanya dilakukan pada tanaman yang telah mempunyai tinggi 15-20 cm.

Sisa tanaman yang lain dapat dipanen pada hari-hari berikutnya setelah cukup tingginya. Pencabutan tanaman akan semakin mudah bila tanahnya gembur. Dengan demikian penggemburan pada saat penyiapan lahan sangat membantu dalam cara panen ini. Volume hasil panen bayam cabut yang dapat diperoleh dari penanaman 5 kg benih adalah sekitar 10 ton bayam segar. Waktu untuk melakukan pemanenan sebaiknya pada pagi atau sore hari saat temperatur udara tidak terlalu tinggi.

Apabila pemanenan dilakukan pada saat panas, daun bayam akan cepat layu dan tentunya akan menurunkan kualitasnya. Pemanenan untuk bayam petik dilakukan dengan cara memotong pucuk pucuk daun yang sehat menggunakan alat bantu berupa pisau atau gunting tanaman. Pemotongan tepat di atas daun ke-8 atau ke-9. Pada ketiak daun di bawah pemotongan tersebut sudah muncul pucuk-pucuk baru sepanjang 10 cm yang dalam waktu 5-7 hari berikutnya dapat dipetik kembali demikian seterusnya.

Dari pemanenan yang pertama akan diperoleh daun-daun bayam yang relatif lebih besar dengan batang yang besar pula karena merupakan batang utama tanaman. Panjang pucuk daun yang dipotong 20 cm dengan diameter batang 1 cm dan berat segar per tangkai 75 gram. Dari pemanenan kedua dan seterusnya diperoleh pucuk pucuk daun yang lebih kecil dengan panjang 15 cm, diameter batang 0,5 cm dan berat segar per tangkai 25 gram. Jumlah pucuk daun yang bisa dipetik dari satu tanaman pada setiap pemanenan antara 2-5 batang. Dari pertanaman bayam petik seluas 1 ha selama 6 bulan dapat dihasilkan daun bayam segar 150-190 ton.

B. Pascapanen

Sampai saat ini, bayam lebih banyak dibeli oleh konsumen dalam keadaan segar sehingga penanganan pascapanen yang dilakukan petani atau pedagang pun masih sederhana. Yang perlu diperhatikan dalam penanganan pascapanen bayam adalah melindungi dari kerusakan fisik atau kebusukan sehingga sampai di tangan konsumen, bayam masih dalam keadaan baik dan segar. Kegiatan pascapanen ini meliputi pembersihan, pemilahan dan sortasi pengemasan, pengangkutan, pengelasan, penyimpanan, dan pengolahan.

1. Pembersihan


Daun daun bayam yang habis dipanen dibersihkan dengan cara dicuci di bawah panouran atau air yang mengalir untuk menghilangkan tanah atau hama yang masih menempel.

2. Pemilahan atau sortasi


Tidak semua bayam yang telah dipanen layak dipasarkan. Anda sebagai Petani atau pedagang perlu melakukan pemilahan atau sortasi dengan memisahkan bayam yang baik dan segar dengan bayam yang cacat. Cacat daun bisa disebabkan oleh kerusakan fisik akibat dimakan hama, penyakit, atau pemanenan yang kurang hati-hati. Selanjutnya, potongan bayam peru dirapikan dengan membuang tangkai atau daun yang rusak.

3. Pengemasan


Daun-daun bayam selanjutnya dikemas dalam ikatan-ikatan. Untuk pasar tradisional bayam biasanya diikat menggunakan tali bambu, sedangkan untuk supermarket ikatan ikatannya menggunakan plastik isolasi. Dalam satu ikatan biasanya terdiri dari 5-10 tangkai daun dengan berat per ikatnya 100-250 gram ikatan-ikatan bayam tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam keranjang bambu atau keranjang plastik untuk segera diangkat.

4. Penyimpanan


Seperti jenis sayuran yang lain, bayam mudah layu dan busuk sehingga bayam yang habis dipanen harus segera dipasarkan dan dikonsumsi. Pada suhu kamar, kesegaran daun bayam hanya dapat bertahan selama 12 jam Untuk mempertahankan kesegaran bayam selama belum dikonsumsi, dapat dilakukan penyimparan. Bayam dapat disimpan dengan cara mencetupkan bagian akar sayuran dalam air atau disimpan dalam lemari pendingin. Penyimpanan dalam lemari pendingin dapat memperpanjang kesegaran bayam sampai 12-14 hari. Kondisi simpan yang baik adalah suhu antara 12,8-21,10 0C.

Baca Juga :

  • Syarat tumbuh tanaman bayam
  • Mengenal Macam – Macam Jenis Bayam
  • Botani Tanaman Bayam


Masuk Forum Kami Lewat Facebook atau Twitter
Sumber : http://www.agrotani.com/cara-panen-dan-pasca-panen-tanaman-bayam/


Related Posts :

0 Response to "Cara Panen Dan Pasca Panen Tanaman Bayam"

Post a Comment