Cara kebiasaan burung mencari makan di alam

Cara kebiasaan burung mencari makan di alam


Agrotani.com – Burung dalam mencari makanan cenderung mencari tampat yang telah menjadi sumber makanannya berdasarkan kebiasaan dan nalurinya, misalnya pada tajuk pohon di atas ranting maupun dedaunan di sela-sela batu, dan di tanah. Berdasarkan hal ini burung dapat dikelompokian menjadi empat kelompok sebagai berikut.

  1. Kelompok burung penghuni tajuk utama (di atas 25 m) misalnya elang, gagak botak dan beo.

  2. Kelompok burung penghuni tajuk tengah (10-25 m) misalnya parain dan Briganting hutan.

  3. Kelompok burung penghuni tajuk bawah (4-10 m), misalnya burung murai batu, dan kuion.

  4. Kelompok burung penghuni semak semak misalnya prenjak dan bubut.

Burung sering mengujungi pepohonan untuk beristirahat, bersarang, dan mencanri makanan. Selain mengunjungi tanaman besar, burung sering juga mengunjungi tumbuhan kecil seperti semak – semak, bunga matahari, harendong, dan rumput-runpuutan. Tempat seperti ini tentunya tidak untuk bersarang, tetapi tempet mencari makan untuk mereka.


Nama Pohon

Jenis Burung

Bambu tali Cicirut, joglo, kipasan, kucica, kutilang perkutut.
Cengkih Burung madu, cabai
Durian Burng madu, gelatik, madu kelapa, pelatik
Jambu air Burng madu, cabai, madu kelapa
Jengkol Cipau, jogjog
Jeungjing Burng madu, gelatik batu
Kayu afrika Cipau, jogjog, kepodang
Kelapa Burung Jantung, cabai, kipasan, pipit, perenjak kecil
Kemangi Burng madu, gelatik batu, cabai, cipo, kacamata
Ketela Pohon Burung Jantung, cabai, kipasan, pipit, perenjak kecil

Hal itu berbeda dengan paruh burung pemakan serangga yang berbentuk sillinder. Tajuk tumbuhan pada mempunyai bentuk beraneka macam dari mendasar sampai meninggi ke atas, dari rimbun sampai jarangan, dari rapat sampai renggang. Bentuk tajuk tersebut dapat mempengaruhi mudah atau tidaknya burung untuk bertrager dan mencari makanan.


Tanaman seperti Ficus yang mempunyai bentuk taluk mendatar lebih disukusi burung kangkarang dibandingkan tanaman lain. Burung yang berukuran kecil memiliki bentuk tajuk tanaman yang tidak terlalu rapat karena mudah ditembus. Bentuk tajuk rimbun seperi pada pohon nangka, durian, cengkeh, dan rambutan disukai oleh burung madu, cabai, pipit, dan prenjak. Sebenarnya pada tanaman yang tidak rimbun, biasanya di sukai oleh tikukur, kutilang. dan raja udang hijau.


Ada beberapa hal menarik dari tingkah laku pada setiap burung ketika mereka mencari makanan. Kakatu , misalnya, serig terilihat menggantung pada ujung dahan dengsn satu kaki sedangkan kaki yang lain dipergunakan untuk memegang buah.

burung


Kakatua cenderung memilih bentuk makanan yang mudnh digenggam dengan kaki. Dengan paruh makanan itu akan diiris dan dipotong hingga menjadi potongan – potongan kecil. Ini berbeda dengan burung gagak yang menggunakan kedua kakinya untuk mengapit makanan sambil mematuknya. Berbeda pula dengan merpoti yang tidak biasa mengapit makanan sehingga lebih memilih biji tertentu yang berukuran kecil, terutama saat menyuapi anaknya.


Bila diperhatikan, perilaku burung ketika mencari makanan di alam ternyata berbeda-beda. Ada yang melayang di udara sambil mencari serangga terbang (Kupu-kupu, capung, kumbang. kepik) lalu memakanya di pohon. Ada yang melayang lalu mencari makanan (ulat) pada daun. Ada yang melompat atau berpindah dari satu cabang ke cabang lain dan memakan makanan (serangga, buah) pada batang atau daun. Ada pula yang bertengger dan mericari makanan (semut, rayap, laba-laba) pada lubang kulit kayu atau batang pohon. Perilaku dalam mencari makan ini berbeda untuk setiap jenis burung.


Pada saat mencari makanan, beberapa jenis burung dapat bersatu sehingga membentuk suatu kawanan, baik pada saat terbang maupun ketika bertengger di pohon. Misalnya burung kutilang dengan sriguiting kurlabu atau burung kacamata dengan cipo dan seupeh kecil. Walaupun demikian, anggota kelompok tersebut mempunyai cara sendiri-sendiri dalam mencari makan. Jenis mangsanya pan berbeda pula sehingga tidak sampai terjadi persaingan untuk memperebutkan makunan.


Burung yang mencari makan secara berkelompok mempunyai peluang lebih benar untuk mendapatkan makanan daripada sendiri – sendiri. Burung pemakan serangga apabila jumlah anggotanya semakin banyak, akan semakin mudah pula mengetahui tempat serangga berada.


Kelompok burung tersebut akan mengusik serangga yang bersembunyi pada batang maupun daun melalui ke pakan sayap dan ekor yang menimbulkan suara riuh dengan harapan serangga dapat keluar. Pada saat itu kelompok burung akan siap saga di tempat bertengger. Ketika serangan berhamburan keluar dan terbang mendekat, burung-burung segera melompat dan mematuknya dari udara. Setelah itu mereka kembali ke tempet semula bertengger untuk menghabiskan santapannya.


Burung pemakan hewan kecil selain serangga (tukus, katak, kadal) mempunyai penglihatan dan naluri yang tajam sehingga mampu melihat keberadaan makanannya dari tempat yang jauh. Untuk mendapatkan makanan, mereka menukik ke bawah dan menyambar. Hal ini dilakukan setelah melalu berbagai rintangan yang ada di sekitar mangsa berada. Pada saat berburu burung tersebut membutuhkan energi yang tidak sedikit. Apalagi makanan tidak selalu didapatnya dengan mudah.


Ini menuntut konsentrasi tinggi untuk mencari makanan sampai dapat, keadaan atau berbeda dengan burung yang mempunyai kebiasaan bertengger atau melompat peda cabang pohon sambil mematuk serangga yang terdapat pada dahan atau di bawah kulit kayu.


Burang seperti ini tidak perlu bersusah payah mercari makanan atau tempat yang jauh. Akan tetapi, keberhasilannya mencari makan tentu saja agak terbetss dibanding dengan burung-burung yang senang berburu makanan pada tempat-tempat lain.


Burung yang mencari makanan di semak – semak atau dipermukaan tanah tidak perlu bersusah payah mencari, karena makanan mudah diperoleh dibanding tipe burung pengejar makanan sambil terbang. Contoh burung jenis ini adalah murai batik, kutilang, dan kancilan sunda.


Murai batu dengan kedua kakinya secara bergantian atau dengan patukan paruhnya mengais penutup tanah (seresah) misalnya kayu lapuk untuk mencari ulat, kecoa, cacing, semut, rayap. dan larva.


Kutilang dan kancilan sunda mencari buah – buahan di semak – semak. Kegiatannya dalam mencari makan tersebut dilakukan lebih lama dibanding di atas tajuk pohon. Burung ini hanya akan terbang ke atas pohon untuk mencari makanan tambahan apabila makanan di bawah sulit diperolah, misalnya karena sinar matahari atau hembusan angin.


Apabila sinar mataharl masuk dan mencapai dasar hutan, suasana menjadi terang dan agak panas sehingga mendorong serangga menyingkir ke tempat lain yang lebih gelap, dingin, dan lembap, seperti yang disukai. Hembusan angin yang kencang dapat menghembuskan serangga ke tempat lain. Hal ini mempengaruhi ketersediaan serangga di atas tanah yang akhirnya mengakibatkan burung sulit memperoleh makanannya.


Seharusnya makanan sebagai bagian dari kebutuhan sehari-hari bagi burung tetap tersedia setiap saat. Jika makanan di situ tempat telah berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali, burung akan berpindah tempat dengan cara terbang atau melancat dari satu cabang ke cabang pohon lainnya sampai mendapatkan makanan yang dicarinya.


Ketersedian serangga dapat dipengaruhi pula oleh upaya kita yang tidak pernah berhenti memberantas serangga yang biasanya menjadi hama tanaman. Demikian pula dengan upaya untuk memberantas gulma karena sering menjadi saingan tanaman budidaya dalam mendapatan hara, cahaya, dan kebutuhan hidup yang lain, padahal biji gulma merupakan makanan burung pemakan biji. Tingkah laku yang unik dari burung saat mencari makan kadang selalu menarik perhatian kita


Ada sejenis burung bangsa Nucifraga yang sering menyimpan makanan saat jumlahnya melimpah, kemudian memakanya ketika kondisi lingkungan tidak memungkinkunan untuk mencari dan mendapatkan makanan di tempat lain. Burung tersebut terbang dari tempat yang biasa didiaminya, di suatu bukit yang hijau ke dataran rendah. Setelah mengisi kantong perutnya dengan biji-bijian, burung itu akan kembali ke tempat asalnya.


Biji-bijian tersebut kemudian dikubur pada sebuah lubang di dalam tanah yang telah digali sebelumnya. Pada saat penyediaan makanan berkuring, burung tadi mencari dan menggali kembali tempet tersebut untuk mendapatkan makanan yang telah lama disimpannya. ini dilakukan hanya berdasarkan daya ingat dengan keberhasilan di atas 85%.


Masuk Forum Kami Lewat Facebook atau Twitter
Sumber : http://www.agrotani.com/cara-kebiasaan-burung-mencari-makan/


0 Response to "Cara kebiasaan burung mencari makan di alam"

Post a Comment