Jenis-jenis Pupuk Dasar dan Tambahan Untuk Tanaman Tomat – Pemberian pupuk dasar yaitu pemberian pupuk organik atau disebut juga pupuk kandang serta pupuk anorganik sebelum masa penanaman tomat.
Pupuk kandang yang bisa digunakan yaitu kotoran sapi, kerbau, kambing, ayam, kuda, itik, juga puyuh.
Masing-masing pupuk kandang mempunyai tingkat hara yang berbeda-beda. Secara umum, pupuk kandang ayam memiliki hara yang lebih baik daripada domba, sapi, atau kuda.
Dosis pupuk kandang yang biasa digunakan untuk tomat yaitu sekitar 1,5 kg/tanaman.
Baca Juga :
- Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
- Klasifikasi dan Morfologi tanaman Tomat
- Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat
Pupuk kandang tersebut diaduk dengan merata bersama tanah bedengan. Pemberian pupuk dapat bersamaan dengan proses pengapuran. Selanjutnya, dibiarkan selama 1—2 minggu.
Pupuk kandang memiliki kandungan hara yang relatif sedikit dibandingkan dengan pupuk buatan (anorganik).
Karena itu, selain pupuk kandang diperlukan juga pupuk buatan sebagai salah satu bahan pupuk dasar. Pupuk dasar yang diberikan adalah 650 kg/ha ZA, 250 kg/ha Urea, 500 kg/ha TSP atau SP-36, serta 400 kg/ha KCl. Pupuk tunggal itu dicampur secara merata kemudian diaplikasikan pada bedengan yang sudah dibuat.
Selain pupuk tunggal, dapat pula diberikan pupuk majemuk NPK 15 : 15 : 15 sebanyak 700 kg/ha. Tiap 100 kg pupuk NPK dicampur dengan 1,5 kg Furadan.
Pupuk dasar diberikan sebanyak 200 g/m2. Campuran ini disebar dan diaduk merata pada bedengan. Selanjutnya, bedengan disiram dengan air dan siap dipasang mulsa plastik.
Pemupukan Dasar (Sebelum Tanam)
Setelah bedengan selesai dibuat pada lahan, lalu berikan pupuk dasar 4 kg Urea/ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCL per 1000 m2 di atas bedengan yang dibuat.
Aduk dan ratakan dengan tanah. Jika memakai pupuk majemuk NPK (15-15-15) dosis sekitar 20 kg/ 1000 m2 dicampurkan rata dengan tanah tepat di atas bedengan.
Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas tanah bedengan dengan dosis 1-2 botol/ 1000 m2.
Hasil akan maksimal bila diganti dengan SUPERNASA (dosis kurang lebih 1-2 botol/ 1000 m2). Cara membuatnya yaitu:
- Cara 1= 1 botol SUPERNASA dilarutkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk, lalu tiap 50 liter air diberi 200 cc larutan induk tersebut untuk menyiram bedengan.
- Cara 2= tiap volume 10 liter air diberi 1 sendok SUPERNASA untuk menyiram 10 meter bedengan. Sebarkan Natural GLIO 1-2 kotak masing-masing @100 gram yang sudah dicampur dengan pupuk kandang (kurang lebih didiamkan selama seminggu) merata di atas bedengan pada saat sore hari. Biarkanlah selama 5-7 hari sebelum masa tanam.
Pemupukan tambahan
Pada budidaya tomat organik, semprotkan pula pupuk organik cair yang memiliki kandungan kalium tinggi ketika tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif).
Penyemprotan bisa dilakukan tiap minggu. Harus diperhatikan pula, pupuk organik cair harus dilarutkan lebih dulu yaitu sekitar 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air.
Penting diingat, konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi dari 2%. Selain itu, bisa juga ditambahkan pupuk kandang ataupun kompos setelah tanaman berusia 2-3 minggu dengan dosis kurang lebih satu gengaman tangan per tanamannya.
Untuk budidaya tomat yang non-organik, pada usia satu minggu berikanlah campuran urea dengan KCl dalam perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanamannya.
Setelah umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanamannya.
Pada umur lebih dari 4 minggu jika tanaman masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per tanamannya. Pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena dapat melukai tanaman tersebut. Berikanlah jarak 5-7 cm dari tanaman.
0 Response to "Jenis-jenis Pupuk Dasar dan Tambahan Untuk Tanaman Tomat"
Post a Comment