Panduan Budidaya Kakao Secara vegetatif

Cara Budidaya kakao Secara vegetatif – Salah satu pembudidayaan tanaman kakao adalah dengan cara vegetatif, yaitu caranya bisa dilakukan dengan setek, okulasi atau okulasi.

Untuk budi daya kakao secara vegetatif kali ini, saya akan menggunakan cara setek dan okulasi.

Setek

biit kakaoCara setek pada tanaman kakao dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

  • Single leaf cutting, cara setek hanya pada ruas dan daun yang melekat.
  • Steam cutting, cara setek pada satu cabang terdiri dari beberapa ruas dan jumlah helai pada daun sekitar 3 – 7.

Cara setek

1. Pemilihan bahan setek

  • Tentukan pohon yang sehat (tidak terserang penyakit dan hama), subur untuk calon cabang setek.
  • Sebaiknya pilih cabang yang terlindungi dibandingkan cabang yang terbuka.
  • Kumpulkan cabang pada lengser plastik berukuran 60 x 40 x 15 cm dengan meletakkan pangkal cabang pada bagian bawah.
  • Isi lengser dengan air setengah.
  • Bahan setek siap dipakai untuk hari berikutnya tanpa harus khawatir layu

2. Pengakaran

Untuk mendorong tumbuhnya akar maka pangkal batang setek harus di celupkan pada larutan hormone terlebih dahulu.

Cara membuat larutan hormone :

  • Steam cutting : Naphtalic Acid atau N.A.A sebanayak 0,4 gram di encerkan dengan alkohol 95 % hingga 60 cc kemudian ditambah aquades sehingga menjadi 100 cc.
  • Single leaf cutting : larutan hormone untuk Steam cutting di campur dengan alkohol 50 % hingga kadar kekuatan sisa setengah

Cara pengakarannya :

  • Celupkan akar pada larutan hormone, baik yang singgle leaf cutting atau Steam cutting.
  • Siapkan bak setek berukuran panjang 120 cm, lebar 90 cm, tinggi 2,8 cm (jangan terlalu besar, karena dikhawatirkan akan sulit mengatur kelembabannya.
  • Beri lubang pada bagan bawah bak untuk memudahkan drainase ketika penyiraman.
  • Beri dasar bak dengan kerikil dan atasnya beri medium ( pasir yang kasar, serbuk gergaji yang telah di cuci, serbuk kelapa, vermaculite yang terbuat dari mineral mika), jangan lupa juga untuk menyisakan sekitar 15 cm permukaan bak.
  • Jaga temperatur agar tetap sejuk.
  • Jangan sampai kekurangan cahaya, karena dapat menyebabkan gagal setek dan karbohidrat habis

Aturan agar setek berhasil adalah :

  • Tidak boleh lebih dari 30 derajat celcius.
  • Kelembaban konstan, ada toleransi sekitar 96 – 97 % boleh.
  • Jangan kekurangan air karena akar akan tumbuh lambat.
  • Jangan kelebihan air, maka cabang akan membusuk
  • Jangan sampai cahaya mengenai tutup setek secara langsung

Proses di atas berhasil jika :

  • Umur 15 – 20 hari cabang sudah berakar.
  • Umur 30 hari sudah bisa di pindah pada kantong plastik dengan media tanah semai.
  • Umur 6 – 10 tanaman siap di tanam pada kebun

Okulasi

Okulasi adalah cara yang di anggap mudah ketika perawatannya dan juga memiliki hasil lebih baik dibanding dengan setek.

Cara ini umum di gunakan di Indonesia. Biasanya kakao yang sudah berumur satu meter atau diameter sudah berukuran 1,5 cm sudah bisa di okulasi. Cara okulasi :

  • Gunakan zaailing yang berasal dari keturunan DR 1 dan DR 2 sebagi Onderstam.
  • Gunakan klon yang memiliki produksi tinggi , yaitu DR 1, DR 2 dan DR 38 sebagai entrijs atau batang.
  • Buat jarak tanam entrijs sekitar 1,5 X 2 meter atau 1,8 X 1,2 meter.
  • Ambil mata dari cabang arthotrop yang kulit sudah berwarna cokelat hingga yang sudah retak.
  • Sekitar 7 – 10 hari sebelum entrijs di ambil, potonglah daun agar gugur ketika pemotongan tiba.
  • Penempelan dapat dilakukan.

Baca Artikel Lainnya :

  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman kakao
  • Cara Tepat Pengendalian Hama Penghisap Pada Buah Kakao
  • Cara Pengendalian Hama Penggerek pada Tanaman Kakao
Sumber : http://agroteknologi.web.id/panduan-budidaya-kakao-secara-vegetatif/


0 Response to "Panduan Budidaya Kakao Secara vegetatif"

Post a Comment