Metode Dan Teknik Konservasi Tanah Buffering

Metode Dan Teknik Konservasi Tanah Buffering – Konservasi tanah sebagai upaya dalam menjaga kondisi tanah agar tetap menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, banyak teknik dan metode yang dapat diaplikasikan.

Salah satunya adalah teknik konservasi tanah Buffering. Teknik konservasi tanah secara Buffering ini adalah bagian dari metode konservasi tanah secara vegetatif yaitu metode kenservasi tanah dengan memanfaatkan tanaman sebagai media konservasinya.

Pada dasarnya metode dan teknik dari konservasi tanah secara Buffering adalah menanam lahan dengan tumbuhan keras agar tanah dapat terlindung dari penyebab erosi.

nama

Tanaman ini haruslah jenis tanaman yang dapat melindungi tanah dari terpaan penyebab erosi seperti air hujan maupun angin, serta dapat memperkaya bahan organik tanah. Dengan demikian harapanya adalah dampak erosi dapat ditekan atau dicegah.

Teknik konservasi tanah secara Buffering ini ideal sekali dilakukan pada lahan yang miring.

Lahan yang miring sangat rentan terhadap ancaman erosi tanah karena sifat air yang selalu mengisi permukaan yang lebih rendah dikhawatirkan akan mengangkut unsur hara tanah.

Dengan adanya tanaman pelindung yang biasanya berjenis tanaman keras maka dampak tersebut dapat diminimalkan.

Secara khusus, jenis tanaman pelindung yang digunakan untuk usaha konservasi tanah adalah:

  1. Memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga dapat segera menutupi lahan yang akan dilindungi.
  2. Mempunyai struktur yang kuat seperti batang pokok maupun cabang-cabangnya yang tidak mudah patah.
  3. Rimbun namun tidak tumbuh mekar seperti mahkota yang melebar. Hal ini karena pohon pelindung hendaknya tidak terlalu rimbun agar tanah cukup mendapat sinar sehingga kelambaban dapat dikurangi. Tanah yang terlalu lembab dapat menyebabkan hama dan penyakit seperti busuk akar berkembang biak dengan baik. Selain itu, tanaman pelindung biasanya ditanam untuk melindungi tanaman yang ada di bawanya, sehingga tanaman yang dilindungi tersebut juga harus tercukupi kebutuhan sinar mataharinya.
  4. Tanaman pelindung tanah harus tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Tanaman pelindung yang terkena serangan hama dan penyakit dikhawatirkan akan menjadi inang untuk hama dan penyakit tersebut. Jika hal ini terjadi, pohon pelindung bisa berbalik arah menjadi tanaman penyebab kerusakan tanaman.
  5. Tanaman pelindung handaknya memiliki nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan sehingga pemanfaatan lahan dapat optimal.

Tanaman yang bisa digunakan untuk konservasi tanah secara buffering adalah jati, cemara, mahoni dan jenis pohon keras lainya.

Tanaman-tanaman tersebut dapat tumbuh tinggi dan melindungi tanah dari ancaman erosi. Dahan dan batangnya kuat sehingga dapat memecah butiran air hujan yang dapat menyebabkan tanah kehilangan unsur hara-nya.

Selain itu, secara ekonomi jenis tanaman tersebut juga mempunyai nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan.

Jenis tanaman-tanaman tersebut juga mempunyai sistem perakaran yang kuat sehingga dapat mempertahankan posisi tanah, terutama pada lahan yang miring.

Sistem perakaran yang baik juga dapat menjaga cadangan air dan dapat menjadi habitat yang baik bagi fauna tanah. Sehingga kesuburan tanah dapat terjaga atau diperbaiki fauna tanah seperti cacing maupun maupun mikroorganisme penyubur tanah.

Teknik konservasi Buffering ini tidak ubahnya membuat atap dari tanaman agar tanah tidak tergerus air hujan. Juga sebagai bangunan alam yang menahan tanah agar tidak bergerak.

Sekaligus sebagai habitat untuk fauna tanah maupun mikroorganisme agar kesuburan dapat diperbaiki.

Baca Artikel Lainnya :

  • Berikut beberapa indikator polusi tanah
  • Bagaimana Konservasi Tanah Secara Crop Rotation?
  • Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Tanah

Teknik konservasi ini cukup efektif walaupun waktu yang dibutuhkan untuk merasakan hasil dari konservasi cukup lama, karena jenis tanaman-tanaman keras tersebut membutuhkan waktu untuk dan berkembang sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai tanaman pelindung.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/metode-dan-teknik-konservasi-tanah-buffering/


0 Response to "Metode Dan Teknik Konservasi Tanah Buffering"

Post a Comment