Cara Menanam Cabe
Selamat datang kembali di blog lintangsore, tempat berbagi dan belajar bersama seputar berkebun dan bercocok tanam. Kali ini akan saya bagikan pengalaman tentang teknik dan cara menanam cabe. Sebelum Anda hendak menanam cabe, terlebih dahulu Anda harus mengenal jenis-jenis cabe. Jangan sampai kejadian Anda akan menanam cabe rawit kecil di pekarangan untuk teman makan bakwan nantinya malah yang tumbuh adalah cabe merah keriting. Untuk lebih lengkapnya silahkan anda baca macam-macam jenis cabe di postingan lain.
Langkah-langkah / teknik dalam menanam cabe entah itu di lahan pekarangan, di dalam pot, ataupun ember bekas saya bagi menjadi 5 langkah, yaitu :
1. Cara Memilih Benih Cabe yang Baik
2. Teknik Penyemaian dan Pembibitan Tanaman Cabe
3. Metode Pemupukan dan Pengolahan Media Tanam
4. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Cabe
5. Pemanenan tanaman Cabe
Baiklah, mari kita kupas satu per satu langkah di atas.
1. Cara Memilih Benih Cabe yang Baik
Ada 2 cara dalam memilih benih cabe yang Baik, yang pertama dengan membeli di toko pertanian dan yang kedua menyemai benih cabe sendiri. Cara yang pertama dengan membeli benih cabe di toko pertanian, yang harus diperhatikan adalah tanggal kadaluarsa pada kemasan benih cabe. Kalau bisa pilihlah benih cabe varietas unggul / hibrida, jangan yang lokal. Yang lainnya berdoa saja mendapat benih yang bagus.
Teknik memilih benih cabe yang kedua adalah dengan membuat sendiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
- Bibit cabe berasal dari tanaman cabe yang baik. (batang, cabang, ranting, daun dan buahnya lebat)
- Ambil buah cabe dari cabang yang paling bawah, pilih yang sudah tua dan masak, kulit luarnya mengkilap tanpa bintik, ukurannya lebih besar dari ukuran normal teman-temannya
- Belah benih cabe menggunakan pisau, keluarkan bijinya, dan selanjutnya keringkan dengan cara dijemur terik matahari sampai kering (cukup satu hari saja)
- Rendam biji yang sudah dikeringkan tadi ke dalam ember berisi air semalaman. Paginya ambil biji-biji cabe yang tenggelam dan buang yang terapung. (saya biasanya melewati langkah ini disebabkan pada saat biji cabe saya rendam ternyata hampir semuanya terapung)
2. Teknik Penyemaian dan Pembibitan Tanaman Cabe
Pemilihan tanaman bibit cabe sudah selesai. Selanjutnya menyemai benih cabe ke dalam polybag atau bedengan semaian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Teknik menyiapkan media tanam, ada beberapa alternatif yaitu :
a. Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1,
b. Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1,
c. Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1.
Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah matang.(matang disini bukan berarti dimasak dulu, tetapi yang sudah cukup lama, bukan kotoran baru)
Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya agar bakal akar benih cabe bisa menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak 10 cm. Campurkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag untuk mempercepat proses pertumbuhan bibit cabe. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata. Untuk mencegah air menggenangi daerah perakaran bibit cabe, lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam.
Taburkan bibit cabe yang sudah dipilih tadi ke dalam polybag/bedengan semaian cabe. Jangan lupa tutup bagian atas menggunakan rumput kering (alang-alang atau sejenisnya) yang di sangga dengan kayu jarak antara tanah bedengan dan peyangga sebagai atap pada ketinggian sekitar setengah meter agar sinar matahari tidak masuk secara langsung ke persemaian bibit cabe.
Jaga kelembaban tanah bedengan tadi seoptimal mungkin dengan cara minimal penyiraman setiap hari lewat atas penutup dari rumput kering tadi agar air yang jatuh tidak langsung ke tanah semaian bibit cabe. Biarkan bibit cabe tumbuh sampai minimal 4 helai daun sebelum di pindahkan ke lahan. Biasanya setelah bibit cabai berumur 17 - 23 hari akan berdaun 2 - 4 helai. Setelah itu baru pindahkan ke lahan tanam pada waktu sore hari untuk mencegah stres pada bibit cabe. Sementara itu, sehari sebelum tanam, bedengan yang akan digunakan untuk lahan tanam harus dibuatkan lubang tanam dulu. Pembuatan lubang tanam dapat menggunakan alat bantu khusus yang terbuat dari potongan pipa besi diisi arang yang dipanaskan. Hasilnya nanti berupa bulatan-bulatan kecil berdiameter antara 6 - 8 cm. Selain itu, dapat juga menggunakan alat bantu bekas kaleng susu yang salah satu permukaannya telah dipotong.
Bibit cabai hibrida yang siap dipindahtanamkan segera disiram dengan air bersih secukupnya. Kemudian bersama dengan polybagnya direndam dalam larutan fungisida sistemik atau bakterisida pada dosis 0,5 - 1,0 gram/liter air selama 15 - 30 menit untuk mencegah penularan hama dan penyakit(langkah ini jarang saya lakukan sehingga kadang muncul hama bulu putih).
Setelah media semainya cukup kering, bibit cabai rawit keluarkan dari polybag secara hati-hati. Caranya : ambil polybag berisi bibit sambil dibalikkan dan pangkal batang bibit cabai dijepit oleh jari telunjuk dan jari tengah. Bagian dasar polybag ditepuk-tepuk secara pelan dan hati-hati, maka bibit cabai akan keluar bersama akar dan medianya. Bibit cabai rawit siap langsung ditanam pada lubang tanam yang tersedia.
Cara menanam bibit cabe rawit adalah : mula-mula sebagian tanah pada lubang tanam diangkat kira-kira seukuran media polybag; kemudian bibit dimasukkan sambil diurug tanah hingga dekat pangkal batangnya cukup padat. Bibit cabai rawit yang disemai dalam polybag ini, begitu dipindahtanamkan langsung tumbuh segar tanpa mengalami dehidrasi. Selesai ditanam, siram dengan air sampai tanahnya cukup lembab.
3. Metode Pemupukan dan Pengolahan Media Tanam
Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. pH tanah yang tidak cocok akan menyebabkan produksi cabe yang rendah. Tanah yang becek biasanya akan menyebabkan tanaman cabe gugur daun dan mudah terserang penyakit layu.
Khusus untuk tanah yang tingkat keasamannya tinggi dapat diatasi dengan cara pengapuran. Pupuk kandang dan kapur pertanian dicampur dengan tanah bedengan secara merata sambil dibalikkan, kemudian dibiarkan diangin - anginkan selama kurang lebih 2 minggu. Sedangkan untuk kasus tanah yang terlalu becek bisa diatasi dengan membuat sistem irigasi dan peresapan yang baik.
4. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Cabe
Pemeliharaan dan perawatan tanaman cabe ini bisa dibagi menjadi beberapa point, yaitu :
a. Pemupukan
Pemupukan ini tergantung dari jenis tanaman cabe yang ditanam. Jika menanam di lahan pertanian berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK per polybag setiap bulannya. Sedangkan jika anda menanam cabe secara organik, sebagai ganti pupuk NPK, semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang (lebih diutamakan pupuk dari kambing) pada saat tanaman mau berbuah.
b. Penyiraman
Penyiraman tanaman cabe sebaiknya dilakukan minimal 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.
c. Pengajiran/Sangga
Berikan sangga pada tanaman cabe setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20-25 cm untuk menopang tanaman agar dapat berdiri tegak dan tidak ambruk yang dapat menyebabkan pembusukan daun/batang.
d. Pemangkasan
Tunas-tunas muda pada tanaman cabe yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya dihilangkan (dipangkas). Pemangkasan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang. Fungsi pemangkasan ini adalah untuk mengontrol agar tanaman cabe tidak tumbuh ke samping ketika batang belum terlalu kuat menopang.
e. Pengendalian Hama dan penyakit
Ada begitu banyak macam hama/penyakit tanaman yang menyerang tanaman cabe, dan tiap hama/penyakit memerlukan penanganan yang berbeda. Lakukanlah perawatan dengan mencabuti rumput di sekitarnya. Petik daun yang telah kuning agar pertumbuhan cabe menjadi produktif. Penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama putih pada daun tanaman cabe semprot dengan pestisida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida. Beberapa pengalaman dari para petani ada cara unik untuk mengatasi hama putih pada tanaman cabe yaitu menggunakan salah satu musuh alaminya: belalang sembah atau walang wadung kalau di daerah jawa menyebutnya.
Baca juga :
Baca juga :
cara agar cabe berbuah lebat
5. Pemanenan tanaman Cabe
Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di pasar.
Demikian pengalaman yang bisa saya bagikan tentang cara menanam cabe. Teknik menanam cabe ini bisa anda terapkan pada pertanian skala kecil atau lahan pekarangan. Bisa diterapkan juga untuk anda yang hanya sekedar menyalurkan hobi menanam pada pot di halaman belakang rumah. Terima kasih sudah berkenan mampir dan membaca. Semoga ada manfaatnya.
0 Response to "Cara Menanam Cabe"
Post a Comment