Panduan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Secara Kimia

Panduan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Secara Kimia – Pengendalian hama secara kimia merupakan pengendalian hama yang biasa dilakukan para petani di daerah kita.

Karena pada dasarnya pengendalian hama secara kimia adalah pengendalian yang menggunakan bahan-bahan kimia.

Petani ini biasa menyemprotkan pestisida ke pada tanaman yang dibudidayakanya sebagai bentuk pengendalian hama.

inastal

Bahan-bahan kimia untuk mengendalikan hama juga banyak dijual di pasaran. Bahkan semakin hari semakin bertambah saja jenis dan modelnya.

Pengendalian hama secara kimia dianggap lebih efektif daripada pengendalian dengan cara lain.

Namun hal ini menimbulkan permasalahan baru yaitu tingkat polusi tanah yang semakin lama semakin mengkhawatirkan. Juga berbagai dampak kesehatan jika penggunaan pestisida ini berlebihan.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan para petani akan interaksi tanaman dan musuh-musuh alaminya yang juga dapat digunakan sebagai sarana pengendalian hama.

Jenis-jenis pestisida dibedakan berdasarkan peruntukanya:

  1. Fungisida : untuk pengendali cendawan
  2. Herbisida : untuk pengendali gulma
  3. Insektisida : untuk pengendali serangga
  4. Nematisida : untuk pengendali nematoda
  5. Akarisida : untuk pengendali tungau
  6. Larvasida : untuk pengendali larva
  7. Ovarisida : untuk pengendali telur serangga dan telur tungau
  8. Bakterisida : untuk pengendali bakteri
  9. Mollussida : untuk pengendali bekicot
  10. Rodentisida : untuk pengendali tikus
  11. Avisida : untuk pengedali burung
  12. Sterillant : untuk pemandul

Adapun dampak negatif yang mungkin terjadi jika menggunakan teknik pengendalian secara kimia adalah:

Resistensi Hama dan Penyakit

Semakin sering dan dalam dosis banyak suatu tanaman disemprot dengan pestisida, maka semakin tinggi kemungkinan hama dan penyakit akan mengalami resistensi.

Resurgensi

Tidak jarang hama yang telah diberikan pestisida justru mengalami perkembangan populasi yang lebih besar.

Biasanya, hal ini disebababkan oleh matinya hewan predator yang menjadi musuh alami dari hama tersebut.

Pencemaran Lingkungan

Penggunaan pestisida juga dapat mencemari air, tanah dan udara. Beberapa jenis pestisida tidak dapat mengalami biodegradasi atau tidak dapat dirombak secara biologis.

Kecelakaan Kerja

Penggunaan pestisida yang kurang hati-hati juga dapat menyebabkan mencelakakan si pemakai.

Hal yang paling umum adalah keracunan melalui mulut dan atau kulit. Kasus kematian karena kecelakaan pestisida cukup banyak.

Pengendalian hama dengan bahan kimia harus dilakukan secara hati-hati dan pada dosisnya. Setiap penggunaan bahan kimia selalu mempunyai efek samping. Semakin besar dosisnya, semakin besar efek sampingnya.

Resistensi hama pada pestisida adalah salah satu dampak yang umum terjadi. Hal ini saja sudah cukup sangat mengganggu karena kita harus mengganti jenis pestisida atau meningkatkan dosisnya untuk melawan resistensi hama.

Bayangkan jika hal itu terus berlanjut, butuh berapa banyak dosis yang akhirnya dapat mengatasi perkembangan hama.

Selain itu pestisida tidak dapat membedakan mana hama dan mana yang bukan hama. Hal ini berdampak pada beberapa organisme yang ikut mati, termasuk predator alami hama tersebut.

Secara alamiah hama mempunyai musuh alami yang dapat mengendalikannya. Namun, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mematikan predator tersebut.

Kemusnahan predator juga dapat terjadi akibat ulah manusia seperti perburuan ualar, elang, dan burung hatu yang berlebihan.

Hal ini dapat membuat hama tikus berkembang biak secara bebas karena tidak adal lagi yang memangsanya.

Baca Artikel Lainnya :

  • Jenis-Jenis Logam Berat yang Berbahaya Bagi Tanaman
  • Panduan Pengendalian Hama Penyakit Kelapa Sawit
  • Penyakit Ini Biasa menyerang Tanaman Hidroponik

Intinya adalah, pengendalian hama secara kimia haruslah dilakukan dengan bijak. Tidak dapat dipungkiri jenis pengendalian ini efektif dan efisien di dalam mengendalikan hama dan penyakit, hanya saja perlu kita tahu bahwa bahan kimia selalu mempunyai dampak lain dari penggunaanya.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/panduan-pengendalian-hama-dan-penyakit-tanaman-secara-kimia/


0 Response to "Panduan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Secara Kimia"

Post a Comment