Cara Budidaya Tanaman Petai – Tanaman pohon petai bisa juga dilakukan penanaman secara tumpang sari, karena tajuk yang dimiliki oleh tanaman petai adalah tajuk terbuka.
Sehingga tanaman apa saja yang di tanam di bawah tanaman petai dapat tumbuh dengan baik kecuali tanaman jagung.
Selain sebagai bumbu masakan atau lalapan ternyata tanaman petai sangat bermanfaat untuk mengurangi stres dan anemia misalnya membuat banyak petani yang memanfaatkan kondisi ini untuk membudidayakan petai di lahan tertentu atau pekarangan rumah.
Buah petai ini memiliki bau khas bisa di katakan tidak cukup enak jika tercium oleh hidung. Buah tersebut memiliki warna hijau ketika umurnya masih muda dan akan berubah menjadi warna Orange dan kulit menjadi warna hitam.
Baca juga :
- Cara Budidaya Tanaman Kecipir
- Cara Budidaya Tanaman Adas
- Cara Budidaya Tanaman Cabai Jawa
Cara pembudidayaan tanaman petai dapat dilakukan dengan cara vegetatif (dengan cara okulasi) dan dengan cara vegetatif (menggunakan biji).
Jika anda menginginkan tanaman petai cepat berbuah maka cara yang harus digunakan adalah secara okulasi, berikut ini caranya :
Penyiapan lahan
Proses penyiapan lahan haruslah di lakukan untuk memudahkan penanaman dan proses pertumbuhan tanaman petai.
- Pilihlah lahan dengan tanah subur dan memiliki ketinggian 10 – 80 meter di atas permukaan laut.
- Bersihkan gulma atau semak hingga ke akar – akarnya.
- Gemburkan tanah yang sudah bersih dari gulma dengan cara di cangkul.
- Lakukan pengapuran jika tingkat keasaman tanah tidak sesuai.
- Buat lubang berukuran 40 x 40 x 40 cm.
- Beri pupuk kandang dengan tebal sekitar 10 cm sebagai pupuk dasar.
Pembibitan
Pada umumnya para petani menanam petai dengan cara okulasi. Jika anda mau melakukan proses ini sendiri, maka anda bisa membeli bibit yang telah siap tanam dengan ukuran 1,5 meter.
Biasanya bibit tersebut di jual dengan kisaran Rp 50.000,- – Rp 100.000,- tetapi tergantung dengan varietas si petai dan kualitasnya.
Anda juga bisa membuat bibit sendiri dengan cara :
- Siapkan batang bawah hasil semaian biji atau dari tanam petai yang tumbuh liar.
- Masukkan bibit semaian pada polybag.
- Cari tunas dari pohon petai yang sudah berbuah.
- Sayat kulit batang hasil semaian dengan ukuran tertentu.
- Kulit tunas dari induk petai juga di sayat dengan ukuran sama .
- Tempelkan sayatan tunas pada semaian bawah.
- Ikat dengan tali agar air atap menyatu.
Penanaman
Ketika proses penanaman bibit lakukanlah secara saksama , karena cara tanam anda menentukan kualitas tanaman si petai. Idealnya penanaman pada musim penghujan tiba.
- Siapkan bibit yang telah berumur minimal 6 bulan, pastikan bahwa yang yang dimilikinya sudah berumur tua.
- Buka perlahan polybag yang membungkus akar bibit petai, pastikan tanah pada akar tidak pecah.
- Masukkan bibit dalam lubang di lahan tadi.
- Timbun lubang menggunakan tanah. Ketika proses penimbunan jangan sampai bekas okulasi tertutupi, karena mengakibatkan tumbuhnya jamur pada batang tersebut.
- Untuk merapatkan pori – pori tanah, maka lakukan penyiraman.
Perawatan
1). Penyiangan
Penyiangan perlu di lakukan untuk membersihkan gulma di daerah sekitar tumbuhnya tanaman petai. Selain itu bersihkan juga daerah sekitar lahan dari gulma – gulma yang tumbuh.
2). Pemupukan
Pemupukan dapat di lakukan saat tanaman berusia 4 bulan dengan cara membuat lubang di sekitar akar tanaman petai.
Jangan lupa menutup lubang tersebut menggunakan tanah. Pupuk yang di gunakan bisa juga pupuk kompos.
Panen
Tanaman petai yang tumbuh dengan baik akan bereproduksi seperti semestinya ketika usianya sudah berumur 3 – 4 tahun. Dan perlu di lakukan peremajaan saat usianya beranjak 25 tahun.
0 Response to "Cara Budidaya Tanaman Petai"
Post a Comment