Klasifikasi dan morfologi Tanaman Jahe – Semua pasti sudah mengenal tanaman ini, iya tanaman jahe, apalagi buahnya.
Apalagi jahe ini populer di kalangan masyarakat karena manfaatnya, seperti untuk bumbu masak dan minuman, hal ini dilakukan sejak 1500 tahun di beberapa wilayah Asia.
Jadi banyak petani yang membudidayakan mengingat permintaan begitu banyak di pasaran.
Tapi sebelum melakukan proses pembudidayaan misalnya, alangkah baiknya jika mengetahui terlebih dahulu klasifikasi dan morfologi dari tanaman jahe.
Klasifikasi tanaman jahe
Berikut ih adalah klasifikasi ilmiah tanaman jahe :
Kingdom | Plantae |
Sub Kingdom | Viridiplantae |
Divisi | Tracheophyta |
Sub divisi | Spermatophytina |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Zingiberales |
Famili | Zingiberaceae |
Genus | Zingiber Mill |
Spesies | Zingiber officinale Roscoe |
Morfologi tanaman jahe
Tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik karena tersusun atas batang, daun, rimpang dan bunga.
Berikut ini saya jelaskan dari masing – masing bagian penyusun tanaman jahe :
- Batang
Batang jahe tumbuh tegak lurus ke atas dengan bentuk bulat pipih. Batang tersebut tidak memiliki cabang, batangnya tersusun dari seludang – seludang dengan pelepah daun yang saling menutupi sampai terlihat seperti batang.
Bagian luar batang jahe mengandung lilin, terlihat mengkilap, mengandung air, memiliki warna hijau pucat, sedangkan pangkal batang memiliki warna kemerahan.
Batang tanaman jahe yang ada di bawah atau di dalam tanah memiliki isi atau bernas, memiliki daging, dan memiliki cabang – cabang.
- Daun
Daun pada tanaman jahe memiliki pelepah dan helaian. Pelepah tersebut akan melekat pada daun dan membungkus satu Amu lain sehingga terbentuk batang. Terdapat bulu – bulu putih di atas permukaan daun.
Ketika kebutuhan air pada tanaman jauh terpenuhi atau sudah cukup, maka akan muncul tunas baru yang akan menjadi rimpang baru pada pangkal daun jahe.
- Rimpang
Rimpang adalah hasil proses dari batang yang memiliki bentuk tidak teratur. Rimpang ini di lindungi oleh daun berbentuk seperti sisik tipis melingkar di bagian luarnya.
Biasanya rimpang – rimpang tersebut di manfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai macam keperluan, misalnya bahan baku obat , bumbu masak, rempah – rempah, minuman, makanan hingga salah satu bahan parfum. Karena itu, rimpang jahe memiliki nilai ekonomis.
- Bunga
Tanaman jahe memiliki bunga di bagian ketiak daun pelindung dengan berbagai bentuk, misalnya panjang, lonjong, bulat oval, tumpul dan runcing. Panjang bunga jahe kitar 2 – 2,5 cm sedangkan lebarnya mencapai 1 – 1,5 cm.
Menurut Rugayah (1994), bunga pada jahe terbentuk dari rimpang secara langsung, tersusun pada rangkaian bulir berbentuk silinder. Masing – masing bunga terlindungi oleh daun pelindung.
Tanaman jahe termasuk pada jenis tanaman hermaprodit (tanaman berkelamin dua) dengan masing – masing bunga memiliki 2 tangkai sari, satu calon buah dan dua keping kepala sari.
Jahe di bedakan menjadi 3 kultivar dengan dasar bentuk, ukuran rimpang dan warna, yaitu :
- Jahe gajah
- Jahe semprit
- Jahe merah
Biasanya jahe yang sering di manfaatkan sebagai obat adalah jahe merah. Jahe ini memiliki rasa pedas, mengandung sedikit air, rimpang yang dimilikinya berbentuk ramping, dan berwarna merah.
Selama penanaman jahe membutuhkan curah hujan antara 2.500 – 4.000 mm/tahun.
Baca Juga :
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Melinjo
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kecipir
- Klasifikasi dan morfologi tanaman jengkol
Curah hujan ini bisa di katakan curah hujan tinggi, tapi jahe juga memerlukan Sinatra matahari yang cukup terutama ketika berusia 2,5 – 7 bulan. Tempat penanaman jahe tersebut memerlukan suhu sekitar 20 – 35 derajat celcius.
0 Response to "Klasifikasi dan morfologi Tanaman Jahe"
Post a Comment