Pada dasarnya cara budidaya kentang di dataran tinggi tidaklah sulit, sebab tanaman satu ini memang sangat cocok di daerah beriklim sejuk seperti di dataran tinggi. Tanaman kentang memiliki nama latin Solanum Tuberosum L yang merupakan tanaman yang tumbuh vegetasi umbi.
Lokasi dengan iklim yang sejuk memudahkan tanaman ini membentuk umbi dalam ukuran yang lumayan besar. Namun lokasi dataran tinggi tidak semua cocok untuk tanaman dikotil ini.
Daerah dataran tinggi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kentang ialah yang bersuhu sekitar 14 hingga 22 derajat Celsius. Sementara secara ketinggian lokasi dataran tinggi harusnya sekitar 1.000 hingga 2.000 dpm.
Curah hujan yang mendukung pun sekitar 1.000 sampai 1.200 mm yang memenuhi kebutuhan air tanaman kentang. Curah hujan yang cukup akan sangat bermanfaat, namun apabila berlebihan justru menjadikan tanaman rusak karena mengalami pembusukan.
Tanaman kentang pada dasarnya bukanlah tanaman asli Indonesia, dan memang berasal dari negara lain. Kali pertama tanaman ini masuk dan dibudidayakan di tanah air ialah pada abad ke-18, tepatnya di Cobodas, Tengger, Lembang, dan juga Pengalengan. Kemudian seiring berjalannya waktu maka mulai tersebar ke beberapa daerah lain hingga ke luar pula. Hingga saat ini hampir semua wilayah di Indonesia kawasan dataran tinggi menghasilkan tanaman kentang.
Rasanya yang cocok bagi lidah masyarakat Kita menjadikan tanaman kentang dan olahannya diminati dengan baik. Mencoba cara budidaya kentang di dataran tinggi sendiri bisa menjadi alternatif pilihan untuk memiliki usaha sendiri.
Kebutuhan modal yang diperlukan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya. Meski begitu ternyata ada beberapa point penting yang harus dipahami untuk sukses membudidayakan tanaman kentang tersebut.
Memahami proses pembudidayaan tanaman kentang
Tahapan atau proses pertama dalam membudidayakan tanaman kentang ialah mempersiapkan lahan tanam yang tepat. Lahan atau tanah yang tepat ialah tanah yang subur dan tergolong gembur, meski bisa pula melalui media tanah yang agak padat. Ketika mendapati media tanah yang padat maka perlu melakukan hal-hal berikut ini:
- Mencangkul tanah padat tersebut hingga kedalaman 30 cm secara merata dan menyeluruh.
- Pembajakan jika sudah selesai maka harus dibiarkan atau ditunggu sekitar 2 sampai 3 hari.
- Kemudian dilanjutkan dengan proses digaru dan didiamkan kembali selama sekitar 1 minggu.
Mendiamkan tanah usai terjadi proses pembentukan media tanam memiliki tujuan untuk memperbaiki aerasi tanah yang padat. Kondisi tanah yang sudah lumayan tidak padat akan sangat cocok untuk mendukung pertumbuhan tanaman kentang.
Kondisi tanah wajib diperhatikan dengan baik untuk menjaga kondisi tanaman kentang tetap sehat, tidak boleh terlalu kering atau terlalu basah. Apabila tanah yang dimiliki terlalu basah maka bisa disiasati dengan cara membangun saluran irigasi. Saluran irigasi berupa garitan yang dibangun dengan cara ditinggikan sedikit. Kemudian apabila mendapati tanah yang kering maka menjaga kelembabannya dengan cara disirami secara teratur.
Penanaman tanaman kentang dengan benar
Umbi kentang juga menjadi bibit dari tanaman baru yang ingin ditanam, maka bibit ini bisa didapatkan dari tanaman kentang lain atau membelinya secara khusus. Apabila sudah mendapatkan bibit kentang yang masih baru atau segar, maka harus disimpan dahulu sekitar 3 bulan. Penyimpanan ini penting untuk mengetahui bibit mana yang sudah siap bertunas dan ditanam. Tunas-tunas yang muncul sebaiknya diseleksi, yakni memotong yang ukurannya sekitar 2 cm atau lebih.
Penanaman dilakukan dengan meletakkan tunas yang sudah diseleksi di atas garitan yang telah dibuat sebelumnya. Lalu berlanjut ke pemupukan yang diletakkan di atas peletakan tunas tersebut, atau disebarkan ke sekitar garitan.
Jarak peletakan bibit kentang ialah sekitar 20 sampai 30 cm untuk menjaga tanaman tidak saling mengganggu dan mendapatkan nutrisi yang tepat. Tutup tunas kentang dengan tanah hingga membentuk gundukan setinggi 10 hingga 15 cm. sekitar gundukan dibiarkan membentuk parit untuk mempermudah proses penyiraman sebagai saluran irigasi.
Pemupukan pada tanaman kentang
Pupuk juga sangat penting diberikan kepada tanaman kentang untuk mengoptimalkan proses pertumbuhannya. penyebaran pupuk dilakukan sejak baru ditanam hingga menuju proses panen kentang-kentang tersebut.
Pupuk akan lebih aman jika disebarkan di sekitar garitan atau di dekatnya lubang tanam kentang tersebut. Hindari menyebarkan pupuk di sekitar saluran irigasi sebab akan mudah terbawa arus air hujan atau saat dilakukan penyiraman secara manual.
Pemeliharaan pada tenaman kentang
Pemeliharaan sudah termasuk pemberian pupuk secara teratur dan kemudian juga penyiraman, namun melihat kondisi iklim. Apabila curah hujan cukup dan tanah terjaga kelembabannya maka tidak perlu dilakukan proses penyiraman.
Pembersihan area tanam dari gulma juga sangat penting agar nutrisi kentang dapat diperoleh secara utuh. Ada banyak kemudahan dalam proses atau cara budidaya kentang di dataran tinggi yang bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk Anda.
Baca Artikel Lainnya :
- Teknik Dan Cara Budidaya Kopi
- Panduan dan Cara Budidaya Buah Naga
- Cara Budidaya Daun Bawang Dengan Polybag
0 Response to "Panduan dan Cara Budidaya Kentang di Dataran Tinggi"
Post a Comment