Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jahe

Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jahe – Anda tahu kan bahwa tanaman Jahe itu memiliki banyak sekali khasiat untuk kehidupan kita? Tentu saja anda tahu, karena hampir orang di seluruh dunia mengetahui hal tersebut.

Jahe sering digunakan sebagai bumbu masakan, makanan olahan, serta obat-obatan. Karena manfaatnya yang berlimpah, permintaan pembelian Jahe dalam negeri bahkan ekspor pun sangatlah banyak. Tetapi apakah semuanya terpenuhi? Sayangnya tidak.

Untitled

Jahe tidak tumbuh begitu saja jika kita biarkan, tanaman berkhasiat ini memiliki musuh juga saat ia dalam proses pertumbuhan.

Ya, biasa kita kenal dengan hama. Terkadang ada juga bakteri-bakteri yang mengganggu Jahe hingga membuatnya menjadi tidak sehat (terkena penyakit). Hal-hal ini lah yang menyebabkan banyaknya barang (jahe) tidak dapat memenuhi sesuai dengan banyaknya permintaan.

Berikut ini adalah hama-hama yang menyerang Jahe:

  1. Kepik (Epilahre sp.)
    • Menyerang bagian daun tanaman.
    • Gejala yang terlihat jika terserang adalah daun yang berlubang-lubang.
    • Dapat anda kendalikan dengan membuang kepik satu-persatu atau menggunakan penyemprotan insektisida organik berupa air tuba. Jika sekiranya sudah tidak efektif, dapat menggunakan pestisida kimia seperti profenofos atau betasiflutrin, namun harap berhati-hati karena akan mengurangi kesehatan dan kualitas Jahe nantinya.
  2. Ulat Penggerek Akar (Dichorcrosis puntiferalis)
    • Menyerang bagian akar.
    • Gejalanya yang terlihat yaitu akar Jahe yang semakin mengering. Jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, hama ini akan terus menyerang akar hingga tanaman tidak dapat memperoleh nutrisi secara normal melalui akarnya kemudian mati.
    • Dapat dikendalikan dengan cara yang sama dengan hama kepik. Untuk pengendalian kimiawi, menggunakan insektisida nematisida dengan karbofuran berdosis 1 gram/tanaman.
  3. Kumbang (Araeceras fascicularis)
    • Menyerang baging rimpang Jahe.
    • Gejalanya terlihat kondisi rimpang yang abnormal karena terisi dengan telur Kumbang.
    • Dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida air tuba atau menggunakan pestisida profenofos.
  4. Lalat (Mimegrala coeruleifrons)
    • Menyerang bagian rimpang Jahe.
    • Gejala yang terlihat adalah rimpang Jahe yang lama kelamaan membusuk. Disini sebenarnya yang menyerang bukanlah lalat, tetapi bakteri pada rimpang tersebut. Jadi lalat ini sebagai indikator bahwa rimpang Jahe telah terkontaminasi dengan bakteri.
    • Walaupun diketahui fakta tersebut, tetap ada kemungkinan bahwa lalat rimpang ini menyebarkan penyakit kepada rimpang Jahe yang lainnya.
    • Dapat dikendalikan dengan insektisida organik seperti air tuba dan juga pestisida kimia seperti nematisida dengan karbofuran.
  5. Nematoda (Meloidogyne sp.)
    • Menyerang bagian akar dan rimpang.
    • Gejala dapat dilihat terbentuknya bintil-bintil kecil pada akar, atau warna rimpang jahe yang berubah coklat pada permukaannya.
    • Dapat dikendalikan dengan insektisida nematisida dengan karbofuran dosis 1 gram/tanaman.
  6. Kutu Daun (Aspidiella hartii)
    • Menyerang daun tanaman.
    • Karena sari pati daun diserap, dapat dilihat gejalanya pada daun yang mulai menggulung, menguning, layu dan kemudian mati.
    • Dapat dikendalikan dengan cara yang sama dengan pengendalian kepik.

Untuk kondisi tertentu, tanaman Jahe akan terserang oleh penyakit sehingga merusak proses pertumbuhan.

Penyakit ini biasanya ditimbulkan oleh kondisi lingkungan yang tidak sehat atau perawatan yang kurang, serta dipengaruhi juga oleh bibit yang tidak tahan atau lemah. Berikut ini adalah penyakit yang biasa menyerang Jahe:

  1. Penyakit Layu Bakteri
    • Disebabkan oleh bakteri solanacearum
    • Gejala yang terlihat adalah rimpang yang membusuk dan jika dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Helaian daun juga melipat hingga menggulung dan berubah warna, tunas batang akan membusuk dan tanaman akan mati.
    • Dapat dicegah dengan memilih bibit jahe yang sehat atau tahan terhadap penyakit. Pemberian fungisida dithane M-45 (0,25%) dan Bavistin (0,25%) juga dapat mengatasinya. Pastikan tanaman yang tertular langsung dicabut dan dibuang jauh dari tanaman lainnya untuk mencegah penyebaran.
  2. Penyakit Busuk Rimpang
    • Disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi
    • Gejalanya adalah daun bagian bawah berubah menjadi kuning, layu, kemudian tanaman mati. Terlihat juga rimpang yang membusuk pada tanaman tersebut.
    • Dapat dicegah dengan penerapan pola tanam yang baik, pemilihan bibit unggul, serta penggunaan fungisida.
  3. Penyakit Bercak Daun
    • Disebabkan oleh cendawan Cercospora atau Phyllosticta.
    • Gejalanya terdapat noda abu-abu pada daun berukuran 3 – 5 mm yang kemudian menjadi hitam. Pinggir daun terlihat membusuk dan basah menyebabkan kematian pada tanaman.
    • Dapat dicegah dengan pola tanam yang baik dan pemilihan bibit unggul.

Baca Juga :

  • Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Anggur
  • Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Ganyong
  • Cara Pengendalian Hama Tanaman Padi
Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-pengendalian-hama-dan-penyakit-tanaman-jahe/


0 Response to "Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jahe"

Post a Comment