Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kapulaga – Pada umumnya, kapulaga digolongkan jenis tanaman herba. Tumbuhan kapulaga hampir menyerupai tanaman jahe-jahean, namun ada ciri-ciri lebih spesifik yang membedakannya.
Tanaman kapulaga memang menjadi primadona tersendiri dalam dunia pengobatan.
Pada umumnya, kapulaga diklasifikasikan menjadi dua jenis, kapulaga jawa dan kapulaga sebrang. Walaupun berbeda jenis, khasiat dan kegunaan dari tanaman kapulaga ini tetap sama.
Perbedaan pengelompokan ini lebih disebabkan pada lokasi penanaman yang berbeda. Dewasa ini, perbedaan ini sudah digolongkan menjadi varietas tersendiri.
Pertumbuhan kapulaga membentuk rumpun dan mencapai tinggi sekitar dua hingga tiga meter. Kapulaga biasanya hidup di bawah pohon yang rimbun, dan untuk membudi-dayakan diperlukan ketinggian 200-1.500 mdpl.
Sebagai gambaran, menanam dengan sistem tumpangsari dengan bibit 1.400 per-hektar akan menghasilkan buah sekitar 2 ton hingga 3 tiga ton per-tahun.
Khusus untuk kapulaga sebrang, dengan perbandingan yang sama akan menghasilkan sekitar 4 ton per-tahun.
Klasifikasi tanaman kapulaga
- Divisi : spermatophyte
- Sub-divisi : angiospremae
- Kelas : monocotyledoneae
- Bangsa : zingiberale
- Suku : zingiberaceae
- Marga : amomum
- Jenis : amomum cardamomum wild.
Jenis tanaman kapulaga
Secara garis besar, tumbuhan kapulaga dibedakan menjadi dua jenis golongan. Perbedaan ini merujuk pada lokasi tanam, varietas dan lainnya.
- Kapulaga Jawa
Sesuai dengan namanya kapulaga ini berasal dari Jawa dan Indonesia pada umumnya. Kapulaga akan hidup optimal 300-500 mdpl dan mulai berbuah mulai umur 3 tahun.
Buah yang dihasilkan tidak terlalu banyak hanya berisi sekitar 10 hingga 20 buah dengan cara menjalar. Kelemahn dari kapulaga Jawa adalah harganya yang relatif murah di pasaran.
- Kapulaga Sebrang
Jenis kapulaga ini biasanya berasal dari India yang memang sudah dikenal sebagai penghasil kapulaga terbesar. Kapulaga sebrang dapat hidup optimal pada ketinggian 700-1.500 mdpl.
Keunggulan dari kapulaga jenis ini adalah buahnya yang banyak dan sudah mulai berbuah pada umur dua tahun. Keuntungan dari menanam kapulaga sebrang adalah harganya yang terbilang mahal di pasaran.
Morfologi tanaman kapulaga
Secara gamblang, morfologi dapat diartikan sebagai bentukan suatu benda. Dalam hal ini, morfologi pada tanaman kapulaga dilihat dari segi bentuk buah, daun, pohon dan akarnya. Berikut ini merupakan penjelasan dari morofologi pada tanaman kapulaga.
- Aroma
Hanya dalam radius beberapa meter saja, aroma yang keluar dari tumbuhan kapulaga bisa tercium. Aroma harum yang keluar dari kapulaga disebabkan oleh kandungan minyak atsiri.
Minyak astiri merupakan kombisani dari berbagai macam zat seperti cineol, alfa terpinen, alfa terpinilasetat, limonen dan borneol.
- Buah
Kebanyakan papulaga mulai berbuah umur tiga tahun. Buah kapulaga keluar dari batang semu pada bagian bawah dan kemudian merayap. Panjang buah kapulaga berkisar hingga satu meteran.
Agar buah tidak kotor, para petani biasanya menyelipkan plastik di bawahnya. Buah kapulaga berwarna kuning kelabu, bentuk buahnya menyerupai telur dan berbulu dengan diameter sekitar 1 cm.
- Biji buah
Biji buah kapulaga berbau seperti kapur barus dan mempunyai lipatan-lipatan diluarnya. Terdapat kulit ari dan dinding buah. Bijinya memancarkan aroma harum dan terdapat bulu.
- Batang
Batang pada tanaman kapulaga berbentuk semu dan terpisah berdiameter sekitar 2,5 cm.
- Pohon
Pertumbuhan tanaman kapulaga bisa mencapai ketinggian dua hingga tiga meter. Pohon ini biasanya tumbuh tegak, secara keseluruhan berwarna hijau gelap.
- Daun
Daun pada tumbuhan kapulaga umumnya berwarna hijau tua, dan berbentuk tumpang. Lebar daun sekitar 3-10 cm dan panjangnya 7-50 cm.
Baca Juga :
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Duku
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Belimbing
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Manggis
0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kapulaga"
Post a Comment