Mengenal Jenis Pakan Alami Burung Ocehan

Mengenal Jenis Pakan Alami Burung Ocehan


Agrotani.com – Pecinta burung tentu sangan memperhatikan pakan dan kualitas burung untuk menjadikan burung sehat dan berkicau merdu. Ada beberapa pakan alami tambahan yang harus anda ketahui, dimana ini adalah pakan penting untuk pertumbuhan dan menjaga kesehatan butung. Pakan sangat berpengaruh besar ada kelangsungan burung, tidak mungkin burung juara atau burung yang hebat hanya dengan pemeliharaan yang baik saja melainkan itu adalah peran pakan yang baik.


Ada beberapa jenis pakan burung seperti sayuran, buah – buahan, serangga, pellet, biji-bijian dan pakan lainya, namun yang akan kita bahas kali ini adalah pakan alami yang di butuhkan oleh burung kesayangan anda. Namun harus anda ketahui pakan di bawah ini di tentukan pada jenis burung peliharaan anda, sehingga burung akan memakanya.

Mengenal Jenis Pakan Alami Burung Ocehan

Pakan Alarmi

Pakan alami merupakan pakan yang terdapat di alam yang di dapatkan secara bebas. Sehingga pemberi pakan tersebut menyesuaikan pakan kepada burung mereka meniru pada alam, contoh makan tersebut bisa berupa, hewan kecil ( ulat, cacing), biji – bijian, buah – buahan dan sayuran.

Sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkanya hanya saja pada pakan alami harus ada penyesuaian khusus pada burung pliharaan karena di campur sarikan dengan pakan buatan manusia. Pada perinsipnya sama yaitu untuk burung sehat dan terdapat makanan yang optimal.

Serangga dan hewan kecil lain

Ada beberspn jenis serangga dan hewan kecil yang dapet dijadikan pakan, misalnya kroto, jargkrik, belalang. ulat hongkong. dan cacing tanah. Pakan seperti ini berpengaruh terhadap pertumbuhan burung, antara lain mempercepat kerontokan bulu pertama (kapas). Setelah bulu pertama rontok akan segera diganti dengan bulu sempurna (bulu unggas).


Pakan ini sebaiknya diberikan dalam keadanan masih hidup ke cuali kroto. Atau walaupun telah mati, tetapi masih dalam keadaan segar. Serangga dan hewan kecil yang telah menjadi bangkai tidak baik bagi burung karena mengandung bakteri dan mikroba pembusuk yang berbahaya.

Kroto

kroto

Kroto merupakan sebutan umum bagi pakan dari semut rang- rang (Oecophyllo smaragdina) yang telah dikeringkan. Pakan ini sangat disukai oleh bururg cucakrawa, bubut, ekek, jalak putih, culik-culik, kacar, madi, cucak biru, poksay, hwarmei, murai batu. jalak bali, beo, kepudang, kutilang, murai daun, dan lain lain. Ada anggapan bahwa burung ocehan yang diberi kroto akan rajin berkicau dengan suara yang bagus dan mordu. Kondisi tubuhnya juga akan sehat dan bulunya indah.


Semut rangrang merupakan makhluk sosial yang hidup berkoloni di pohon. Kloni semut ini memiliki pekerja berat, semut pekerja kecil, semut jantan, dan semut ratu. Semut ini banyak dijumpai pada pohon berdaun lebar dan sedang berbuah, seperti kelapa, mangan, karet, dadap, jati, cokelat, jambu air, kedondong, mangis, rambutan, sirsak, jengkol, jati putih, dan dukuh, Oleh sebab itu, pobon ini juga sering dikunjungi oleh beruang.


Di pasaran, biasanya di jual berupa telur, larva, dan semut merah dewesa yang telah mati. Berdasarkan koloni keoro dibagi menjadi empat macam kroto basah (telur dan larva), keroto halus (semut pekerja besar dan semut pekerja kecil), keroto kasar (semut jantan dan semut ratu), dan keroto kacang (campuran ketiga macam keroto tadi yang sudah dikeringkan ditambah dengan kacang tanah, padi, jaguag, dedak beras beras hitam, madu, dan pelet).


Kroto dikatakan berkualitas baik apabila tidak berbau, tidak lengket, berwarna cerah, tidak bercampur dengan jenis semut lain, dan tidak mengandung larva yang berukuran besar. Harga koto di pasar burung relatif masih tinggi sehingga hanya diberikan untuk burung dalam kondisi tertentu burung yang sedang bertelur, burung muda, dan burung dalam masa penyembuhan setelah sakit. Anak burung biasanya diberi keroto basah karena jenis keroto ini ber sifat sangat lembut dan berukuran kecil sehinggn mudah ditelan oleh anak burung, selain itu mudah melekat pada makanan lain.

Jangkrik

Jangkrik (Gryllus mitratus) tentu anda mengenalnya, jangkrik biasanya di jadikan pakan dapat di temukanpada habitat mereka berada. Biasanya yang bersuara adalah jangkrik jantan


Jangkrik jantan adalah jangkrik yang bersuara untuk menyair lawan jenisnya, suara yang baik karena mampu membuat suara dan nada rendah yang lembut sampai nada tinggi. Bahkan, dapat pula mengeluarkan lengkungan lengkingan yang bergetar atau dengungan dengungan.


Suara yang di hasilkan oleh jangkrik berasal dari gesekan antara sayap-sayapnya. Secara umum jangkrik berukuran panjang 13 cm. Tubuhnya berwarna coklat – coklatan dan mempunyai surgut yang panjang. Hewan ini tinggal di dalam tanah. Untuk mencari tempat yang lebih baik jangkrik dapat berpindah dari satu lubang ke lubang yang baru digalinya


Gerakan jangkrik yang meloncat-loncat mampu menarik per harhatian burung. Sebelian diberikan pada burung, tungkai kaki pada jangkrik yang berduri harus dibuang dahulu, karena di khawatirkan dapat menaiki tenggorokan burung ketika sedang di telan. Beberapa burung yang sering makan poksay, cucakrawa, hwamei, murai batu, murai daun dan kutilang. Jika anda ingin memburu jangkrik anda bisa cari di sawah – sawah atau rawa – rawa, namun dengan kemudahan sekarang, jangkrik bisa di budidayakan di rumah.


Atau anda membeli di pasar burung dan toko burung terdekat anda. Jangkrik dijual dalam keadaan hidup dan ditempatkan dalam wadah seperti akuarium yang bagian atasnya ditutupi kasa dan di dalamnya diletakkan rumput-rumputan, sebagai makanan burung. Untuk merawat dan menyimpan jangkrik sebelum diberikan ke burung kondisi seperti itu dapnt kita manfaatkan.

Belalang

Serangga berwama hijau hingga cokelat ini memiliki tungkai belakang yang berfungsi untuk melompat. Tungkai belakang ini berukuran lebih besar dan lebih kuat dibandingkan tungkusi tengah dan depan.


Sebenarnya nama belalang diberikan pada beberapa spesies serangga yang secara kaseluruhan mempunyai bentuk tubuh yang mirip, seperti Locus migratoria manilensis (belalang kelana), Valanga nigricomis (belakang kayu). Sexava curiacea (belalang pedang) dan masih banyak lagi jenis yang lain. Namun, yang jelas, burung beo, murai daun, poksay, hwamei, dan murai batu cenderung menyukai jenis belalang bertubuh kecil atau belalang muda tidak seperti belalang pedang yang panjangnya saja dapat mencapai 7-9,5 cm.


Anda dapat memburu sendiri dengan habitat merek yaitu pada semak-semak rumput, karena mereka tinggal di sana dengan makanaya sendiri, atau membelinya di pasar burung.

Ulat hongkong

ulat hongkong

Ulat hongkong atau biasa disebut sebagni ulat thaean atau ulat bangkok merupakan larva kumbang Tenebrio molitor. Jika larva ini sudah berubah menjadi dewasa bersifat rakus dan cepat berkembangbiak dan rakus menyerang pada tanaman pertanian seperti jagung, kacang tanah, dan lain – lain yang di simpan di gudang anda.


Kumbang Tenebrio mampu bertelur sebanyak 1000 butir. Seminggu kemudian telur menetas menjadi larva (ulat) yang tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang. Setelah berumur dua bulan ulat telah mencapai ukuran panjang 15-2 cm. Pada saat itu ulat telah siap dijadikan pakan burung. Ulat hongkong mempunyai kulit licin dan keras. Warna ulat ini kekuning-kuningan sehingga dikenal pula dengan nama kuning labu meal wom.


Sebagai pakan ulat hongkong merupakan sumber protein dengan kadar lemak tingi. Kulitnya mengandung zat kitin yang keras den sukar dicerna.


Jadi anda harus hati-hati dalam memberikan pakan ini karena sangat beresiko jika tidak ada batasan atau dosis anjuran. Terkadang ada beberapa jenis burung yang menyukai bagian dalamnya saja karena lebih empuk di bandingkan dengan kulitnya yang agak sedikit keras.


Pada burung yang di beri ulat hongkong sangkarnya harus dihindarkan dari semut karena dapat menghabiskan ulat ini, terutama yang telah mati dan sudah menjadi bangkai. Semut mampu bergelombol mengangkut sarang dan di masukan ke dalam lubang. Jika itu di biarkan saja, persediaan pakan akan habis. Bukan habis di makan oleh burung tapi malah di makan semut


Ulat hongkong apalagi bila masih hidup dan bergerakgarak sengat disuksi burung terutama pada burung sifat agak agresif. Burung yang menyukai ulat ini antara lain kacer, jalak putih, cucak biru, culik-culik, kenari. cucakraws, beo, murai daun, poksay, hwamei, murai batu, dan Jalak bali.


Burung yang di berikan pakan ulat hongkong akan rajin berkicau dan bersuara merdu. Di pasar burung ulat ini biasanya tersedia dengan harga yang relatif murah karena mudah di temukan.


Jika anda berminat untuk ternak ulat hongkong ini adalah usaha yang cukup menjajikan karena budidaya ulat hongkong sangatlah mudah di lakukan bahkan di rumah. Pada pasaran anda bisa menjual dengan pasti ke toko burung terdekat. Murah namun banyak akan menghasilkan keuntungan yang sangat lumayan.

Ulat bambu

Sebenarnya nama ulat bambu tidak sesuai untuk ulat ini. Disebut ulat bambu karena sebelum diberikan pada burung, ulat ini sering disimpan di dalam potongan-potongan bambu.


Pada kenyataannya ulat bambu (Erionota thrax) merupakan ulat penggulung daun pisang. Ulat ini membuat gulungan-gulungan kucil pada setiap sisi sobekan daun pisang Akibatnya, kondisi daun pisang menjadi seperti belahan rambut manusia yang dikeriting. Apabila kita perhatikan dari jarak jauh pun, akun tampak jelas kehadiran hama ini.


Tubuh ulat bambu atau ulat penggulung daun pisang yang masih muda belum ditutupi lapisan apa pun Sotelah besar, seluruh tubuhnya ditutupi lapisan lilin berwama putih.

Iklan

Populasi ulat ini akan bertambah pada musim kemarau. Pada saat itulah para pencari ulat menangkapnya untuk dijual sebagai pekan burung. Biasanya burung yang sering diberi ulat hongkong juga menyukai ulat ini.

Cacing tanah

cacing

Sebenranya ada beberapa jenis cacing tanah yang hidup di alam, tetapi yang telah dikenal secara umum adalah jenis Lumbricus, Eisenia, Pheretima, Perionyx, Diplocardia dan Lidrillus. Cacing ini berbentuk pipih hingga silinder dengan warna merah kecoklatan hingga ungu tua.


Seperti namanya, cacing tanah hidup dan berkembang biak di dalam tanah. Hewan bertubuh lunak ini apabila sedang bergerak meninggalkan lendir dan sering menimbulkan rasa geli bahkan jijik bagi yang melihatnya.


Secara alami cacing tanah sangat disukai oleh burung. Selain itu, pakan ini sangat baik dijadikan makanan bururg poksay dan kepodang. Cacing tanah merupakan salah satu sumber protein yang rendah kandungan lemaknya, tidak bertulang, dan mudah dicerna oleh burung.


Burung mempunyai cara sendiri dalam menghadapi pekan ini. Pakan ini akan dipotong-potong dan dicabik-cabik sampai berukuran kecil sehingga mudah dimakan.


Kita dapat memperoleh cacing cacing tersebut pada tanah-tanah yang lembap dan banyak mengandung humus. Selain itu juga dapat diperoleh di pasar burung dan kios-kios pakan dalam keadaan hidup atau mati.


Masuk Forum Kami Lewat Facebook atau Twitter
Sumber : http://www.agrotani.com/mengenal-jenis-pakan-alami-burung-ocehan/


0 Response to "Mengenal Jenis Pakan Alami Burung Ocehan"

Post a Comment