Pakan Ternak Fermentasi Kering Limbah Pertanian

Organikilo.co – Pakan ternak fermentasi kering limbah pertanian merupakan solusi terbaik untuk mendorong peternakan di indonesia dan perlu untuk di kembangkan lebih besar lagi. Ini karena sektor ternak jumlahnya masih sangat minim yang terdapat di dalam negeri, sedangkan permintaan daging terus meningkat. Kebutuhan bahan pangan dalam negeri yang masih belum bisa di penuhi oleh para peternak di indonesia , sehingga import daging sapi dari negara tetangga , seperti Australia dan New Zealand tergolong cukup besar.

Cara Fermentasi pakan kering
Fermentasi pakan kering

Pasokan daging lokal yang masih belum dapat mencukupi kebutuhan domestik merupakan peluang bisnis yang menguntungkan bagi sektor peternakan. Namun, rata-rata yang menjadi kendala utama bagi peternak dalam negeri adalah makanan ternak. Jika , kebanyakan dari petani indonesia mengetahui tentang pertanian organik yang terbukti lebih menguntungkan ,  jika dibandingkan dengan bertani pola kimia , tentu masalah pakan ternak dapat diatasi. Bagaimana tidak menguntungkan ? , limbah peternakan dikonversi menjadi pupuk pertanian dan limbah pertanian dapat di konversi menjadi makanan ternak.

Dengan mangaplikasikan sistem organik pertanian dan peternakan , akan menciptakan pola berkesinambungan dengan kata lain “daur ulang ramah lingkungan” dari alam kembali ke alam. Seperti yang telah diulas pada posting : http://www.organikilo.co/2014/10/mengenal-pertanian-pola-organik.html ini merupakan pilihan bijak untuk menghilangkan citra , bahwa petani indonesia lebih dekat dengan kemiskinan.

Mengolah Limbah Pertanian Untuk Makanan Ternak

Demi menciptakan imej baru bagi petani indonesia bisa  makmur dan sejahtera , mengolah limbah pertanian sebagai pakan ternak adalah solusi terbaik – Setelah mengaplikasikan pertanian dengan pola organik , tentu limbah yang dihasilkan dari sawah pertanian ataupun perkebunan merupakan makanan ternak yang sehat, karena terbebas dari berbagai residu kimia berbahaya. Melimpahnya limbah pertanian bukan menjadi masalah bagi petani , bahkan ini suatu berkah dari Tuhan yang perlu di kelola.




Untuk mengolah limbah pertanian dari tanaman padi ( jerami & damen ) , kedelai, kacang-kacangan, kangkung (rendeng)  , jagung (tebon) dibutuhkan sentuhan teknologi fermentasi. Rata-rata limbah yang dihasilkan oleh petani berupa limbah kering , dengan mengetahui cara atau teknik fermentasi kering untuk pakan ternak, petani akan jauh dari kesan kemiskinan.

Jenis Fermentasi Makanan Ternak

Teknik untuk mem-fermentasi pakan sapi , kerbau , domba dan kambing secara umum dikelompokkan menjadi dua , yaitu fermentasi kering dan basah . Biasanya fermentasi basah dapat di peroleh dari limbah perkebunan seperti , batang pisang (gedebog) , batang jagung yang dipanen muda , Kacang tanah , rumput dan limbah pertanian yang lainnya. Namun pada kesempatan ini yang akan kami uraikan adalah fermentasi kering limbah pertanian.

Bahan & Alat Untuk Fermentasi pakan

Bahan utama serta peralatan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan fermentasi makanan sapi adalah bekatul (dedak) , Jerami ( padi, kangkung, kedelai, dll ) , bungkil kelapa, pollard (dedak gandum) , tepung ikan – tepung bulu – tepung tulang (* jika ada ) , Garam dapur , Gula atau molase / tetes tebu ( sesuatu yang memiliki rasa manis alami ) , Air dan yang paling penting adalah mikroba starter penguarai / dekomposer ( em4 peternakan , rekomendasi SOC produk HCS ).





Adapun peralatan atau alat-alat yang digunakan untuk fermentasi kering pakan ternak adalah , Drum plastik berpenutup ( *sesuaikan dengan kapasitas yang anda inginkan ) , terpal untuk mencampur semua bahan (* anda tidak perlu menggunakan terpal jika memiliki lantai semen untuk mencampur ) , Cangkul atau sekop (* jika mencampur pada lantai semen ) , ember atau timba.

Cara Fermentasi Pakan Kering

Langkah-langkah atau cara sebelum memulai pencampuran kesemua bahan untuk di fermentasi , sebaiknya yang perlu anda lakukan adalah membangkitkan mikroba dekomposer – ini karena , rata-rata mikroba dekomposer adalah mikro organisme yang sedang tidur. Caranya adalah membuat larutan air dan gula ( takaran 10 liter air dan gula 3 ons untuk fermentasi 100 kg atau 1 kuintal ) ,anda dapat juga menggunakan tetes tebu / molase untuk larutan. Setelah larut antara air dan gula masukkan mikroba dekomposer sebanyak 4 – 6 tutup botol ( recom untuk SOC ).

Untuk produk dekomposer lain silahkan baca takarannya pada label botol , setelah memasukkan mikroba starter aduk larutan tersebut hingga rata dan tunggu selama lebih kurang 15 – 20 menit. Sambil menunggu miroba dekomposer bangkit atau bereaksi , lakukan langkah untuk mencampur kesemua bahan:

Takaran Pakan fermentasi kering untuk 100 kg

1 – anda dapat memilih jerami kering apa saja , padi , kedelai , jagung , kacang dll 50 % dari total bahan fermentasi
2 – Bekatul 10 – 20 %
3 – Tepung ikan 10 %
4 – Garam dapur 1%

Setelah kesemua bahan tercampur dengan rata , lakukan penyemprotan atau penyiraman menggunakan larutan mikroba starter ( campuran air + gula + SOC )  yang telah siap dibuat  , aduk sekali lagi hingga tercampur merata dengan kadar air lebih kurang 40% ( Campuran tersebut jika di kepal tidak menggumpal ) .

Setelah campuran siap aduk , masukkan kedalam Drum plastik dan lakukan pemadatan bahan dengan cara di tekan dengan alat atau diinjak hingga benar-benar padat. Setelah penuh tutup drum tersebut dengan rapat tanpa ada udara masuk. Proses fermentasi bekerja cukup cepat jika menggunakan SOC produk HCS , biasanya 3 jam setelah menutup drum , pakan fermentasi siap diberikan ke ternak.

Untuk lebih mengetahui cara fermentasi jerami untuk pakan ternak silahkan lihat Video cara fermentasi:


Ciri-ciri Fermentasi Berhasil

Adapun ciri atau tanda fermentasi pakan kering yang telah berhasil atau fermentasi yang telah siap di sajikan adalah sebagai berikut:

1 – Terjadinya perubahan suhu yang meningkat.
2 – Perubahan Warna dan  bau atau aroma yang khas.
3 – Perubahan tekstur yang lebih empuk atau lapuk.

Daya Tahan Simpan Fermentasi Pakan Kering

Makanan ternak yang difermentasi dalam bentuk kering memiliki keunggulan dalam ketahanan daya simpan , Pakan ternak fermentasi kering ini mampu bertahan hingga bertahun-tahun **dengan catatan drum plastik tertutup rapat dan di simpan pada suhu ruangan. Jika fermentasi bahan-bahan basah hanya mampu bertahan maksimal 1 bulan.

Demikian ulasan yang dapat di muat pada blog Cara Budidaya Organik , tentang Pakan Ternak Fermentasi Kering Limbah Pertanian . Semoga membawa manfaat untuk kita semua , jika ada yang kurang , mohon tinggalkan komentar atau ide anda. Salam sukses , Salam Tani Nusantara.





http://www.organikilo.co/2014/12/pakan-ternak-fermentasi-kering-limbah.html





Sumber : https://organikilo.co/2014/12/pakan-ternak-fermentasi-kering-limbah-pertanian.html


Related Posts :

0 Response to "Pakan Ternak Fermentasi Kering Limbah Pertanian"

Post a Comment