Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Daun Dewa – Daun dewa adalah salah satu tanaman herbal yang sering di gunakan sebagai bahan baku obat di industri – industri tertentu.
Maka dari itu banyak para petani yang membudidayakan tanaman daun dewa ini. Selama pembudidayaan tanaman daun dewa maka hasil akhirnya adalah pemanenan.
Panennya sendiri dapat di proses ketika tanaman daun dewa berusia sekitar 4 bulan dengan cat adi petik adu di pangkas pada bagian daunnya sebanyak 4 – 5 helai daun ke arah pucuk.
Baca Artikel Lainnya :
- Cara Budidaya Tanaman Daun Dewa
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Daun Dewa
- Kandungan dan manfaat tanaman Daun dewa
Pada bekas pemangkasan di lagian pucuk akan tumbuh tunas baru yang dapat di panen pada tahap berikutnya.
Setelah pemanenan selesai, maka di perlukan pengolahan lebih lanjut untuk menjaga kualitas dan zat – zat penting pada daun dewa.
Maka ketika penanganan pasca panen ini tidak boleh asal – asalan dan harus dilakukan secara benar demi menjaga kualitas dan zat berkhasiat dalam tanaman obat yang di gunakan.
Salah satu cara penanganan khusus adalah seperti di buat menjafdi simplisia. Berikut ini cara penangan pasca panen tanaman daun dewa di jadikan menjadi simplisia :
Proses pembuatan simplisia
Simplisia sendiri adalah bahan yang di gunakan sebagai obat berasal dari bahan alami. Bahan tersebut belum pernah mengalami pengolahan sama sekali yang bisa berupa simplisia hewani, simplisia nabati dan simplisia mineral atau pelikan.
Simplisia hewani terbuat dari hewan, sedangkan simplisia nabati berasal dari tanaman yang utuh atau bagi tanaman atau bisa eksudut tanaman.
Simplisia mineral adalah simplisia yang berasal dari bahan mineral atau pelikan yang belum atau sudah di olah dengan menggunakan cara sederhana dan belum menjadi zat kimia murni.
Demi menjaga keseragaman senyawa aktif, kegunaannya dan keamanannya maka, simplisia harus memenuhi persyaratan.
Tahap pembuatan simplisia
1). Pengumpulan bahan baku
Untuk memperoleh kadar senyawa aktif yang baik dalam simplisia maka di perlukan pemilihan bahan baku yang baik.
Pemilihan dapat tergantung dari jenis tanaman yang digunakan, umur si tanaman dan bagian si tanaman yang di gunakan ketika panen, waktu saat panen dan lingkungan si tanaman tersebut tumbuh.
2). Sortasi basah
Demi menjaga kualitasnya, maka di perlukan kegiatan sortasi basah untuk menghilangkan bahan lain yang berbahaya atau tidak berguna.
3). Pencucian
Perlu di adakan pembersihan pada bahan baku, sebaiknya pembersihan dilakukan secepat mungkin pada bahan yang zatnya cepat larut dalam air.
4). Perajangan
Sebelum melakukan perajangan sebaiknya tanaman di jemur dalam keadaan utuh sekitar 1 hari, baru setelah boleh dilakukan perajangan.
5). Pengeringan
Perlu diadakan pengeringan, karena dengan pengeringan ini dapat membantu simplisia tidak mudah rusak, sehingga simplisia tersebut dapat tersimpan dalam waktu yang lama. Ketika pengeringan di lakukan perlu di perhatikan pada kondisi suhu, aliran udara, kelembaban udara, luas permukaan bahan dan juga waktu pengeringan.
6). Sortasi kering
Tahapan selanjutnya adalah sortasi kering setelah adanya pengeringan. Hal ini dilakukan untuk memisahkan benda asing atau kotoran mengganggu yang masih tertinggal.
7). Pengepakan dan penyimpanan
Setelah proses di atas selesai, maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses pengepakan dan penyimpanan. Hal ini di lakukan untuk menjaga simplisia tidak mudah rusak atau menurun mutunya dengan memperhatikan tempat penyimpanan, yaitu tempat harus kering, Ida lembab dan terhindar dari pancaran sinar matahari secara langsung.
8). Pemeriksaan mutu
Hal yang haus di lakukan sebelum pendistribusian adalah pengecekan mutu simplisia.
0 Response to "Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Daun Dewa"
Post a Comment