Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentha – Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari klasifikasi dan morfologi tanaman mentha.
Namun sebelum mempelajari klasifikasi dan morfologinya, kita akan mempelajari pengertian tanaman mentha terlebih dahulu.
Mari tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita bahas satu per satu.
Pengertian Tanaman Mentha
Tanaman mentha atau dikenal juga sebagai tanaman menthol ini bukan tanaman asli dari Indonesia, melainkan berasal dari wilayah sub tropis yang tersebar di benua Eropa, Asia, Australia, Afrika, hingga Amerika Utara.
Baca Artikel Lainnya :
- Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Mindi
- Klasifikasi dan Morfologi Rumput Teki
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar
Mentha merupakan tanaman penghasil cormint, minyak permen, dan menthol yang banyak dimanfaatkan untuk pembuatan pasta gigi, minyak angin, antiseptic, antipasmodik, balsam, gula-gula, parfum, hingga kosmestik.
Cormint oil atau minyak mentha aevensis dapat diolah menjadi dimentholized oil (DMO) dan methol, sedangkan dimentholized oil bisa dimanfaatkan untuk subtitusi minyak permen atau perment oil yang dihasilkan dari mentha piperita.
Saat ini kebutuhan cormint, minyak permen, kristal menthol, dan dimentholized oil semakin meningkat tiap tahunnya.
Sehingga, budidaya tanaman mentha sangat menguntungkan untuk dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan permintaan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar negeri.
Dapat dikatakan menguntungkan karena setiap tahunnya permintaan minyak mentha dan minyak menthol terus meningkat seiring semakin berkembangnya industri farmasi, makanan, minuman, serta kosmestik yang membutuhkan tanaman mentha sebagai bahan baku utamanya.
Akan tetapi, hingga saat ini budidaya tanaman mentha di Indonesia dapat dikatakan kurang berhasil.
Karena mentha termasuk dalam tanaman hari panjang, sehingga membutuhkan 16 – 18 jam setiap harinya agar dapat tumbuh berkembang dan berbunga dengan baik.
Bunga yang muncul atau tumbuh di tanaman mentha merupakan indikator alami dan terbaik untuk menentukan waktu pemanenan, sebab saat bunga tersebut muncul atau tumbuh kandungan minyak dan menthol sudah mencapai batas maksimal.
Mentha jenis M arvensis merupakan tanaman mentha asli dari Indonesia dan sangat berpeluang untuk dibudidayakan di Indonesia karena tidak memerlukan sinar matahari yang panjang, pertumbuhannya cepat, dapat beradaptasi dengan iklim di Indonesia, cepat berbunga, tetapi kandungan minyaknya rendah.
Meski hanya memiliki kandungan minyak dalam jumlah sedikit, minyak mentha M arvesis dapat dimanfaatkan sebagai stokgenetik untuk memperbaiki tanaman mentha lainnya.
Sehingga dapat ditemukannya varietas unggulan baru seperti M arvensis Ryokubi, Taiwan, dan Jombang yang dapat beradaptasi dengan iklim di Indonesia.
Klasifikasi Tanaman Mentha
Berikut klasifikasi tanaman mentha
- Divisi : Embryophyta siphonogama
- Anak Divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledonae
- Bangsa : Tubiflorae
- Suku : Labiatae
- Jenis : Mentha aevensis L
Morfologi Tanaman Mentha
Berikut beberapa morfologi tanaman mentha yang perlu kita ketahui
- Dapat mencapai ketinggian antara 30,5 – 91,5 cm dengan batang tegak atau menjalar dan berbulu.
- Daunnya memiliki panjang antara 1,3 – 1,5 cm dengan lebar antara 1 – 3,2 cm dan berbentuk lanset hingga setengah membulat.
- Pangkal daunnya membentuk seperti pasak atau membundar, ujung daunnya meruncing, tepi daunnya bergerigi, dan tangkai daunnya berbulu.
- Memiliki bunga yang membentuk seperti karangan melingkar di ketiak daun.
- Daun pelindungnya memiliki bentuk seperti daun, tetapi berukuran lebih kecil.
- Kelopak bunganya berbulu pada seluruh permukaannya.
- Mahkota bunga berwarna putih hingga ungu, bagian luarnya berbulu, dan berbentuk seperti tabung dengan bagian atas lebih lebar.
- Memiliki 1 putik dan 4 benang sari yang menyebar dengan ukuran sama serta terjulur.
0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentha"
Post a Comment