Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kacang Panjang

Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kacang Panjang – Perlakuan pasca panen pada tanaman kacang sangat diperlukan, apalagi diketahui bahwa kacang panjang adalah salah satu tanaman yang tidak tahan lama dan mudah sekali menurun kualitasnya.

Maka dari itu, perlu adanya perlakuan yang tepat demi tidak menurunkan kualitasnya.

Kacang akan mengalami kondisi siap panen jika polong sudah terisi semua dan juga berwarna kehijauan, biasanya ketika kacang berumur 45 hari dari penanaman.

Tanaman Kacang Panjang

Gambar 1. Tanaman Kacang Panjang Siap Panen

Selain itu, polong juga mudah sekali di patahkan, beda dengan polong yang sudah menua. Jika polong terlambat di lakukan panen, maka akan susah untuk dipasarkan karena kurang baik jika di sayur.

Ketika tanaman berusia 3-3,5 bulan pemanenan dihentikan, biasanya buah sudah mulai habis.

Lakukan pemetikan dengan cara yang benar saat memetik, yaitu demam memutar pangkal polong agar terlepas dan tidak menimbulkan luka pada tangkai.

Cara tersebut dapat membantu merangsang pembentukan buah baru secara cepat dan meningkatkan hasil panen hingga 25 % yaitu menghasilkan 4 -6 buah baru, tetapi jika menyisakan sedikit polong, maka hanya akan tumbuh 2 – 4 buah saja.

Pemetikan sudah dilakukan, maka kumpulkan pada tempat penampungan, dibersihkan dengan di cuci mungkin baru di tiriskan.

proses pemanan kacang panjangGambar 2. Proses Pemanenan Kacang Panjang

Setelah itu cara penanganan pasca panen pada tanaman kacang panjang untuk menjaga kualitas produk hingga pada pembeli, yaitu dengan cara :

Penyortiran

Setelah dilakukan panen, tidak semua kacang bisa langsung di jual, tetapi harus dilakukan penyortiran atau pemilahan terhadap kualitas dan keseragaman kacang, seperti pemisahan antara kacang yang bagus dan cacat (busuk, berlubang dan hitam).

Jika kacang tersebut di jual pada pasar ekspor atau swalayan, maka perlu diadakan kacang yang di jual seragam bentuknya dan memiliki kualitas baik.

Beda dengan kacang-kacang yang di jual pada pasar tradisional umumnya. Biasanya kacang yang di jual dengan tujuan ekspor memiliki kriteria ukuran polong sesuai dengan permintaan pasar, ukuran biji tidak menonjol, polong masih tergolong muda serta warna kacang masih hijau da segar.

Untuk kacang yang sudah menua dipisahkan dan dilakukan penjemuran hingga mengandung kadar air sebanyak 12 – 14 %.

Pengemasan

Untuk memudahkan pengangkutan dan pengiriman maka diperlukan pengemasan yang baik.

Terutama kacang tersebut akan di pasarkan untuk tempat jauh, maka sangat perlu diperhatikan cara pengemasannya, seperti kacang harus dikemas dalam peti atau keranjang bambu demi menjaga kualitasnya agar tetap baik.

Jika hanya dikirim pada pasar tradisional dekat, bisa dilakukan pengikatan menggunakan rafia atau bambu dengan berat sekitar 250 – 2.000 gram per ikat.

Kemudian dimasukkan ke dalam karung goni yang memiliki ventilasi yang cukup atau bisa juga menggunakan plastik polyelene, baru kemudian di tata dengan rapi pada kendaraan pengangkut, tapi sebaiknya diperhatikan juga penyusunannya, demi terjaga dengan baik kualitas kacang panjang.

Ketika kacang harus dikirim ke pasar swalayan, maka pengemasan kacang bisa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu kacang panjang dimasukkan ke dalam plastik isolasi kemudian di beri label pada setiap kelompok kacang.

Baru setelah itu, ikatan-ikatan kacang tersebut di masukkan dalam sebuah keranjang plastik dan siap di kirim ke tujuan.

Pengangkutan

Demi menjaga kualitas kacang panjang, sebaiknya hindari sinar matahari secara langsung dan juga guyuran air hujan, karena ditakutkan kacang akan layu dan membusuk, sehingga kondisinya tidak segar lagi saat sampai pada pasar.

Baca Artikel Lainnya :

  • Teknik Penanganan Pasca Panen Kacang Hijau
  • Teknik Penanganan Pasca Panen Bawang Merah
  • Teknik Penanganan Pasca Panen Anggur

 

Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-penanganan-pasca-panen-tanaman-kacang-panjang/


0 Response to "Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Kacang Panjang"

Post a Comment