Penjelasan Mengenai Antosianin pada tanaman

Pengertian Antosianin pada tanaman – Antosianin berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthos yang berarti bunga dan kyanos yang berarti biru merupakan pigmen yang termasuk dalam golongan senyawa flavonoid.

Antosianin merupakan salah satu zat warna (pigmen) alami dengan sifat antioksidan, serta paling banyak ditemukan didalam bagian-bagian tanaman.

Pigmen berwarna kuat ini, ialah penyebab utama tanaman memiliki berbagai warna.

tanaman

Hingga saat ini, tercatat lebih dari 300 macam antosianin yang sudah ditemukan dan sudah di identifikasi secara alami.

Pada umumnya, antosianin ialah pigmen yang berasal dari flavonoid. Kemudian larut dalam air, memiliki warna merah hingga biru, dan tersebar luas pada sebagian tubuh tanaman.

Tetapi paling banyak terdapat pada bunga hingga buah seperti bunga mawar, kamboja, pacar air, bunga sepatu, bunga tasbih, kana, tulip, krsan, anggrek, pelargonium, aster cina, dan buah naga, apel, bluberry, chery, anggur, stoberi, buah manggis serta ubi ungu.

Di dalam bagian-bagian tanaman antosianin mengandung glikosida dimana kandungan utamanya merupakan sifat gula (sebagian besar glukosa, namun ada juga ramnosa, galaktosa, silosa, dan arabinosa), letak ikatan gula (3- dan 5- hidroksi), dan jumlah satuan gulanya (mono-did an triglikosida).

Lapisan inti dasar antosianin adalah flavan atau fenil-2-benzo pirilium, inti tersebut tersusun dari dua cincin benzene yang dihubungkan oleh tiga atom karbon.

Ketiga atom karbon tersebut, disatukan oleh sebuah atom oksigen. Sehingga mengakibatkan terbentuk cincin diantara dua cincin benzena.

Faktor-faktor yang mempengaruhi antosianin pada tanaman

Zat warna antosianin memiliki sifat mudah terdegradasi dan tidak stabil. Stabilitas antosianin dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pH, penyimpanan, suhu, cahaya, oksigenasi, enzim, perbedaan struktur dalam antosian, dan konsentrasi dari antosian.

  • pH : Warna-warna yang dihasilkan oleh zat antosianin, mengikuti tingkat keasaman (pH) di lingkungan sekitar tanaman. Sehingga, antosiania bisa dijadikan sebagai indikator pH. Warna-warna yang dihasilkan antara lain pH 1 (merah), pH 4 (biru kemerahan), pH 6 (ungu), pH 8 (biru), pH 12 (hijau), dan pH 13 (kuning).
  • Oksigen : Ketika antosianin terlarut di dalam suatu larutan yang tercampuran, pigmen tersebut akan teroksidasi secara perlahan-lahan.
  • Protein : Jika zat antosianin bereaksi dengan protein, akan mengakibatkan terbentuk endapan atau uap. Kejadian ini, dipengaruhi oleh adanya pigmen non fenolik yang bereaksi dengan protein.
  • Sulfur dioksida (SO2) : Ketika sulfur dioksida mengalami kontraksi dengan antosianin, maka akan menghasilkan zat pigmen baru yang tidak berwarna. Akan tetapi, reaksi perubahan warna ini hanya bersifat reversible.
  • Kation : Sebagian besar kation, terutama kation trivalen dan divalen harus dijauhkan atau dihindari. Karena bisa mengakibatkan perubahan warna pigment menjadi kebiru-biruan. Selain itu mengakibatkan terjadi pengendapan antonsianin.

Baca Artikel Lainnya :

  • Metode Dan Teknik Konservasi Tanah Buffering
  • Berikut beberapa indikator polusi tanah
  • Bagaimana Konservasi Tanah Secara Crop Rotation?
Sumber : http://agroteknologi.web.id/penjelasan-mengenai-antosianin-pada-tanaman/


0 Response to "Penjelasan Mengenai Antosianin pada tanaman"

Post a Comment