Cara Budidaya Tanaman Melinjo

Cara Budidaya Tanaman Melinjo – Tanaman melinjo adalah salah satu tanaman yang tersebar banyak di wilayah Indonesia.

Melinjo yang biasa di tanam di perkebunan, bisa juga di tanam di pekarangan rumah – rumah.

Apalagi hampir semua bagian – bagian tanaman melinjo dapat dimanfaatkan, misalnya daunnya bisa digunakan untuk sayuran, buahnya sebagai bahan dasar pembuatan emping melinjo, serta kayunya bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kertas.

budidaya melinjo

Pembibitan dan penanaman

Ada dua cara proses pembibitan tanaman melinjo, yaitu dengan cara generatif (menggunakan biji) dan cara vegetatif (menggunakan cangkok, setek, sambung dan okulasi).

Secara generatif

Cara generatif bisa tumbuh lama tetapi butuh waktu sekitar 5 – 7 tahun untuk memanennya, terkadang juga memiliki sifat beda dengan induknya serta jenis kelamin baru di ketahui ketika tumbuh.

  • Pilih biji melinjo yang berkualitas baik dan pilihlah yang masih memiliki warna merah tua jika masih memiliki kulit dan pilih berwarna hitam kecokelatan dan mengkilat jika sudah tidak berkulit.
  • Pilih biji yang berukuran besar, sehat dan tidak cacat.
  • Pilih tempat persemaian yang berukuran 2 x 6 m, gembur, sinar matahari cukup dan tidak tergenang air. Cangkul sedalam 10 – 15 cm dan taburi abu dapur atau kapur atau obat hama. Baru kemudian tutup dengan daun pisang atau plastik untuk mensterilkan selama 24 jam.
  • Tanam biji melinjo dengan bagian runcing di bawah sedalam 2 -3 cm dan berjarak 10 – 15 cm antar biji. Tutup dengan tanah gembur yang sudah bercampur dengan kompos dengan ketebalan 3 – 4 cm. Tutup dengan daun pisang tua atau kelapa tua. Siram setiap hari secara teratur tanpa mengenang airnya.
  • Umur 9 bulan melinjo sudah berkecambah.

Secara vegetatif

Cara vegetatif membutuhkan waktu pendek untuk berbuah, tapi masa hidupnya juga pendek dan memiliki sifat seperti induk aslinya.

  • Siapkan lahan yang bisa terpapar sinar matahari secara langsung dan siapkan 3-4 Minggu sebelum proses penanaman di mulai.
  • Buat lubang berukuran panjang x lebar x tinggi = 60 x 60 x 75 cm berjarak 6 – 8 m.
  • Untuk bibit cangkok, masukkan bibit yang berasal dari pot dalam tanah sedalam 50 – 60 cm.
  • Untuk bibit lainnya, masukkan dalam tanah 10 -1 5 cm.

Pemeliharaan

1). Pemupukan

  • Pemupukan bisa dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu ketika tanaman masih berumur muda. Pupuk yang digunakan bisa pupuk kandang.
  • Buat galian sedalam 30 cm di sekitar batang sedikit di luar lingkaran tajuk.
  • Masukkan pupuk secara merata.
  • Timbun dengan tanah kembali.

2). Penyiraman

Penyiraman sangat perlu dilakukan ketika tanaman berusia muda dan saat muhsin kemarau. Karena di khawatirkan akan membuat tanaman mengalami stagnasi.

Sebaiknya lakukan penyiraman dengan kuantitas yang banyak setelah pemakaian pupuk kimia, agar pupuk cepat terserap oleh tanaman.

3). Penyiangan

Penyiangan perlu di lakukan untuk menghilangkan gulma pengganggu tanaman melinjo apalagi ketika si melinjo masih berumur muda.

Pada saat penyiangan ini, lakukan pendangiran juga demi udara bisa masuk dalam tanah.

4). Pemangkasan

Alangkah baiknya dilakukan pemangkasan pada awal musim hujan, karena proses ini pembentukan tunas baru memerlukan banyak air. Jangan lupa pupuk dengan pupuk anorganik.

Baca Juga :

  • Cara pengendalian hama dan penyakit tanaman melinjo
  • Pengertian dan Bagian-bagian dari Biji

Sebaiknya pangkas pada ranting – ranting yang sakit, rusak atau Aung saling berdesakan agar sirkulasi udara berjalan dengan baik serta memperoleh cukup sinar matahari.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-budidaya-tanaman-melinjo/


0 Response to "Cara Budidaya Tanaman Melinjo"

Post a Comment