Teknik Penanganan Pasca Panen Bawang Merah – Bawang merah merupakan produk komoditas unggulan dari tanah air.
Teknik penanganan pasca panen yang sesuai akan membuat bawang merah tetap produktif dan menghasilkan mutu yang tinggi.
Pasca panen merupakan langkah krusial yang hars diperhatikan untuk membantu musim tanam baerikutnya.
Teknik pasca panen yang sesuai akan membuat lahan dan lingkungan sekitar tetap menjadi produktif untuk tanaman selanjutnya. Teknik penanganan pasca panen diharapkan dapat menjaga mutu sesuai dengan standar nasional.
Pemanenan
Umur pemanenan bawang merah sangat dipengaruhi oleh varietas bawang itu sendiri. Hal lain yang mempengaruhi masa panen bawang adalah kondisi lingkungan dan perawatan yang diberikan.
Masa pemanenan yang dilakukan dalam satu varietas terkadang juga berbeda, tergantung dari tujuan panen itu sendiri.
Untuk bawang merah yang akan digunakan sebagai bibit, panen bawang sebaiknya dilakukan setelah tanaman menjadi tua. Sedangkan untuk tujuan konsumsi, panen dapat dilakukan secepat mungkin.
Penentuan masa panen
Waktu pemanenan bawang merah hendaknya dilakukan ketika pagi hari. Selain itu, pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu yang cerah.
Hal ini untuk menghindari bawang merah cepat membusuk. Secara biologis bawang merah akan cepat rusak, ini dikarenakan kandungan airnya mencapai 88%.
Teknik pemanenan
Teknik yang digunakan dalam pemanenan bawang merah yaitu dengan cara mencabut.
Mencabut tanaman bawang merah harus sampai dengan akarnya. Setelah bawang merah tercabut kemudian letakkan dalam satu tumpukan kemudian diletakkan secara berjajar di atas polybag.
Setelah semua bawang merah tercabut, barulah bawang merah dikumpulkan pada satu tempat kemudian diikat pada bagian daunnya.
Pengikatan harus dilakukan dengan pas, jika terlalu kencang justru akan merusak daun bawang itu sendiri.
Pengangkutan
Bawang merah yang telah dipanen kemudian diikat dan diangkut. Pengangkutan bawang merah dapat menggunakan alat apa saja, seperti sepeda, truk dan alat pengangkut lainnya.
Pengangkutan hendaknya dilakukan secara langsung, hal ini berfungsi untuk menghindari bawang menjadi cepat layu.
Selain itu, pengangkutan yang diperlukan agar pengeringan lebih cepat dilakukan.
Pengeringan
Bawang merah bisa dikeringkan menggunakan dua cara, yaitu dengan cara para-para atau melalui pengasapan.
Tindakan pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam bawang merah sehingga umbi bawang merah tidak akan cepat membusuk.
Sebenarnya, mengeringkan bawang merah juga dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari secara langsung, namun metode ini akan membuat daun bawang merah menjadi cepat layu.
Pengeringan secara manual biasanya membutuhkan waktu sekitar sembilan hari, berbeda dengan instore dying karena membutuhkan waktu tiga hari.
Pengeringan menggunakan instore dying dinilai lebih efektif dan tingkat kerusakan yang dihasilkan tidak sampai 2%.
Sortasi
Tindakan sortasi bertujuan untuk memisahkan kotoran yang masih menempel pada umbi bawang merah.
Selai itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memisahkan bawang yang berkualitas dengan bawang merah yang cacat.
Sortasi juga dapat dilakukan berdasarkan dengan ukuran bawang merah. Sortasi baik yang baik sesuai standar mutu secara tidak langsung akan meningkatkan harga bawang merah di pasaran.
Penyimpanan
Bawang merah sebenarnya rentan busuk. Untuk memperpanjang masa penyimpanan biasanya harus dilakukan pengeringan terlebih dahulu.
Secara fisiologis bawang merah dapat ditumbuhi bakteri, ini dapat terjadi jika pengeringan tidak dilakukan secara maksimal.
Penyimpanan bawang merah biasanya menggunakan para-para dengan cara menggantungkan daun bawang merah yang terikat.
Baca Artikel Lainnya :
- Teknik Penanganan Pasca Panen Anggur
- Teknik Penanganan Pasca Panen Apel
- Bagaimana Cara Penanganan Pasca Panen yang Baik?
Penyimpanan hendaknya dilakukan pada tempat yang kering dengan suhu 30-40 derajat celcius dan kelembaban hingga 70%.
0 Response to "Teknik Penanganan Pasca Panen Bawang Merah"
Post a Comment