Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah bagian dari klasifikasi secara kualtatif mengenai kondisi suatu tanah berdasarkan tekstur fisiknya.
Tekstur tanah ini dapat diuji di laboratorium maupun di lapangan secara langsung. Tekstur tanah dapat dikategorikan menjadi tanah berpasir, liat, dan lanau.
Salah satu manfaat dari mengetahui tekstur tanah ini adalah untuk memudahkan para petani mengetahui jenis komoditas mana yang cocok untuk di tanam di tanah tersebut.
Atau juga untuk mengetahui komoditas apa saja yang kurang cocok untuk ditanam di area tanah tersebut.
Sedangkan untuk bidang lain selain pertanian misalnya bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan perubahan lingkunga yang terjadi di area tersebut.
Tekstur tanah juga dapat diartikan sebagai keadaan tingkat kehalusan tanah. Hal ini terjadi akibat dari terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi, seperti pasir, debu dan liat yang terkandung.
Fraksi-fraksi tersebut sangat mempengaruhi sifat-sifat tanah. Pasir dengan ukuran diameter paling besar yaitu 2 sampai 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 sampai 0.002 mm dan liat dengan ukuran diameter paling kecil yaitu kurang dari 0.002 mm.
Liat mempunyai butir-butir paling kecil. Hal ini memungkinkan sifat tanah akan menjadi sangat baik dalam menahan air.
Namun jika ada air di permukaan tanah, tanah jenis liat cenderung sulit meresapkan air tersebut ke dalam dirinya.
Sehingga, biasanya tanah liat ini mudah digenangi air dan tingkat erosinya cukup tinggi jika terpapar aliran air dan kondisinya berlereng. Tanah disebut baik jika komposisi fraksi pasir, debu dan liatnya seimbang.
Seperti yang disebutkan di atas bahwa tanah yang terlalu tinggi kandungan liatnya akan cenderung mudah digenangi air.
Begitu pula jika tanah tersebut terlalu tinggi kandungan pasirnya, maka tanah akan kurang bagus dalam menahan air sehigga cepat kering.
Struktur Tanah
Struktur tanah adalah susunan dari fraksi-fraksi pasir, liat dan debu yang terbentuk secara alami. Juga dibatasi oleh bidang-bidang dan berbeda pada setiap ukuran dan bentuknya.
Fraksi-fraksi ini tersusun dan membentuk struktur tanah yang kemudian dapat mempengaruhi sifat-sifat tanah.
Fraksi-fraksi terikat satu sama lain oleh bahan organik dan berbagai zat lain yang kemuidian mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan yang berbeda-beda.
Kita ambil contoh di di daerah yang curah hujanya tinggi, biasanya tanah di daerah tersebut akan berstruktur remah di permukaan tanah dan menggumpal di horizon bawah.
Sedangkan tanah di daerah yang kering, biasanya tanah akan berstruktur prisma di lapisan bawah.
Baik tekstur tanah maupun tekstur tanah, kedua-duanya memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Jika teksutr tanah remah atau ringan, biasanya akan menghasilkan laju pertumbuhan yang baik pada akar tanaman.
Hal ini disebabkan perkembangan akar pada tanah bertekstur remah lebih cepat daripada tekstur tanah yang padat.
Tanah yang bertekstur remah memungkinkan pergerakan akar pada tanah lebih leluasa.
Kandungan air pada tanah bertekstur remah akan cenderung mudah meresap ke bagian bawah, sehingga memicu akar untuk terus bertumbuh ke bawah mengikuti sumber air.
Selain itu, karena tanah bertekstur remah memungkinkan banyaknya pori-pori maka akar memiliki kesempatan untuk bernafas secara maksimal.
Sebaliknya, tanah yang bertekstur padat atau liat akan membuat akar tanaman tidak dapat tumbuh leluasa.
Selain karena kepadatan dari tanah yang bertekstur liat, kemampuan tanah liat yang baik untuk menyimpan air juga membuat akar tanaman tidak perlu terus bertumbuh.
Baca Artikel Lainnya :
- Teknik Konservasi Tanah Secara Kimia
- Teknik Konservasi Tanah Secara Mekanik
- Teknik dan Jenis Konservasi Tanah dengan Metode Vegetatif
Sehingga perakaran pada tanaman tidak berkembang dengan baik pada tanah bertekstur liat atau padat.
0 Response to "Pengertian dan Definisi Tekstur dan Struktur Tanah"
Post a Comment