Klasifikasi dan Morfologi Bawang Putih – Bawang putih adalah salah satu umbi-umbian yang sering digunakan untuk bumbu dapur pada umumnya dan sebagian ada juga yang menjadikan sebagai obat mengingat kandungan bawang putih ini banyak.
Bawang putih menjadi kerabat dekat bawang merah, daun, prey, Bombay dan kucai.
Klasifikasi bawang putih
Nama latin | Galium sativun L |
Kingdom | Plantae (tumbuhan) |
Subkingdom | Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh) |
Super divisi | Spermatophyta (menghasilkan biji) |
Divisi | Magnoliophyuta (tumbuhan berbunga) |
Kelas | Liliopsida (berkeping satu / monokotil) |
Subkelas | Lilidae |
ordo | Liliales |
famili | Liliaceae (suku bawang – bawangan) |
Genus | Allium |
spesies | Allium sativum L. |
Morfologi bawang putih
Setiap tumbuhan bawang putih pasti memiliki batang, akar, daun, bunga, tandan bunga dan umbi. Berikut penjelasannya :
– Batang
Batang bawang putih berukuran kecil (Corpus) dengan ukuran 0,5 – 1 cm dan memiliki tinggi sekitar 30 – 70 cm.
Batang ini berdiri tegak menjulang ke atas dan terbentuk dari pelepah – pelepah daun.
– Akar
Kebanyakan tumbuh pasti memiliki akar, meskipun bawang putih ini memiliki umbi, tapi tetap saja dia memiliki akar. Akar yang dimilikinya adalah akar serabut berbentuk seperti sabut – sabut kecil.
– Daun
Daun yang dimiliki oleh tumbuhan bawang putih berbentuk seperti pita dengan lebar sekitar 0,4 – 1,5 cm dan panjang sekitar 60 cm.
Daunnya bergaris, datar dan kompak, selain itu tepi daun rata sedangkan ujung daun runcing.
Pada pangkal pelepah terdapat umbi berbentuk bulat telur melebar yang dibungkus oleh selaput putih dan bagian atas berbentuk batang semu.
– Bunga
Bunga bawang putih tersusun secara majemuk dalam bentuk payung sederhana yang muncul pada setiap anak umbi memiliki 1 – 3 pelindung berupa daun berbentuk seperti selaput.
– Tandan bunga
Memiliki 6 daun letaknya di pangkal atau bebas, berbentuk memanjang dan meruncing. Warnanya ada yang putih kehijauan hingga putih keunguan.
– Umbi
Umbi bawang putih merupakan umbi majemuk yang berbentuk hampir bundar dengan garis tengah sekitar 4 – 6 cm. Umbi tersebut terdiri dari sekitar 8 – 20 siung bawang putih diselimuti oleh 3 – 5 selaput putih tipis seperti kertas berwarna agak putih.
Setiap siung bawang putih diselubungi oleh 2 selaput putih seperti kertas berwarna agak putih dan longgar yang selaput luar sedangkan selaput dalam berwarna merah muda, melekat p[adat pada setiap siung bawang tapi sangat mudah untuk dibersihkan atau dikupas.
Setiap siung bawang putih bentuknya bulat pada bagian punggungnya, memiliki samping berbentuk rata dan tersudut.
Bawang putih memang dikenal memiliki aroma khas, rasanya cukup pedas dan terasa getir apabila di makan mentah.
Apalagi jika penggunaan yang berlebihan akan menghasilkan efek tak cukup baik, seperti akan mengalami mual, memiliki bau tidak sedap (mulut, badan) yang dikarenakan oleh adanya metabolit dialildi-sulfida, alim, oligosulfida dan dialiltrisulfida).
Menurut Martinez (2007) bawang putih mengandung senyawa organosulfur sangat baik untuk pengobatan. Senyawa organosulfur antara lain :
- Senyawa S-ak(In)-il-L-Sistein sulfoksida (ACSOs) seperti Alliin bermanfaat untuk anti bakteri.
- Senyawa sulfur volatil seperti Allicin yang mudah sekali berubah menjadi senyawa lain seperti dalil sulfida efek terdekomposisi karena dipengaruhi oleh lingkungan seperti panas.
- Senyawa sulfur seperti DADS atau siallyl disulfide dan DAS atau diallyl sulfide yang dapat larut dalam lemak.
- Senyawa sulfur yang larut dalam air seperti SAC atau S-Allil sistem terbentuk dari reaksi enzimatik Y-glutamilsisteine saat bawang putih diekstraksi.
Baca Artikel Lainnya :
- Klasifikasi dan Morfologi Pare Belut
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Terong Ungu
- Klasifikasi dan Morfologi Cabe Merah Besar
0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Bawang Putih"
Post a Comment