Cara Budidaya Tanaman Pare Secara Organik – Siapa yang tidak mengenal tanaman pahit satu ini.
Dengan warna hijau dan tekstur yang bergerumbul atau bergerigi dibagian kulit menjadi salah satu ciri khas tanaman ini.
Pare atau biasa disebut Paria oleh masyarakat Indonesia merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Asia Tropis terutama daerah India Barat, untuk itu tanaman pare mudah dibudidayakan di kondisi tropis seperti Indonesia.
Pare merupakan tanaman merambat, sehingga penanamannya menggunakan sulur seperti kacang panjang.
Beberapa dari anda mungkin tertarik untuk membudidayakan tanaman pare atau paria ini.
Walaupun banyak tidak disukai karena pahit, banyak orang yang mencari tanaman ini karena kebutuhan obat herbal atau menjadi makanan yang digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Untuk itu, pare seharusnya berasal dari penanaman secara organik, agar hasil tanaman tetap sehat dan tidak tercemar bahan kimia yang berasal dari penanaman. Berikut beberapa tahapan cara budidaya tanaman pare secara organik.
Pemilihan Bibit yang Berkualitas dan Bersertifikasi
Jika anda ingin memulai menanam budidaya, hal pertama yang disiapkan adalah bibit pare atau bahan tanam pare.
Bibit dapat dibeli di toko pertanian atau jaman sekarang sudah canggih secara online, namun tetap perhatikan bungkus dan kemasan bibit.
Pilih atau cari bibit yang berkualitas dan bersertifikasi yang sudah dikeluarkan oleh Dinas Pertanian atau Kementrian Pertanian.
Jika anda memilih bibit dari buah langsung agar lebih mudah dan murah, anda dapat memilih jenis pare yang sudah matang, namun pare tersebut haruslah matang di pohon.
Ambil biji dari daging buah lalu cuci dan hilangkan lendirnya. Setelah itu seleksi biji dengan cara merendam biji selama beberapa waktu, jika biji tenggelam maka biji tersebut bagus dan produktif sehingga dapat digunakan, begitupun sebaliknya.
Biji yang terapung tidak bagus dan tidak produktif. Jika sudah diseleksi jemur biji pare hingga kering lalu masukan kedalam botol dan tutup menggunakan bahan gabus, agar sirkulasi udara menguap.
Persiapan Lahan dan Pengolahan Tanah
Setelah menyediakan bibit, anda dapat mengolah dan mempersiapkan lahan. Penanaman dapat menggunakan lahan sawah, tegalan ataupun ladang.
Hal yang harus diperhatikan adalah, persiapan dan pengolahan dilakukan minimal 7 hari sebelum penanaman, setelah itu lahan dibersihkan total dari gulma atau rumput-rumput liar.
Setelah selesai bajak/cangkul tanah hingga gembur dan halus kurang lebih sedalam 30 cm, gunanya agar oksigen dalam tanah terputar.
Buat guludan atau bedengan selebar 200 cm sementara panjang dikondisikan sesuai lahan, lalu buat parit antara guludan sebesar 40 – 60 cm dengan ketinggian maksimal 50 cm dan jarak lubang tanam standarnya 60 cm atau 80 cm.
Tanah yang dapat ditanam oleh tanaman pare berkisar antara 2 hingga 1500 meter diatas permukaan laut.
Teknik Penanaman dan Frekuensi Penyiraman
Tanaman pare termasuk tanaman yang bandel atau tidak terlalu rewel, namun jika penanamannya salah bisa saja tidak akan menghasilkan tanaman dan hasil yang baik. ketika penanaman ada dua teknik yang dapat dilakukan, pertama langsung menanam benih ke ladang kedua menggunakan perantara polybag.
Penggunaan teknik tergantung kondisi lahan dan cuaca. Jika penanaman dilakukan pada musim hujan maka bisa langsung ditanam di ladang karena resapan air ditanah melimpah, tetapi ketika musim kemarau benih sebaiknya ditanam di polybag terlebih dahulu.
Jika sudah 15-20 hari tanaman dapat dipindah ke lahan. Untuk penyiraman dapat dilakukan 2 kali sehari ketika pagi dan sore. Jika tanaman sudah mulai membesar, kurangi frekuensi penyiraman.
Tips Tambahan menanam Tanaman Pare
Karena menanam tanaman khususnya tanaman pare tidak bisa langsung ditanam begitu saja, ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh anda.
Pertama ketika pengolahan tanah anda dapat mencampurkan pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk kompos, namun pencampuran dilakukan minimal 10 hari sebelumnya, agar tanaman tidak langsung terkena pupuk kandang mentah atau pupuk kompos yang bersifat panas bagi tanaman.
Selain itu penggunaan pupuk diletakan dengan jarak 15 cm antara pupuk dan pusat tumbuh tanaman.
Kedua penggunaan sulur atau penyanggah tanaman ketika tanaman pare sudah besar.
Baca Artikel Lainnya :
- Panduan Perbanyakan Tanaman Kopi Dengan Menggunakan Biji
- Cara Mudah Dalam Membuat Media Persemaian Hortikultura
- Panduan dan Cara Mudah Dalam Budidaya Cabe Rawit
Hal ini mengingat karena tanaman pare merupakan tanaman merambat. Terakhir perawatan tanaman pare ketika sudah besar hingga berbuah. Selalu bersihkan lahan dari rumput liar yang mengganggu.
Selamat mencoba menanam pare organik
0 Response to "Cara Budidaya Tanaman Pare Secara Organik"
Post a Comment