Klasifikasi dan morfologi tanaman beligo (labu besar)

Klasifikasi dan morfologi tanaman beligo (labu besar) – Tanaman beligo memiliki nama yang berbeda di setiap daerah, ada yang menyebut bligo, kondur dan ada juga yang menyebutnya blonceng. Bagi orang jawa tengah, buah ini disebut blonceng.

Selain itu beligo ini merupakan tanaman yang termasuk kedalam labu-labuan. Tanaman beligo hidup merambat di daerah dataran rendah hingga tinggi hingga 1200 meter diatas permukaan laut.

Buah beligo umumnya dimanfaatkan sebagai sayur dan dimasak. Buah ini dapat dibudidayakan di tanah yang merupakan lahan, pekarangan bahkan sawah.

Untitled

Dengan modal sinar matahari, tata air dan juga pupuk organik tanaman ini akan tumbuh dengan baik.

Sejarah tanaman beligo

Tanaman beligo berawal dari Asia Tenggara, namun sekarang ini buah beligo sudah banyak ditanam dikawasan Asia Timur khususnya Jepang.

Karena tanaman ini termasuk kedalam penelitian yang diteliti manfaatnya maka tanaman beligo bisa dijadikan obat untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Klasifikasi tanaman beligo

  • Kingdom          : plantae
  • Divisi               : magnoliophyta
  • Kelas                : magnoliopsida
  • Ordo                : cucurbitales
  • Famili              : cucurbitaceae
  • Genus              : benincasa
  • Spesies            : B. Hipsida

Morfologi tanaman beligo

Tanaman bligo merupakan tanaman labu-labuan yang memiliki batang merambat, selain itu batangnya dipenuhi rambut halus berwarna coklat kekuningan atau hijau, agak berkayu, lunak, sehingga batang memerlukan sanggahan dan juga sulur untuk menopang dan tempat merambat.

Adapun daun dari tanaman bligo memiliki daun yang gemuk, dengan tumbuh yang berselang-seling. Lembaran daun seperti layaknya kertas dengan lebar minimal 10 cm dan maksimal 30 cm.

Sedangkan bagian tepian daun menggergaji dan bergerigi lembut. Daunnya bertekstur dan warnya hijau tua dan warna agak pekat.

Selain batang dan daun ada bunga tanaman beligo yang merupakan bunga tunggal. Kelopaknya berbentuk corong, bercangap halus dan bunga ini tumbuh di ketiak daun dengan tangkai bunga jantan panjangnya 5-15 cm.

Sedangkan tangkai bunga betina lebih pendek dibanding bunga jantan. Mahkota berwarna kuning dan terang bentuknya menyerupai roda.

Buah dari tanaman beligo merupakan yang paling menonjol sekaligus yang dimanfaatkan.

Buah buni  dengan daging banyak didalamnya, Tipe buah merupakan buah pepo dengan bentuk panjang dan siilinder hampir membulat. Buahnya terasa halus dan juga agak berbulu ketika masih mentah, namun ketika sudah matang buahnya akan melunak dan bulunya akan menghilang dan dapat bertahan agak lama. Bentuk buah ada yang memanjang ada yang bulat pepat.

Buah tipe berair dengan kulit buah berwarna hujau agak pudar. Panjang buah umumnya hampir mencapai 2 m jika benar-benar subur, namun kebanyakan hanya 1 meter kurang saja yang dijual dipasaran dengan diameter buah dapat mencapai 25-30 cm.

Biji dari tanaman beligo berbentuk bulat telur berwarna putih atau kuning pucat dan berbentuk pipih. Hampir serupa dengan biji labu atau buah blewah.

Akarnya berbentuk tunggang dan berwarna putih kotor, sama seperti banyak akar pada tanaman semak dan buah umumnya.  

Habitat tanaman bligo

Tanaman bligo dapat tumbuh di ketinggian 1 – 1500 meter diatas permukaan laut. Tanaman bligo menyukai tempat terbuka dan juga kering. Buah ini menyukai tempat yang terkena sinar matahari.

Walaupun tumbuh di tempat kering ada baiknya drainase atau tata air baik, seperti kondisi tanah yang gembur dan kaya akan air, namun tidak menggenang karena buah akan cepat busuk.

Baca Juga :

  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Selada Keriting
  • Morfologi dan Klasifikasi Tumbuhan Kelor
  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Caisim

Tanah banyak humus dengan kisaran pH tanah 5-6 mendekati netral namun tidka terlalu basa. Hal ini akan membantu anda dalam menumbuhkan bligo yang berkualitas.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-beligo-labu-besar/


0 Response to "Klasifikasi dan morfologi tanaman beligo (labu besar)"

Post a Comment