Cara Budidaya Cabe Rawit – Cabe rawit yang dikenal dengan istilah Capsicum frutescens adalah tanaman yang pertama kali tumbuh di benua Amerika sehingga tanaman ini disebut-sebut sebagai salah satu tanaman yang berasal dari Benua tersebut.
Tanaman ini akan tumbuh optimal bila di tanam pada ketinggian kurang dari 500 m dpl. walaupun di atas 500 m dpl masih mampu bertahan namun diketahui produksi akan terus berkurang.
Pemilihan Benih Cabe Rawit
Mungkin saat ini para petani tidak perlu sulit lagi mendapatkan benih berkualitas karena sudah banyak yang djual di toko-toko pertanian, namun kelemahannya yaitu harga yang relatif jauh lebih mahal. Namun kita sebenarnya bisa mnyeleksi atau membuat benih cabe rawit sendiri. Benih bisa kita dapatkan dari hasil panel sebelumnya, usahakan untuk memilih benih dari hasil panen ke 5 atau ke 6.
Mengapa Hasil panen ke 5 atau 6?
Karena hasil panel pada kondisi ini memiliki biji yang optimal, perlu diketahui bahwa hasil panen ke 1 sampai 4 memiliki biji yang sedikit dan jauh lebih kecil sehingga tidak cocok jika dijadikan sebbagai benih untuk penanaman.
Cara pembuatan Benih cabe rawit yaitu dengan memetik buah cabe rawit kemudian potong secara membujur dari kulit buahnya, kemudiaa buah biji yang berada di pangkal dan ujung buah, karena biasanya biji yang berada di daerah tersebut lebih kecil dan memiliki kualitas yang buruk. Kemudian rendam biji cabe rawit dengan air bersih. silahkan seleksi, buah biji yang mengapung dan pisahkan dengan biji yang tenggelam. jemur biji dibawah sinar matahari hingga kering. apabila dalam keadaan panas biasanya membutuhkan 2 samai 3 hari.
Perlu dikarahui bahwa benih yang baik biasanya memiliki daya tumbuh sebesar 80 %. jangan terlalu lama menyimpan benih karena semangkin lama benih disimpan maka daya tumbuh akan semangkin berkurang.
Pembibitan dan Penyemaian Cabe Rawit
Saat ini cara yang efektif dalam penyemaian Benih cabe rawit adalah dengan menggunakan polybag. Alasan mengapa menggunakan polybag karena apabila ditabur benih akan menumpuk sehingga tanaman akan bersaing ketat dalam penyerapan unsur hara hingga penyinaran. untuk meminimalisir hal tersebut salah satunya yaitu dengan menggunakan polybag.
Polibag yang digunakan yaitu 5×10 cm, anda juga bis amenggunakan ukuran lainnya sesuai dengan jumlah benih yang ingin anda semai, sedangkan untuk media semai yaitu menggunakan bahan seperti campuran tanah, arang dan juga kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. jangan lupa untuk mengaaduk hingga rata. Sebelum menanam benih silahkan untuk merendam benih selama kurang lebih 6 jam dengan menggunakan air hangat, hal ini dilakukan untuk merangsang benih agar cepat tumbuh.
Keudian tanam benih dengan memasukan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm, kemudia tutup dengan media tanam. untuk penyiraman dalam proses penyemaian ini dilakukan pagi dan sore hari. Beih yang sudah di tanam biasanya akan tumbuh dalam waktu 1 sampai 2 minggu, namun biit cabe ini baru bisa dipindahkan ke lahan apabila telah memiliki 5 helai daun atau lebih (kurang lebih usia1,5 bulan).
Pengolahan Lahan dan Penanaman
Taanaman cabe rawit memerlukan tanah yang gembur untuk tumbuh baik. tanah yang digunakan harus memiliki porositas yang baik. usahakan untuk membajak atau mencangkul lahan sedalam 30 cm, hal ini lakukan agar perakaran tanaman cabe tidak terganggu dengan kepadatan tanah.
Buat bedengan dengan tinggi 30 cm yang mana memiliki jarak antar bedengan 60 cm, sedangkan panjang bedengan tergantung dengan kondisi lahan dilapangan. untuk memaksimalkan bedengan buatlah saluran drainase yang baik hal ii dikarenakan pada umumnya tanaman cabe tidak akan tahan terhadap genangan.
Tanaman cabe memrlukan pH tanah sekitar 6 samapi 7, apabila pH di bawah itu maka perlu ditambahkan kapur dengan takaran sebanyak 2 – 4 ton ( tergantung berapa pH awal). pemberan kaur ini dilakuakan pada saat pencangkulan atau pembajakan, agar kapur dan tanah secara merata tercampur.
Untuk teknik budidaya cabe rawit yang dilakukan secara intensif sebaiknya menutup bedengan dengan menggunakan mulsa plastik. penggunaan mulsa bermanfaat untuk menekan terjadinya erosi, mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan gulma dan juga dapat sebagai salah satu pemutus rantai hama dan penyakit tanaman cabe.
Dlam setiap bedengan tanam cabe dengan dua jalur dengan jarak 60 cm, alangkah bainya lubung di buat tidak sejajar atau zig zag. hal ini sangat berfungsi sebagai penetrasi sinar matahari dan juga sebagai pengatur sirkulasi angin. kedalaman lubang tanam sedalam 10 cm.
Pemeliharaan dan Perawatan
Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari apabila dalam keadaan terik, yaitu pagi dan seore hari. jangan menyiram tanaman pada siang hari.
Pemupukan
Pemupukan bisa dilakuukan dengan membikan pupuk tambahan sebanyak 1 sendok makan npk per lubang tanam disetiap bulannya, anda juga bisa menggunakan pupuk organik ccair dengan cara menyemprotkannya pada bagian daun pada masapertumbuhan. dan juga bisa menambahkan pupuk kandang pada saat tanaman mulai berbuah.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada hari ke 20 setelah tanam, pemangkasan dilakukan pada tunas yang berada diketiak daun.
Hama dan Penyakit
Gunakan Peptisida apabila tanaman cabe terkena serangan hama atau sakit, biasanya yang menyerang adalah hama putih dan ulat. sedangkan apabila terkena serangan jamur semprot dengan menggunakan fungisida.
Baca Artikel Lainnya :
- Panduan dan Cara Budidaya Caisim Secara Organik
- Cara Perbanyakan Tanaman Kopi Dengan Menggunakan Metode Stek
- Cara Praktis Memelihara Dan Merawat Tanaman Cabe
Proses Panen
Cabe mulai bisa dipanen setelah berumur kurang lebih 80 hari setelah proses penanaman. pemanenan dapat dilakukan beberapa kali namuan tergantung jenis varietasnya dan faktor eksteren lainnya seperi kondisi lahan, perawatan dan lainnya. pemanenan dapat dilakuakn dalam priode 3 sampai 5 hari sekali. dalam proses pemanenan sebaiknya langsung memtik dengan tangkainya sekaligus. proses pemetikan ini sebiknya dilakukan pagi hari karena cabe masih dalam kondisi segar.
0 Response to "Panduan dan Cara Mudah Dalam Budidaya Cabe Rawit"
Post a Comment