Cara pemeliharaan Planlet Pada tahap Aklimatisasi dalam Proses Kultur Jaringan

Cara pemeliharaan Planlet Pada tahap Aklimatisasi dalam Proses Kultur Jaringan – Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari cara pemeliharaan planlet pada tahap aklimatisasi dalam proses kultur jaringan.

Mari tanpa perlu berlama-lama lagi, langsung saja kita bahas satu per satu.

Cara Pemiliharaan Planlet Pada Tahap Aklimatisasi

Supaya dapat hidup dengan normal, planlet yang sudah ditanam pada media aklimilasi atau lingkungan lapangan wajib dipelihara dengan sebaik mungkin.

tahap-aklimatisasi

Artikel Terkait :

  • Peranan dan Fungsi Kultur Jaringan Untuk Dunia Pertanian
  • Tahap Penanganan Pasca Panen Tanaman Hortikultura
  • Cara Mudah Dalam Membuat Media Persemaian Hortikultura

Pemeliharaan planlet yang dapat kita lakukan antara lain kegiatan pembukaan sungkup, pengairan, pemupukan, pengendalian organisme penggangu tanaman atau dikenal juga dengan OPT.

Pemeliharaan yang berkaitan dengan pembungkaan sungkup, dilakukan agar planlet mampu beradaptasi dengan kelembapan udara atau lingkungan yang biasanya lebih rendah.

Pengadaptasian tersebut, dapat dilakukan dengan mengurangi kelembapan di lingkungan hidupnya dan membuka sungkup aklimatisasi secara bertahap.

Dilakukannya pembukaan sungkup aklimatisasi secara bertahap, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan planlet hidup pada kondisi lingkungan yang sebenarnya tanpa atau mengurangi terjadinya stres berat.

Secara umum, media tanam planlet membutuhkan kelembapan yang terjaga agar kebutuhan air untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman terpenuhi.

Usahakan melakukan penyiraman terhadap planlet dilakukan dua kali sehari, untuk melarutkan unsur hara yang diperlukan tanaman dan menjaga kondisi kelembapan media.

Sehingga dengan melakukan penyiraman dua kali dalam sehari dapat memenuhi kebutuhan air pada sore hari, sebab persediaan air saat penyiraman pagi hari sudah habis dimanfaatkan oleh tanaman dan sebagiannya lagi menguap.

Penyiraman tidak boleh dilakukan lebih dari dua kali dalam sehari, karena dapat mengakibatkan kebusukan pada planlet akibat dari serangan bakteri atau jamur.

Cara Pemiliharaan Planlet Pada Media Tanam atau Lapangan

Pemiliharaan planlet juga diperlukan saat dilapangan, dengan cara mengatur intensitas cahaya matahari antara 40 – 50 %. Hal ini bertujuan untuk mengadaptasikan planlet yang biasanya hidup di dalam laboratorim bercahaya dari lampu TL saja.

Perubahan intensitas cahaya ini sangatlah drastis, hingga mencapai 75% dan dapat megakibatkan stress pada planlet hingga mengakibatkan terjadinya kematian.

Saat planlet sudah berumur antara 5 – 7 hari setelah penanaman, kita dapat memberikan intensita cahaya secara penuh atau tinggi dan dilakukan hingga planlet hidup serta tumbuh normal.

Cara Pemiliharaan Planlet Setelah Penanaman

Untuk dapat meningkatkan pertumbuhan planlet, kita dapat melakukan pemupukan sekitar satu minggu setelah penanaman.

Sedangkan pupuk yang dianjurkan atau direkomendasikan adalah pupuk hijau seperti bayfolan, gandasil, dan Hyponex.

Penggunaan pupuk hijau bertujuan agar dapat diserap secara langsung oleh tanaman, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan baik. Untuk melakukan pemupukan, dapat kita lakukan sekali dalam seminggu.

Jika skala penanamannya sangat luas, alat yang digunakan untuk memberikan pupuk adalah knapsack spayer atau hand spayer. Pemupukan juga dapat dilakukan dengan pemberian pestisida, asalkan ditemukannya penyakit atau hama yang menyerang planlet di tempat aklimatisasi.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-pemeliharaan-planlet-pada-tahap-aklimatisasi-dalam-proses-kultur-jaringan/


0 Response to "Cara pemeliharaan Planlet Pada tahap Aklimatisasi dalam Proses Kultur Jaringan"

Post a Comment