Cara penanganan Pasca Panen Tanaman Jahe

Cara penanganan Pasca Panen Tanaman Jahe – Tanaman jahe dapat di panen sesuai kebutuhan, maksudnya jahe dapat di panen pada usia muda yaitu sekitar 3 – 4 bulan jika di manfaatkan untuk Asinan jahe.

Jika di manfaatkan untuk rempah dapur, maka jahe dapat di panen ketika usia sekitar 8 bulanan dan akan bisa di panen pada usia sekitar 10 bulanan jika jahe tersebut di manfaatkan untuk bibit.

Jahe tersebut akan berkualitas baik jika pemanenan di lakukan pada tingkat kematangan yang cukup, pemanenan di lakukan pada pagi hari dan panenan tersebut di tempatkan pas tempat yang teduh.

pasca-panen-jahe

Pada umumnya panen jahe dapat dilakukan dengan cara membongkar seluruh tanaman  menggunakan cangkul agar kualitas rimpang tetap tenaga, seperti tidak lecet, tidak terpotong.

Baca Artikel Lainnya ;

  • Kandungan dan Manfaat Tanaman Jahe
  • Klasifikasi dan morfologi Tanaman Jahe
  • Cara Menanam dan Budidaya Jahe Merah Dalam Karung

Berikut ini prosesi penanganan jahe pasca panen :

Pengumpulan

Setelah panen maka perlu di adakan pengumpulan jahe, tapi ada beberapa hal yang harus di perhatikan agar rimpang jahe tidak rusak, yaitu :

  • Sebaiknya tempat pengumpulan berada di dekat tempat pemanenan demi menjaga kualitas si rimpang agar tidak menurun karena pengangkutan dari tempat panen ke tempat pena
  • Siapkan wadah penyimpanan sementara seperti peti, karung goni dan keranjang, pastikan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung.
  • Pastikan tindakan dan perlakuan tempat wadah di sesuaian dengan sifat dan karakteristiknya.

Pencucian

Perlu dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran seperti tanah dan residu pestisida yang menempel. Pencucian bisa di lakukan dengan cara penyemprotan tapi tidak boleh di gosok untuk menghindari lecet. Berikut cara pencuciannya :

  • Gunakan air bermutu sesuai standar air minum untuk mencuci guna menghindari kontaminasi produk lain.
  • Panas lapang di turunkan berfungsi untuk pare cooling.
  • Keringkan menggunakan alat penirisan (spiner) atau hembusan angin ke arah komoditas yang telah di cuci.

Grading

Gading dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan produk rimpang berdasarkan mutu, ukuran dan berat. Hal ini dapat di lakukan dengan cara manual atau visual dan memperhatikan secara fisik. Dengan begitu dapat menentukan harga produk di pasar.

Pengepakan

Ketika si rimpang jahe telah selesai di proses, maka hal yang seharusnya di lakukan adalah pengepakan pada wadah sepeti peti kayu yang berongga untuk sirkulasi udara lancar.

Tapi jika jahe yang di inginkan adalah berbentuk kering atau simplisia maka perlu di adakan perajangan sekitar 1 – 4 mm.

Untuk menghasilkan tekstur yang menarik, maka perlu di adakan perebusan rimpang dalam waktu beberapa menit hingga terjadi proses gelatinisasi. Setelah adanya pengirisan atau perajangan, maka rimpang tadi di keringkan menggunakan sinar matahari atau menggunakan oven dengan suhu 36 – 46 derajat celcius.

Jika kadar air telah mencapai 8 – 10 persen dan rimpang bisa di patahkan  maka pengeringan  bisa di anggap cukup.

Ada juga jahe gelondongan yang di proses dengan cara di tusuk – tusuk rimpang jahe agar sebagian kadar air keluar baru kemudian di jemur atau di oven hingga kadar air sekitar 8 – 10 %. Setelah selesai rimpang dapat di kemas menggunakan karung, peti dan plastik kedap udara.

Pengangkutan

Saat pengangkutan mulai dari tempat panen hingga ke pemasaran, sangat perlu di perhatikan hal – hal berikut ini :

  • Jahe terhindar dari sinar matahari secara langsung
  • Jahe terhindar dari benturan , gesekan dan tekanan yang dapat mengakibatkan kualitas jahe menurun.
Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-penanganan-pasca-panen-tanaman-jahe/


0 Response to "Cara penanganan Pasca Panen Tanaman Jahe"

Post a Comment