Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Temulawak

Hai! Senang sekali kita bisa berjumpa lagi. Kali ini kita akan membahas tentang gimana sih cara penanganan pasca panen tanaman Temulawak? Penasaran? Yuk disimak.

Penyortiran Basah dan juga Pencucian Temulawak

Sortasi (pemilihan) pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan bagian rimpang dari kotoran berupa sisa tanaman, tanah, dan juga gulma.

pasca-panen-temulawak

Setelah selesai, timbanglah jumlah bahan hasil dari penyortiran dan tempatkan hasilnya dalam wadah plastik untuk kemudian dicuci. Pencucian ini bisa dilakukan dengan menggunakan air bersih. Jikaperlu hasil panen disemprot dengan menggunakan air bertekanan tinggi.

Baca Artikel Lainnya :

  • Kandungan dan Manfaat Tanaman Temulawak
  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Temulawak
  • Cara dan Panduan Budidaya Temulawak

Saat menyiram, amati air bilasannya dan jikalau masih terlihat kotor sebaiknya lakukan pembilasan sekali ataupun dua kali lagi. Hindari proses pencucian yang terlalu lama agar tingkat kualitas dan senyawa aktif yang terdapat didalam tidak larut kedalam air.

Penggunaan air sungai harus sebisamungkin dihindari karena dikhawatirkan sudah tercemar dengan kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah proses pencucian selesai, tiriskan kedalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa dari air cucian yang tertinggal bisa dipisahkan, setelah itu tempatkanlah dalam bejana plastik/ember.

Perajangan Tanaman Temulawak

Jika anda memerlukan perajangan, lakukanlah dengan pisau berbahan stainless steel dan alasi hasil panen yang akan dirajang dengan menggunakan talenan. Perajangan rimpang dilakukan secara melintang dengan ketebalan kurang lebih 5 mm – 7 mm.

Setelah perajangan selesai, timbanglah hasilnya dan taruh kedalam wadah bejana plastik/ember. Perajangan bisa dilakukan secara manual ataupun dengan menggunakan mesin pemotong.

Pengeringan hasil panen Temulawak

Pengeringan ini bisa kita lakukan dengan 2 cara, yaitu dengan media sinar matahari ataupun alat pemanas/oven.

Proses pengeringan rimpang dilakukan selama kurang lebih 3 – 5 hari, atau setelah kadar airnya berada dibawah 8%. Proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari bisa dilakukan diatas tikar atau dengan rangka pengering. Pastikan rimpang tersebut tidak saling menumpuk.

Selama proses pengeringan, hasil panen harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar hasil pengeringan merata. Lindungilah rimpang yang telah dikeringkan tersebut dari air, udara yang lembab serta dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi.

Proses pengeringan di dalam oven dapat kita dilakukan pada suhu 50 C – 60 C. Rimpang yang akan dikeringkan sebaiknya ditaruh di atas tray oven dan pastikanlah bahwa rimpang tersebut tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan usai, timbang dan catat berat rimpang yang dihasilkan

Proses penyortiran Kering Temulawak

Selanjutnya lakukanlah prose sortasi kering pada bahan yang sudah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda asing semisal tanah, kerikil, atau kotoran-kotoran lain.

Timbanglah dan catat jumlah berat rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung hasil rendemennya).

Pengemasan hasil panen Temulawak

Setelah hasil panen temulawak bersih, rimpang yang sudah kering sebaiknya dikumpulkan dalam wadah semisal kantong plastik ataupun karung yang bersih dan juga kedap udara (disarankan belum pernah dipakai sebelumnya).

Berikanlah label atau tanda yang jelas pada wadah, yang menjelaskan tentang nama bahan, bagian dari tanaman bahan, nama/alamat penghasil, nomor/kode produksi, berat bersih dan juga metode penyimpanannya.

Penyimpanan Hasil Panen Temulawak

Kondisi gudang yang dipakai untuk tempat penyimpanan haruslah dijaga agar tidak lembab.

Dan suhu yang dianjurkan sebaiknya tidak melebihi 30 C. Selain itu gudang tempat menyimpan hasil harus pula memiliki ventilasi yang cukup baik dan aliran udara lancar, atapnya tidak bocor, terhindar dari resiko kontaminasi bahan lain yang dapat menurunkan tingkat kualitas bahan bersangkutan, serta mempunyai penerangan yang cukup (usahakan hindari dari terpaan sinar matahari langsung), serta bersih dan juga terbebas dari hama gudang.

Kiranya cukup seperti itu. Terimakasih, see you next post!

Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-penanganan-pasca-panen-tanaman-temulawak/


0 Response to "Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Temulawak"

Post a Comment