Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Budidaya Gaharu – Sebagai tanaman penghasil bahan dasar parfum dan wewangian, budidaya Gaharu selalu memberi keuntungan kepada para petani.
Terlebih jika petani Gaharu mampu memasarkan haril budidayanya ke mancanegara. Hal itu lebih menguntungkan lagi karena permintaan di beberapa negara cukup tinggi.
Negara-negara di timur tengah dikenal mempunyai permintaan yang tinggi mengingat tanaman gaharu ini biasa digunakan untuk dupa atau kemenyan dalam suatu ritual keagamaan.
Jika anda tertarik untuk budidaya tanaman ini, berikut tips agar budidaya gaharu dapat tumbuh lebih cepat.
Penanaman
Waktu terbaik untuk memulai menanam gaharu adalah di musim penghujan. Hal ini tentu bertujuan agar pasokan air yang diperlukan bibit-bibit gaharu dapat terpenuhi dengan baik.
Kalaupun tidak pada musim penghujan, maka harus dipastikan terlebih dahulu lokasi tanam dekat dengan sumber air.
Sehingga jika tanah dirasa terlalu kering, penyiraman dapat dilakukan dengan mudah.
Jarak ideal budidaya Gaharu adalah 2X2 m. Hal ini terutama jika budidaya gaharu menggunakan pola monokultur. Jika budidaya gaharu menggunakan pola tumpang sari, maka jarak bisa ditambah menjadi 3X3 m.
Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai jaraknya terlalu rapat dengan tanaman yang telah ada di lahan tersebut.
Hal ini menyangkut ketersediaan unsur hara di dalam lahan tersebut. Jika lahan terlalu rapat oleh tanaman, dikhawatirkan gaharu yang ditanam di lahan tersebut tidak mendapat unsur hara yang baik, sehingga pertumbuhanya tidak dapat maksimal.
Naungan
Pemberian naungan ini sangat penting untuk budidaya gaharu. Pasalnya, tanaman gaharu hanya membutuhkan 40 hingga 60 persen saja paparan sinar matahari langsung.
Jika terlalu terpapar sinar matahari, maka daun pada tanaman gaharu akan menguning, layu bahkan mati. Namu juga kurang baik jika naungan terlalu lebat karena akan membuat tanaman gaharu kekurangan sinar matahari.
Untuk itu tentukan jenis naungan yang paling cocok. Misalnya, jika petani gaharu juga menyukai tanaman yang dapat dikonsumsi, maka tanaman singkong bisa menjadi pilihan untuk naungan.
Dengan begitu naungan akan bermanfaat dan pastinya tidak akan terlalu rimbun karena tanaman dapat dimanfaatkan.
Pemangkasan Cabang
Pemangkasan cabang ini bertujuan agar pertumbuhan tanaman gaharu dapat lebih terfokus pada penambahan tinggi tanaman.
Jika cabang-cabang tanaman gaharu dibiarkan tumbuh terlalu banyak, maka penambahan tinggi kurang cepat karena nutrisi yang diserap terbagi untuk cabang-cabang tersebut.
Pemotongan cabang terbaik adalah saat cabang tersebut masih sangat muda. Hal ini karena cabang yang masih muda belum menyerap nutrisi terlalu banyak, sehingga nutrisi untuk cabang tersebut dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman.
Selain itu jika terdapat cabang yang rusak atau terkena penyakit, maka pemangkasan dapat menghentikan penyebaranya. Tinggalkanlah cabang yang sehat dan tidak terdapat penyakit.
Pemangkasan ini harap dilakukan dengan rutin setidaknya 2 minggu sekali pada saat tanaman gaharu belum mencapai 2 meter. Atau lebih baik lagi jika dilakukan setiap kali terdapat cabang yang akan tumbuh.
Setelah tanaman gaharu mencapai tinggi 2 meter, pemangkasan dapat dihentikan. Namun jika dirasa masih kurang, pemangkasan masih dapat dilajutkan asalkan tidak berlebihan.
Teknik Pemupukan
Jenis pupuk terbaik untuk budidaya gaharu adalah pupuk kandang atau kompos. Namun jika menggunakan pupuk kimia juga tidak menjadi masalah asalkan disesuaikan dengan PH tanah.
PH tanah ideal untuk tanaman gaharu adalah 6 sampai 7. Jika melebihi angka tersebut, tambahkan kapur dolomit.
Pemupukan idealnya dilakukan rutin 6 bulan sekali jika menggunakan pupuk kandang atau kompos.
Jika menggunakan pupuk kimia bisa dilakukan setahun sekali. Pemupukan secara teratur dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan hingga 40% lebih cepat.
Pembasmian Hama
Hama dan penyakit yang sering mengancam tanaman gaharu adalah busuk akar, ganguan ulat dan hama kutu putih.
Baca Artikel Lainnya :
- Tips dan Trik Membuat Benih Cabe Rawit Berkualitas
- Cara Singkat Budidaya Tanaman Hias Filipina, Bunga Tapak Dara
- Cara Budidaya Tanaman Sawo Dalam Pot
Untuk menghindari penyakit busuk akar bisa dengan menguragi naugan agar tanah tidak terlalu lembab. Sedangkan untuk ulat dan kutu putih bisa menggunakan pestisida dan predator alami seperti semut rang-rang.
0 Response to "Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Budidaya Gaharu"
Post a Comment