Teknik dan Panduan Singkat Budidaya Tanaman Talas – Tanaman talas terutama pada bagian umbinya mengandung karbohidrat yang sangat penting. Akan tetapi tanaman talas juga memiliki getah yang sangat gatal.
Oleh karena itu sebelum mengkonsumsinya, harus dimasak terlebih dahulu. Budidaya tanaman talas populer dilakukan di Bogor, oleh karena itu sering dikenal talas dengan nama talas Bogor.
Dalam budidaya tanaman talas, terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap pengolahan tanah, pemilihan benih, proses penanaman, pemberian pupuk, penyiraman, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, berikut teknik dan panduan dalam membudidayakan tanaman talas.
Pengolahan Tanah
Untuk memaksimalkan hasil dari budidaya tanaman talas, diperlukan tanah yang benar-benar diolah agar dapat memberikan hasil yang optimal pada tanaman talas yang ditanam di tanah tersebut.
Untuk pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul, garpu, maupun mesin traktor. Tanah tersebut diolah hingga tanah menjadi gembur dengan kedalaman tanah yang dibajak sedalam 20 hingga 30 cm.
Pengolahan tanah dilakukan, juga bertujuan agar tanaman bebas dari rumput-rumput dan tanaman liar.
Pemilihan Benih
Untuk menghasilkan talas dengan umbi yang berkualitas, diperlukan benih yang juga memiliki kualitas tinggi. Cara untuk mengembangbiakkan talas dapat dilakukan dari biji, anakan dan stolon, jaringan, dan mata tunas umbi.
Anakan yang dijadikan sebagai benih tanaman talas, harus sudah cukup besar, dan umbinya sudah berkembang dengan ketinggian berikisar antara 60 hingga 70 cm.
Sebelum digunakan, benih harus dipelihara terlebih dahulu di bedengan yang tanahnya diberi pupuk organik dan diolah dengan baik.
Masing-masing bibit ditanam dengan jarak 10 hingga 15 cm. Bibit harus ditanaman dengan baik agar bibit dapat berkembang agak besar, dan selanjutnya bibit atau benih ini dapat ditanam di areal penanaman tanaman talas.
Proses Penanaman
Tanaman talas sangat rentan terhadap kekeringan, oleh karena itu untuk membudidayakan tanaman talas pada lahan yang terbuka sebaiknya dibudidayakan pada awal musim hujan.
Bibit tanaman talas bisa mati apabila dalam penanaman kekurangan air 2 hingga 3 hari. Agar lahanyang digunakan sebagai media tanam tetap subur dan lembab, di sekitar lahan dapat diberi mulsa yaitu berupa jerami, dedaunan, potongan rumput kering, dan lain sebagainya.
Tanaman talas harus disiram secara teratur, apabila hujan tidak turun. Sebab tanaman talas yang mengalami kekeringan, menyebabkan pertumbuhannya terganggu, hal tersebut sulit untuk dipulihkan lagi, walaupun sudah disiram dengan banyak air.
Pemberian Pupuk
Bibit ditanam setelah pemupukan awal. Pupuk yang sangat baik digunakan pada awal penanaman untuk budidaya tanaman talas yaitu pupuk kompos atau pupuk kandang.
Setelah tanaman talas berumur sekitar 4 minggu setelah ditanam, maka dapat diberikan pupuk yang kedua. Pupuk yang digunakan untuk pemupukan kedua yaitu pupuk urea dengan takaran dosis sekitar 2 sendok makan setiap pohonnya atau sekitar 75 kg per hektar.
Baca lainnya :
- Cara Budidaya Tanaman Hias Melati
- Cara Budidaya Nanas Secara Organik
- Cara Budidaya Tanaman Kunyit Secara Organik
Pemupukan yang terakhir dapat diberikan pada saat tanaman talas sudah berumur 3 bulan dari penanaman awal. Pupuk yang dapat digunakan yaitu pupuk urea dengan takaran dosis 75 kg per hektar dan KCl dengan dosis 150 kg per hektar.
Penyiangan dan Pembubunan
Untuk menjaga proses pertumbuhan tanaman talas agar tetap baik, diperlukan penyiangan. Karena apabila terdapat gulma atau rumput di sekitar lahan tanaman talas, hal ini akan membuat gulma atau rumput merebut jatah makanan dari tanaman talas. Proses penyiangan tanaman talas dapat dilakukan ketika tanaman talas berumur 3 bulan setelah penanaman dilakukan.
0 Response to "Teknik dan Panduan Singkat Budidaya Tanaman Talas"
Post a Comment