Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kunyit – Jika anda ingin membudidayakan tanaman Kunyit, anda tentu harus paham mengenai serangan hama-hama dan penyakit yang akan menimpa Kunyit serta cara pengendaliannya.
Apakah anda sudah mengerti jenis-jenis hama dan penyakit serta cara memberantas serta mengenali gejalanya? Jika belum, yuk simak bersama ulasan di bawah ini.
HAMA
Hama untuk tanaman Kunyit selama ini yang diakui hanyalah satu, yaitu ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera.). Tanaman Kunyit yang terserang akan memperlihatkan gejala-gejala berupa pangkal akar tempat tunas daun menjadi layu, jika dibiarkan tanpa perawatan akan mengakibatkan tunas mengering lalu membusuk.
Hal ini tidak akan begitu terlihat jika Kunyit terserang saat berusia lebih dari 10 bulan karena saat Kunyit siap dipanen, batang dan daun akan menguning dan terlihat layu, namun dapat anda teliti pada bagian akar, jika membusuk berarti itu adalah hasil dari serangan hama ulat penggerek akar ini.
Dalam mengendalikan hama ini, anda dapat melakukan sanitasi lahan secara rutin agar lahan steril dari serangan hama, jika terlihat gejala yang sama pada sebagian tanaman Kunyit anda, berarti telah terjadi serangan hama ini secara besar-besaran.
Jika sudah tidak terbendung, anda dapat mengatasinya dengan menyemprotkan insektisida furadan G-3 secara berkala. Sebenarnya serangan ini dapat anda cegah sebelumnya dengan memilih bibit tanaman Kunyit yang tahan terhadap serangan hama.
PENYAKIT
Penyakit yang menyerang tanaman ini tergolong cukup banyak, seperti yang tertulis berikut ini:
- Layu Bakteri Ralstonia (Pseudomonas) solanacearum E.F Smith.
- Disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum.
- Anda dapat melihat gejalanya pada daun tua yang menguning dan kemudian menggulung jauh sebelum masa panen tiba.
- Jika dibiarkan, seluruh daun termasuk daun muda akan mengikuti proses penguningan dan layu hingga seluruh daun akan mati.
- Bagian pangkal batang terlihat cekung basah dengan garis hitam atau abu-abu sepanjang batang, yang jika anda tekan dengan tangan akan mengeluarkan lendir berwarna putih susu.
- Dapat dikendalikan dengan memperbaiki drainase tanah atau menanam bibit tahan penyakit. Untuk mencegah penyebaran, buanglah tanaman yang tertular dan musnahkan jauh dari lahan anda.
- Busuk Akar Rimpang
- Disebabkan oleh bakteri Sclerotikum rolfsii Sacc.
- Dapat anda lihat gejalanya pada kulit akar yang keriput serta tunas-tunas muda yang membusuk serta mengering dan berwarna coklat kehitaman. Terlihat pada permukaan kulit yang keriput berupa miselium jamur tipis, berwarna putih seperti berbulu.
- Jika dibiarkan, akar tanaman akan membusuk dan lama kelamaan mati.
- Dapat dikendalikan dengan perbaikan drainase tanah dan menanam bibit tahan penyakit. Dapat juga dengan menyemprotan fungisida pada tanaman yang tertular.
- Karat Daun
- Disebabkan oleh organisme Puccinia sp.
- Terlihat gejalanya pada bintik-bintik berbentuk bulat berwarna coklat kehitaman berukuran 1 – 6 mm, dengan jaringan berwarna coklat kekuningan mengelilinginya. Dapat anda lihat juga pada permukaan bawah ditemukan butir-butir halus berwarna kuning yang merupakan uredospora cendawan.
- Jika dibiarkan akan menyebabkan kematian pada tanaman dan menggagalkan panen pada serangan yang besar.
- Dapat dikendalikan dengan mengatur kelembapan lingkungan tanam.
- Bercak Daun
- Disebabkan oleh organisme Colletotrichum capsici.
- Terlihat gejalanya dengan berca bulat berukuran 4 – 5 cm di daun. Pinggir bercak tidak beraturan dan dikelilingi garis berwarna kekuningan dengan bagian tengah yang kering. Lama-kelamaan bintik berwarna hitam akan muncul menyerupai bentuk cincin.
- Jika dibiarkan akan menyebabkan kematian pada daun.
Dapat dikendalikan dengan penanaman benih dari induk sehat. Dapat pula dengan penggunaan fungisida atau cairan kapur Bordo selama 4 – 7 hari sampai tanaman terlihat
Baca Juga : Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Bayam
0 Response to "Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kunyit"
Post a Comment