Aku dan Mendaki Gunung

aku di gunung dok. pribadi
aku di gunung dok. pribadi

Aku mempunyai hobi traveling dan berpetualang, salah satunya mendaki gunung, tercatat sudah ada beberapa puncak gunung yang aku taklukan. Kesemuanya masih area Jawa Tengah saja. Sebenarnya dari jaman SMK aku sudah tertarik menjadi pecinta alam (PA), sempat juga mengikuti kegiatan ELMOBPELA, nama ekstrakulikuler pecinta alam, dibawah naungan OSIS SMK ku dulu.

Tidak lama aku berada disana, lantaran waktu pelaksanaan kegiatan berbenturan dengan jadwal kegiatanku. Terpaksa aku memendam keinginanku untuk melakukan kegiatan outdoor, alias petualangan. Ketika kuliah aku bertemu teman-teman gokiel, TI-B Ndeso, berisikan jiwa-jiwa petualang yang terpendam.

sunrise pertama kali dok. pribadi
sunrise pertama kali dok. pribadi

Dengan ndesoers inilah aku melakukan banyak kegiatan dari mulai, pendakian, ngecamp atau sekedar maen ke pantai, touring, bukber, atau sekedar nongkrong bareng, dan lain sebagainya. Selain dengan mereka aku juga melakukan pendakian bersama rekan kerja dan teman kampung. Berikut ini timedown pendakian pertama sampai yang baru-baru saja kulakukan

Contents

  • 1 Pendakian Pertama
  • 2 Gunung Sumbing, Antara Hidup dan Mati
  • 3 Pendakian Nekat Gunung Merbabu
  • 4 Gunung Ungaran
  • 5 Remidial Gunung Lawu
  • 6 Gunung Merbabu Again
  • 7 Gunung Sumbing Lagi
  • 8 Lawu Pendakian Ketiga
  • 9 Merapi yang Terasa Menyeramkan
  • 10 Gunung Andong, Enjoy
  • 11 Silahkan dibagikan
  • 12 Related

Pendakian Pertama

pendakian pertama dok. pribadi
pendakian pertama dok. pribadi

Bersama ndesoers aku menjadikan Gunung Lawu sebagai gunung pertama yang aku daki, rencana mendaki gunung ini sudah sejak lama tapi baru terealisasikan pada Juni 2013. Dengan persiapan matang, kita berangkat berombongan, mungkin ada sekitar duabelas orang ndesoers yang ikut.

Mungkin cerita lengkapnya akan saya posting juga. Dipendakian ini hanya ada dua orang yang sampai puncak, 2 lainnya di berhenti di Pos 3 dan sisanya berada di tanjakan terakhir, termasuk aku. Tidak sampai puncak lantaran tidak tau jalan dan merasa ragu, apakah jalan yang kita tempuh saat itu sudah benar atau belum. Dikemudian hari aku melakukan pendakian remidial untuk menaklukan Puncak Lawu (3265 mdpl), bersama 4 orang ndesoers juga.

Cukup lama aku tidak mendaki setelah pendakian pertama, karena disibukkan dengan kegiatan lain. Singkat cerita akhir tahun 2013 aku pindah pekerjaan diperusahan yang bergerak dalam bidang percetakan. Disana aku bertemu dengan teman-teman baru.

Gunung Sumbing, Antara Hidup dan Mati

pendakian gunung sumbing pertama dok. pribadi
pendakian gunung sumbing pertama dok. pribadi

Perusahaan tempatku berkerja bergerak dibidang percetakan Al-Qur’an, berada tidak jauh dari rumah. Dari sekian banyak rekan kerja ada diantara meraka ada yang mempunyai hobi sama, mendaki gunung. Ketika ada beberapa yang merencanakan pendakian Gunung Sumbing, aku diajak. Jadilah pada akhir bulan Maret 2014 kami berangkat ke basecamp Gn. Sumbing,

Kita berangkat enam orang, dengan tiga sepeda motor. Pendakian dilakukan dua malam dua hari. Ini merupakan pendakian hidup dan mati lantaran kehabisan air, medan yang sangat berat, dan waktu yang lama membuat rasa capek terakumulasi. Meskipun begitu kita semua bisa sampai Puncak Gunung Sumbing (3.371 mdpl). Akan saya ceritakan di bab tersendiri kalau tidak lupa hehe.

Seminggu setelah mendaki Gunung Sumbing aku melanjutkan pendakian ke Gunung Merbabu dengan para ndesoers. Meski mendaki capek, biasanya rasa pegal dan linu akan hilang dalam waktu maksimal 3 hari. Jadi waktu mendaki Gunung Merbabu tubuh sudah dalam keadaan fit.

Pendakian Nekat Gunung Merbabu

pendakian merbabu dok. pribadi
pendakian merbabu dok. pribadi

Dibilang nekat lantaran kita berjumlah 14 orang tetapi hanya membawa satu tenda, dan dalam keadaan hujan. Alhamdulillah digunung ini bisa sampai puncak juga (3.142 mdpl). Cerita pendakian Gunung Merbabu ini telah aku ceritakan dipostingan sebelumnya, silahkan cek direlated post. Atau klik disini juga gak papa

Gunung Ungaran

puncak ungaran dok. pribadi
puncak ungaran dok. pribadi

Dua minggu setelah pendakian Gunung Merbabu, seorang teman mengajak untuk ke Gunung Ungaran, tepatnya pada 19 April 2014. Dengan jumlah pendaki 22 orang dan lebih dari separuhnya adalah cewek, lebih tepatnya akhwat. Gunung ini terbilang pendek (2.050 mdpl) dengan waktu tempuh yang tidak lama.

Digunung ini aku mengajak 2 orang teman masa kecilku, tetanggaku. kita melakukan reuni sambil mendaki setelah lama tidak bertemu, jadilah kita seperti membat kelompok sendiri, meninggalkan rombongan lain. Diantara rombongan, kita sampai puncak pertama kali. Akan aku ceritakan di postingan tersendiri, tentunya kalau tidak lupa.

Remidial Gunung Lawu

puncak lawu dok. pribadi
puncak lawu dok. pribadi

Aku bersama bersama 3 orang ndesoers berangkat untuk melakukan pendakian remidial di Gunung Lawu setelah dipendakian sebelumnya tidak sampai puncak. Ini merupakan pendakian terseru yang aku lakukan. Tapi karena dokumentasinya hilang aku tidak tau tepatnya tanggal berapa aku mendaki gunung lawu untuk yang kedua kalinya ini.

Kita berempat bisa sampai puncak meski salah satu dari kita ada yang cedera kakinya. Sebenarnya aku ingin membuat tulisan tentang pendakian ini tapi lantaran tidak ada dokumen yang mendukung biarlah, tinggal kenangan saja.

Gunung Merbabu Again

gunung merbabu dok. pribadi
gunung merbabu dok. pribadi

Pendakian kedua di gunung merbabu ini berjumlahkan belasan orang mungkin dan separuhnya adalah perempuan. Hanya tiga orang yang sampai puncak. Aku sendiri tidak melanjutkan perjalanan karena disini hanya bertugas mendampingi. Menemani mereka yang tidak kuat mendaki sampai puncak.

Hampir semuanya hanya sampai Pos 3 dan tidak melanjutkan pendakian. Dan lebih sialnya lagi, hanya ada 2 tenda karena 3 tenda lainnya dibawa tiga orang yang sudah jauh mendahului kita. Dikejar pun tidak mungkin rasanya. Jadi ya tendanya dipakai perempuan. Sisanya terpaksa tidur diluar dengan kondisi kedinginan.

Tiga orang yang pergi duluan membawa tenda tanpa membawa makanan, hanya tenda dan air, kita yang dibawah tidur tanpa tenda hanya ada setumpuk makanan. Benar-benar miskomunikasi. hahah

Gunung Sumbing Lagi

gunung sumbing
gunung sumbing dok. pribadi

Sebenarnya aku sudah terlalu malas untuk menginjakkan kaki di Gunung Sumbing lagi, lantaran gunung ini benar-benar tanpa bonus, semua treknya adalah tanjakan, double capeknya!. Tapi karena ndesoers memintaku untuk menjadikan pemandu jalan ke basecamp, jadilah aku ikut sekalian mengisi waktu luang.

Seingatku pendakian pada bulan September 2014, dengan jumlah pendaki sekitar 12 orang, cmiiw. Kita mendirikan tenda mungkin sebelum sampai Pos 2, dan ndesoers melanjutkan perjalanan dini hari. Aku tetap berada di tenda menemani mereka yang tidak kuat, lagian gunung ini sudah pernah aku taklukan, jadi santai aja.

Digunung ini kejadian lama terulang, Kehabisan Air. Kami sampai basecamp sudah malam, setelah maghrib, dan baru sampai solo ketika tengah malam. Capeknya sangat terasaa meski aku tak ikut mendaki sampai puncak hehe.

Lawu Pendakian Ketiga

lawu pada pendakian pertama dok. pribadi
lawu pada pendakian pertama dok. pribadi

Seorang teman MTs, namanya Pranoto memintaku untuk diajak mendaki, awalnya gak ada niat, tapi karena dia meminta, aku tanyakan kebeberapa teman lain dan ternyata juga ada yang berniat mendaki lawu jadilah tanggal 9 November 2014, aku mendaki lawu untuk ketiga kalinya, kesemuanya lewat basecamp cemoro sewu.

Hanya berjumlah 4 orang, kita mendaki dengan santai, tanpa membawaa tenda dan tidur dekat pos 4, paginya aku dan Pranoto melanjutkan perjalanan sampai warung Mbok Yem yang melegenda. Sampai sini kita masih melanjutkan hingga tanjakan terakhir. Tapi karena Pranoto sudah tidak kuat, dan sepertinya sudah tidak mau memaksakan diri, jadilah kita tidak sampai puncak.

Setelah pendakian lawu yang ketiga kali, aku vakum lebih dari satu tahun tidak melakukan pendakian lagi, lantaran sepanjang 2015 aku tidak berada di Indonesia, setelah pulang ke Indonesia rasa kangenku untuk mendaki gunung memuncak, jadilah setelah ramadhan 2016 aku melakukan pendakian lagi.

Merapi yang Terasa Menyeramkan

sunriese merapi
sunriese merapi dok. pribadi

Setelah mudik lebaran, tepatnya tanggal 9 Juli 2016 aku melakukan pendakian ke Gunung Merapi, aku bersama adikku dan dua orang temanku. Entah mengapa selama perjalanan aku merasa tidak nyaman, seperti ada yang mengawasi, tapi entahlah aku sendiri tidak bisa melihat jin atau sejenisnya.

Sepinya gunung, menjadikannya terlihat sangat angker, untunglah kami tidak tersesat. Kita mendirikan tenda di Pasar Bubrah, sebutan untuk pos 3 gunung merapi. Setelah subuh salah satu temanku melanjutkan pendakian, aku sendiri juga ingin lanjut tapi karena adiku tidak kuat lagi jadilah kita bertiga tetap ditenda. Lebih lengkap ditunggu aja di postingan tentang merapi.

Gunung Andong, Enjoy

Aku kesini bersama teman masa kecil, alias tetangga, pada tanggal 23 Juli 2016 dua minggu setelah mendaki merapi. Gunung ini tidak lebih dari 2000 mdpl, sangat cocok untuk pemula. Pendakian yang sangat menyenangkan, dikarenakan tidak terlalu capek dan medan yang terbilang mudah.

andong peak
andong peak dok. pribadi

Meski gunung ini terbilang ‘pendek’, dari sekian banyak gunung yang aku kunjungi di Gunung Andong inilah aku bisa melihat gugusan gunung yang lumayan lengkap, dari mulai, Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Ungaran, dan beberapa gunung yang tidak dikenali, seolang mengepung Gunung ini. Mungkin tulisan lengkap akan kubahas di postingan terpisah.

Itulah gunung yang pernah aku daki dari mulai pertama aku mengenal gunung sampai sekarang, mungkin ada beberapa gunung yang terlewati, karena kelupaan, semua gambar dan tanggal aku ambil dari timeline facebookku. Monggo yang mau berkomentar atau sekedar menambahakan, silahkan.

Sumber : http://jempolkaki.com/aku-dan-mendaki-gunung/


0 Response to "Aku dan Mendaki Gunung"

Post a Comment