Petani Potensi Sumber Daya hayati
AGROTANI.COM – Sebagai sumber hayati indonesia memiliki ke anekaragaman hayati yang sangat kaya dengan berbagai jenis tumbuhan dan spesies hewan, ribuan bahkan jutaan jenis yang secara alami berkawin silang begitu kaya dan sangat baik. Semua hewan dan tumbuhan yang sekarang tinggal di indonesia hampir semuanya sehat dan aman dengan alami, namun itu hanya yang tumbuh alami di alam berbeda dengan tanaman dan hewan yang di budidayakan. Segregasi dan semua yang menyangkut hal ini semakin kaya dengan genetik atau plasma nutfah yang beragam di indonesia.
Semua hasil hutan tentu lah negara indonesia negara yang memiliki hutan yang terjaga, namun dari hal itu untuk membangun lebih baik membangun potensi sumber daya hayati memiliki kendala seperti kendala SDM, kendala dana, mekanisasi yang belum sepadan dengan pembangunan, sehingga pemerintah kebingunggan menyikapi masalah ini terutama di tahun 2015 yang sekarang menghadapi MEA.
Tak lepas dari itu sumber daya hayati sesuai pengalaman negara – negara maju seperti Amerika, Jepang dan negara tetangga ( filipina, Malaisia, Thailand ). Pertanian dan budidaya potensi hayati yang berperan sebagai plasma nutfah memiliki peran penting untuk menciptakan keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang berkembang secara alami. tumbuh di berbagai hutan, kita bahas contohnya buah – buahan yang sekarang pada negara maju mereka sangat mengikuti dan melihat sumberdaya hayati pada lingkungan alam, kemudian di budidayakan dengan sedemikan rupa yang menambahkan mekanisasi yang lebih memotong tenaga serta waktu, kemudian menghasilkan kualitas tanaman yang memiliki daya unggul yang sangat baik.
Jika kita sudah memiliki daya peroduksi serta potensi sumberdaya hayti dengan begitu, kita bisa merenopasi dan membangun seperti negara maju dan berkesinambungan menciptakan inovasi yang lebih baik. Kendala yang sekarang di hadapi menjadikan kendala bagi semua masyarakat apabila semua masyarakat menyadari pentingnya plasma nutfah, tentu ini bukan kendala yang sangat mendalam bagi potensi sumber daya hayati, dengan kerjasama yang membangun tentulah menjadi peroses yang sangat singkat untuk menyelesaikan masalah ini.
Pada negara maju dan negara tetangga mereka sangat memperhatikan plasma nutfah yang berada di negaranya dengan kata lain mereka sangat disiplin dalam pengerjaan di dalam pertanian, kita sadari potensi buah dan sayur yang sekarang harganya naik turun bukankah ini menyagkut plasma nutfah di indonesia ? Bagai mana menurut anda membangun plasma nutfah yang lebih baik dari yang sekarang kita hadapi.
Kabanyakan dari kebijakan pemerintah yang sekarang mengucurkan dana yang bukan sedikit lagi, untuk memenuhi kebutuhan mekanisasi, yang tetap tujuanya memperdayakan potensi sumberdaya hayati, hal ini tidak mudah bagi pemerintah untuk membangun dan mengaplikasikan kepada para petani melalui penyuluhan, plasma nutfah yang sekarang berada di masarakat menjadi kendala bagi pemerintah karena kebanyakan dari masyarakat tidak melihat peluang usaha dan tidak mengurus plasma nutfah yang ada di sekelilingnya.
Beragam dana sekarang sudah di luncurkan untuk mekanisasi tetapi dari sebagian kecil daerah menyikapi mekanisasi pertanian berpengaruh tentang lapangan usaha “buruh tani” yang dimana menjadi daya saing mereka di lapangan pekerjaan, dan hasilnya mekanisasi dari yang tadinya untuk gapoktan menjadi terbengkalai itu lah contoh kendala yang sekarang kita hadapi, entah bagaimana menyikapinya yang jelas dari petani daerah khususnya pedalaman kurang mengerti dari mekanisasi, memang mekanisasi di butuhkan dengan kondisi dan wilayah yang tepat bagi pengaplikasianya.
Supaya berjalan dengan semestinya harus adanya jalur penengah dari pemerintah dan masyarakat agar lebih berkerjasama dengan baik.
Bagaimana menurut anda tentang menyikapi hal ini…. ?
Sedemikan banyak plasma nutfah di negara ini dan begitu sangat sangat bersumber daya hayati yang sangat kaya, terimakasih atas kunjungan anda semoga bermanfaat terimakasih.
Masuk Forum Kami Lewat Facebook atau Twitter
0 Response to "Petani Potensi Sumber Daya hayati"
Post a Comment