Organikilo – Potensi Budidaya Pisang Varietas FHIA-17: Tanaman pisang memiliki adaptasi yang tinggi di berbagai negara sub-tropis dan tropis seperti negara kita, kebutuhan akan bahan pangan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga membutuhkan solusi tanaman pangan yang mampu berproduksi baik sepanjang tahun. Karena alasan tersebut kita sebagai petani telah mengetahui bahwa pisang merupakan tanaman budidaya yang dapat berproduksi buah tanpa henti sepanjang tahun.
 |
| Varietas Pisang FHIA – Img credit fhia.org.hn |
Faktor kebutuhan akan bahan makanan yang berniali gizi tinggi, dengan harga yang dapat di jangkau berbagai lapisan golongan masyarakat indonesia. Dari sekian banyak tanaman, hanya buah pisang yang memiliki harga terjangkau oleh masyarakat indonesia umumnya, dengan kandungan nutrisi lengkap. Dengan demikian menanam pisang memiliki potensi yang bagus bagi perekonomian petani, juga mencukupi kebutuhan pangan serta meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri.
Tetapi, sebelum membudidayakan pisang, kita perlu mengetahui dan mengenali dalam hal varietas pisang yang tahan terhadap penyakit utama tanaman ini, seperti layu fusarium dan bercak daun. Pada sentra-sentra daerah penghasil buah pisang, umumnya banyak menghadapi kendala penyakit layu fusarium, untuk menghadapi masalah tersebut, varietas pisang FHIA 17 telah hadir di indonesia.
Asal-usul Pisang FHIA
Pisang FHIA adalah pisang hybrida sintetis yang dirilis oleh FHIA (FUNDACIÓN HONDUREÑA DE INVESTIGACIÓN AGRÍCOLA) yaitu sebuah yayasan penelitian pertanian Honduras pada tahun 1988. Pisang ini dikembangkan dari silangan varietas Pome Dwarf dan Hibrida sintetis lain. Varietas pertama yang diluncurkan yayasan tersebut adalah FHIA-01 yang memiliki toleransi tinggi pada cuaca dingin , berangin dan menghasilkan kualitas buah lebih tinggi di daerah sub-tropis jika dibandingkan dari tropis.
Seiring perkembangan waktu varietas pisang Fhia juga telah berkembang, dari FHIA-01 , FHIA – 03, FHIA – 17, FHIA – 18, FHIA – 20, FHIA – 21, FHIA – 23 dan rilis terakhir merupakan FHIA – 25. Berdasarkan penelitian dan pengembangan varietas tersebut, dihasilkan pisang hibrida yang memiliki adaptasi tinggi di iklim tropis, termasuk negara kita. Dari 7 jenis Fhia, yang sangat berpotensi tinggi untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Fhia-17 dan 25.
Sekilas Pisang FHIA-17
Pisang Fhia-17 di rilis pada tahun 1989 dan telah di distribusi serta dilakukan uji coba di 50 negara, varietas ini telah dinyatakan tahan terhadap hama dan penyakit utama pada tanaman pisang. Pohon pisang FHIA-17 dapat tumbuh mencapai ketinggian 3 m hingga 3,5 m pada kondisi lahan yang ideal.
 |
| Kebun Budidaya Pisang FHIA-17 – Img credit Fhia.org.hn |
Pisang sejenis varietas cavendish ini memiliki panjang tandan 1 – 1 1/2 meter dengan warna buah hijau muda, bentuk semi-melengkung dan panjang 21 cm shingga 25 cm dengan pertumbuhan optimal. Warna kulit buah Fhia-17 yang matang adalah kuning pucat dengan daging berwarna krem, pisang ini memiliki aroma dan rasa sesuai lidah orang indonesia umumnya.
Rekomendasi untuk Budidaya Fhia-17
FHIA (FUNDACIÓN HONDUREÑA DE INVESTIGACIÓN AGRÍCOLA) merekomendasikan bahwa FHIA-17 memiliki produktivitas buah yang baik ketika dibudidayakan dengan ketentuan sebagai berikut :
- Ketinggian: 0-1200 mdpl
- Curah hujan: 2000 mm / tahun terdistribusi dengan baik sepanjang tahun
- Suhu: optimum 28 ° C, meskipun meski memiliki toleransi pada suhu dingin dan mampu tumbuh pada suhu lebih rendah dari varietas Cavendish umumnya.
- Tanah: Kondisi lahan budidaya tidak tergenang, memiliki sistem Drinese baik
- Populasi: 1600 tanaman / ha direkomendasikan
Pisang Fhia-17 di Indonesia
Varietas pisang Fhia-17 belum banyak dikenal oleh kebanyakan petani di indonesia, seperti uraian di atas, bahwa jenis pisang hibrida asal honduras ini memiliki adaptasi dan ketahanan terhadap penyakit utama pisang. Tentu, potensi besar bagi petani yang mau membudidayakan varietas Fhia-17, karena pisang tersebut mampu berproduksi tinggi serta tahan terhadap layu fusarium.
 |
| Pisang Fhia-17 penelitian UMA – (Foto ist) |
Perkembangan pisang bertandan panjang dan berbuah besar di Indonesia, awalnya Fhia-17 ini didatangkan pada tahun 2012 dari honduras oleh seorang dosen UMA (universitas Medan Area), belia adalah Dr Ir Suswati MP. Berkat jasa beliau pisang hibrida unggul asal honduras tersebut dapat berkembang di Indonesia dengan baik.
Budidaya Pisang Fhia-17
Pisang ini awalnya hanya untuk kepentingan penelitian Universitas (UMA) , karena berpotensi dan dapat berkembang baik di indonesia, akhirnya diproduksilah bibit dengan teknik perbanyakan kultur jaringan (tissue culture). Budidaya pisang Fhia-17 di Indonesia telah dilakukan petani pisang di Sumatera utara, khususnya Deli Serdang.
Kebun uji coba pertama varietas Fhia-17 pada lahan dengan keluasan 20 × 20 m dapat tumbuh dengan baik di Provinsi SUMUT, panen perdana sebanyak 30 tandan pisang, pada kebun uji coba pisang FHIA-17 dengan jarak tanam 3 × 3 m. Karena buah ini termasuk jenis pisang meja, sehingga potensi besar untuk mengebunkan sekala komersial dengan hasil produksi yang tinggi.
Bagi petani kecil , budidaya pisang Fhia-17 merupakan peluang besar untuk meningkatkan perekonomian dan merupakan sektor yang patut segera di garap. Dengan hasil produksi berlimpah dari varietas ini, para petani pisang dapat mengolah atau memproduksi sendiri hasil panen. Tingginya permintaan buah pisang meja juga produk turunan-nya seperti tepung pisang (baca juga: cara pembuatan tepung pisang), perbaikan taraf hidup petani kecil dapat segera terlaksana.
Demikian artikel tentang Potensi Budidaya Pisang Varietas FHIA-17 , semoga dapat bermanfaat untuk pengetahuan bersama. Jika ada pertanyaan mengenai pisang FHIA-17 atau memiliki ide lain, tinggalkan pesan anda pada kolom komentar di bawah. Salam Pertanian Pisang organik, Nusantara Jaya
Potensi Budidaya Pisang Varietas FHIA-17
0 Response to "Potensi Budidaya Pisang Varietas FHIA-17"
Post a Comment