Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Salak

Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Salak – Buah salak mulai matang kurang lebih sekitar 6 – 7 bulan setelah bunga mekar atau penyerbukan.

Ciri – ciri buah salak layak untuk dipanen salah satunya warna kulit buah bersih dan mengkilap, bila dipedang atau dipijat terasa empuk, kulitnya tidak kasar dan kadang – kadang kelihatan retak serta beraroma khas.

Selain itu, apabila buah salak dikupas maka warna bijinya coklat hingga kehitam – hitaman, daging buahnya kenyal atau empuk, dan duri – duri kecil kulit buah sudah tumpul atau tidak kelihatan lagi.

panen-salak

Baca Juga :

  • Kandungan dan Manfaat Buah Salak
  • Ciri Khusus Tanaman Salak
  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Salak

Sisik kulit luar buah salak sudah melebar dan jika dipetik mudah terlepas dari tangkai buah. Selain berpedoman pada umur, buah salak siap panen dapat dilihat dari tanda – tanda fisik sebagai berikut.

  1. Kulit buah berwarna cokelat atau cokelat kemerah-merahan, kecuali pada salak gading yang berwarna kuning gading sedikit kehijau-hijauan.
  2. Duri buah
  3. Buah telah mencapai ukuran maksimal.
  4. Posisi buah pada tandan renggang, bila digoyang – goyang mudah lepas dari tandan.
  5. Warna biji hitam atau kelat kehitam-hitaman.
  6. Rasa buah enak, beraroma agak

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan sabit, dengan cara memotong pangkal tangkai buah.

Pemetikan dapat dilakukan pada pagi, siang, atau sore hari, tergantung pada keperluan petani.

Namun sebaiknya pemetikan dilakukan pada pagi dan siang hari agar dapat dilakukan pada sore hari, penjualan harus dilakukan pada pagi keesokan harinya. Pada musim hujan, pemanenan dilakukan setelah hujan selesai.

Hal ini dimaksudkan agar salak hasil pemanenan tidak terlalu basah terkena air hujan karena kondisi basah akan mempercepat terjadinya pembusukan.

Penanganan  Pascapanen

Kegiatan – kegiatan penanganan pasca panen salak yang perlu dilakukan diantaranya.

  1. Pengumpulan  

Setelah dipanen, buah (masih dalam tandan) langsung dikumpulkan dalam bakul atau keranjang.

Bagian dasar bakul perlu dilapisi, umumnya dengan daun pisang kering untuk menghindari kerusakan (rnemar) akibat benturan yang keras dengan bakul.

Buah yang telah terkurnpul selanjutnya diangkut  dengan  cara dipikul  ke tempat  pengumpulan  di luar kebun  (pedagang pengumpul)  dan selanjutnya  diangkut ke luar daerah.

  1. Sortasi

Kegiatan  sortasi  biasanya  dilakukan  di tempat  pengumpulan  buah di luar kebun. Sortasi dilakukan oleh pedagang  pengumpul, jarang  dilakukan oleh petani.

Tujuan sortasi adalah  memisahkan  buah-buah  yang baik dari yang rusak atau busuk, sekaligus menggolongkan  buah menurut ukurannya menjadi  tiga kelornpok,  yaitu besar, sedang,  dan kecil.

Biasanya,  kriteria ukuran buah besar, sedang, dan kecil tidak pasti, hanya berdasarkan tujuan pemasaran  dan pengalaman  para  pekerja  sortasi.  Penggolongan  buah ini terutama dilakukan terhadap buah yang hendak dikirim ke luar daerah atau ke kota.

Sebenamya, penyortiran juga perlu dilakukan terhadap jenis salak untuk lebih menarik konsumen.

Namun, penggolongan  buah salak jarang  dilakukan karena para penyortir kurang mengetahui perbedaan sifat-sifat  berbagai  jenis salak. Selain itu, permintaan  pasar belum menuntut  penggolongan  salak berdasarkan  jenisnya.

  1. Pengepakan

Pengepakan dilakukan untuk memudahkan pengangkutan dan pemasaran ke pasar lokal maupun ke luar daerah.

Untuk tujuan pemasaran lokal, alat pengepakan cukup berupa bakul, dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan keperluan.

Sebelum diisi buah, bagian dalam bakul dilapisi dengan tikar pandan atau bahan lain terlebih dahulu, untuk memperkuat dinding bakul.

Sementara, untuk keperluan pemasaran  ke luar daerah menggunakan peti kayu yang biasanya berukuran 50cm x 30cm x 25 cm.

Peti dibuat berkisi-kisi untuk sirkulasi udara dan buah salak diatur sedemikian rupa agar pergerakan buah dalam peti dapat terjaga. Setelah itu, peti ditutup dengan papan kayu.

  1. Penyimpanan

Dalam penanganan pasca panen salak, ada dua tempat penyimpanan yang dapat digunakan, yaitu tempat penampungan sementara (di dalam atau di luar kebun) dan gudang penyimpanan untuk buah yang akan dipasarkan.

Tempat penampungan sementara berfungsi untuk menampung buah salak dari kebun sebelum dikirim ke pasar.

Sementara, gudang penyimpanan berfungsi sebagai tempat sortasi dan pengepakan.

Dari tempat penyimpanan pertama, buah salak dapat langsung dipasarkan atau kadang – kadang dimasukkan ke gudang penyimpanan terlebih dahulu untuk dilakukan sortasi yang bertujuan untuk memisahkan buah-buah yang busuk atau rusak selama pengangkutan.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-penanganan-pasca-panen-tanaman-salak/


0 Response to "Cara Penanganan Pasca Panen Tanaman Salak"

Post a Comment