Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Temulawak

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Temulawak – Pada artikel yang satu ini kami akan membahas tentang Klasifikasi dan Morfologi tanaman Temulawak. Monggo disimak yaa..

Berikut merupakan klasifikasi tanaman Temulawak

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub Divisi : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledonae
  • Ordo : Zingiberales
  • Famili : Zingiberaceae
  • Genus : Curcuma
  • Species : Curcuma xanthorrhiza ROXB

Ekologi dan Penyebaran Temulawak

Tumbuhan jenis ini terdapat di seluruh pulau Jawa, tumbuh liar di bawah naungan yang berada di hutan jati, di tanah nan kering dan di padang alang – alang, ditanam atau tumbuh secara liar di tegalan; tumbuh diketinggian tempat yang nerjarak 5m sampai dengan 1500m diatas permukaan laut.

Morfologi Tanaman Temulawak

Batang 
Batang temulawak termasuk kedalam tanaman tahunan yang tumbuh secara merumpun. Tanaman ini berbatang semu sedangkan habitusnya dapat mencapai ketinggian antara 2 hingga 2,5 meter.

Tiap rumpun tanaman terdiri dari beberapa tanaman (anakan), kemudian tiap tanaman memiliki 2 hingga 9 helai daun.

Daun

Daun tanaman temulawak berbentuk panjang kemudian juga agak lebar. Lamina daun, lalu seluruh ibu tulang daun bergaris hitam.

Panjang daunnya berkisar antara 50 – 55 cm, lebarnya kurang lebih mencapai 18 cm, dan tiap helai daunnya melekat pada tangkai daun dimana posisinya adalah saling menutupi secara teratur.

Daun berbentuk lanset, kemudian memanjang berwana hijau tua dengan garis–garis berwarna coklat. Habitus tanaman dapat mencapai lebar yaitu 30 – 90 cm, dengan jumlah anakan perumpun berkisar antara 3–9 anak.

Bunga

Bunga adalah tanaman temulawak yang dapat berbunga secara terus-menerus sepanjang tahun secara bergantian, lalu proses keluar dari rimpangnya (tipe erantha), atau dapat dikatakan dari samping batang semunya setelah tanaman cukup dewasa.

Warna bunga umumnya adalah berwarna kuning dengan kelopak bunga kuning tua, serta pangkal bunganya yang berwarna ungu.

Panjang tangkai bunganya adalah lebih dari 3 cm dan rangkaian bunga (inflorescentia) mencapai 1,5 cm. Pada satu ketiak terdiri dari 3-4 bunga.

Rimpang

Rimpang induk temulawak bentuknya adalah bulat seperti telur, ukurannya besar, sedangkan rimpang cabang terdapat di bagian samping yang bentuknya memanjang.

Tiap tanaman mempunyai rimpang cabang antara 3 – 4 buah. Warna rimpang cabang umumnya lebih muda dibandingkan dengan rimpang induk.

Warna kulit rimpang sewaktu masih muda maupun tua pun berwarna kuning gelap. Atau coklat kemerahan. Warna daging rimpang yaitu kuning atau orange tua, dengan cita rasanya yang amat pahit, atau coklat kemerahan yang mempunyai bau menyengat, serta keharumannya yang sedang.

Rimpang terbentuk dalam tanah pada kedalaman lebih dari 16 cm. Tiap rumpun tanaman temulawak pada umumnya memiliki enam buah rimpang tua dan lima buah rimpang muda.

Akar

Sistem perakaran pada tanaman temulawak adalah akar serabut. Akar-akarnya melekat dan keluar dari rimpang induk. Panjang akarnya bekisar antara 25 cm dan letaknya pun tidak beraturan.

Kandungan Tanaman

Kandungan dari Rimpang temulawak adalah kurkuminoid , mineral minyak atsiri dan minyak lemak. Tepung adalah kandungan utama, jumlahnya pun bervariasi antara 48 hingga 54 % tergantung dari ketinggian tempat tumbuhnya, semakin tinggi tempat tumbuhnya maka akan semakin rendah kadar tepungnya.

Selain tepung, ternyata temulawak juga mengandung zat gizi antara lain karbohidrat, protein kemudian lemak dan serat kasar mineral seperti kalium (K), natrium (Na), magnesium (Mg ), zat besi (Fe), mangan (Mn) serta Kadmium (Cd).

Komponen utama kandungan zat yang ada pada rimpang temulawak yaitu  zat kuning yang disebut dengan ”kurkumin” dan juga protein, pati, serta zat–zat minyak atsiri. Sedangkan minyak atsiri temulawak kandungannya adalah phelandren, kamfer, borneol, xanthorrizol, tumerol dan sineal.

Kandungan kurkumin berkisar antara 1,6% hingga 2,22% dihitung berdasarkan berat kering. Berkat kandungan dan zat – zat minyak atsiri yang sudah dijelaskan tadi, hal tersebut merupakan penyebab berkhasiatnya temulawak.

Baca Artikel Lainnya :

  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kunyit Putih
  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lada
  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tempuyung

Kandungan Zat Aktif dalam Temulawak

Temulawak memang memiliki kandungan yang sangat lengkap, diantaranya adalah Kurkumin, kurkuminoid, P-toluilmetilkarbinol, seskuiterpen d-kamper, mineral, minyak atsiri dan minyak lemak, karbohidrat, protein, mineral seperti Kalium (K), Natrium (Na), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Kadmium (Cd).

Sumber : http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-temulawak/


0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Temulawak"

Post a Comment