Cara Budidaya Tanaman Kecipir – Tanaman kecipir adalah salah satu yang dimanfaatkan sebagai sayur pada bagian buahnya oleh masyarakat.
Mereka bisa saja tumbuh di daratan rendah maupun tinggi selama tanah tersebut memiliki ph tanah sekitar 5,5 – 7, tanah humus dengan kandungan bahan organik, lempung berpasir.
Selain itu, tanaman kecipir membutuhkan sinar matahari yang cukup, curah hujan yang sedang dan drainasenya baik.
Baca Juga :
- Cara Budidaya Tanaman Adas
- Cara Budidaya Tanaman Cabai Jawa
- Cara Budidaya Tanaman Cincau Hitam
Berikut ini cara budidaya tanaman kecipir menggunakan lahan persawahan:
Pemilihan bibit
- Pilih bibit kecipir yang sudah tua atau kering dari induk kecipir yang sehat , tidak terserang penyakit dan segar.
- Kupas kulit kecipir dan jemur selama 4 hari.
- Jika sudah kering biji bisa langsung di simpan.
- Jika ingin menggunakan langsung, maka rendamlah terlebih dahulu selama 4 jam. Baru setelah itu siap di tanam biji – biji tersebut.
Persiapan lahan
- Siapkan lahan untuk menanam.
- Bersihkan lahan dari gulma atau pengganggu lainnya.
- Gemburkan tanah dengan cara di cangkul atau di bajak sedalam 25 cm.
- Sebarkan kompos / bokashi sebanyak 7 – 10 ton.
- Buatlah bendengan dengan tinggi 25 cm, lebar 80 cm, dan setiap bendengan berjarak 50 cm.
- Taburkan pupuk dasar sebanyak 115 kg, yaitu campuran TSP + Phonska + ZA per hektarnya.
- Bendengan – bendengan tersebut haluskan .
- Tutup lahan menggunakan mulsa atau plastik perak dengan ukuran 90 cm.
Penanaman kecipir
- Biji yang sudah di siapkan rendam selama 4 – 5 jam.
- Setelah itu angkat dan bungkus menggunakan kain handuk secara rapat selama 12 jam. Cara ini dilakukan agar biji kecipir tersebut cepat berbuah.
- Lakukan pengairan pada bendengan secara merata.
- Buatlah lubang pada mulsa dengan masing – masing lubang berjarak 50 cm.
- Masukkan 2 kecipir pada setiap lubang yang memiliki kedalaman sekitar 3 cm.
- Tutup lubang tersebut menggunakan sedikit tanah atau tipis saja.
Perawatan kecipir
1). Penyulaman dan penjarangan
Penyulaman dan penjarangan sebaiknya dilakukan ketika tanaman sudah berusia 7 – 14 hari setelah tanam. Hal ini dilakukan untuk menanam kembali atau mengganti tanaman yang tidak bisa tumbuh, mati atau tidak sehat.
2). Pengairan atau penyiraman
Penyiram harus tetap dilakukan walaupun seminggu sekali. Biasanya degan cara mengenangi parit dengan air secara penuh kemudian lakukan pembuangan Secaba cepat agar air tidak menggenang lama. Selain itu pengairan harus dilakukan setelah terjadinya pemupukan.
3). Pemupukan
Pemupukan bisa dimulai dari 15 hari setelah tanam dengan cara membuat tugal yang berjarak sekitar 5 cm dari batang.
Setelah di pupuk tugal tersebut ditutup menggunakan tanah dan dilakukan pengairan. Pupuk yang digunakan pupuk organik seperti kompos dan kimia seperti Urea, ZA / PHONSKA, TSP dan Kalium.
4). Pemasangan tajuk
Sebaiknya tajuk di pasang pada saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Pasang juga tali untuk menghubungkan antar tajuk sebagai rambatan tanaman kecipir.
5). Hama dan penyakit kecipir
Jika hama menyerang pada tanaman kecipir maka lakukan pengendalian menggunakan insektisida yang disemprotkan dengan bahan aktif abamectin, imidakloprit dan klorfenapir.
Jika penyakit yang menyerang maka gunakanlah fungisida berbahan aktif bactocyn, iprodiun, mancozeb dan klorotalonil.
Pemanenan
Tanaman kecipir dapat di panen ketika usianya 50 hari setelah tanam, biasanya buah kecipir tersebut memiliki ciri warna hijau tua dan ukuran buah tersebut sudah maksimal.
0 Response to "Cara Budidaya Tanaman Kecipir"
Post a Comment