Jenis-Jenis Kapur Untuk Meningkatkan Kemasaman Tanah Pertanian

Jenis-Jenis Kapur  – Kapur banyak mengandung unsur Ca mau pun Mg tapi, pemberian kapur ke dalam tanah umumnya bukan karena tanah kekurangan unsur Ca melainkan karena tanah terlalu masam.

Oleh karena itu pH tanah perlu dinaikkan agar unsur-unsur hara seperti P mudah diserap tanaman dan keracunan Al dapat dihindarkan.

Pengapuran merupakan pemberian kapur untuk meningkatkan pH tanah dari masam menjadi mendekati netral yakni pH 5 – 7.

batuan-kapur

Artikel Terkait :

  • Jenis-jenis Pupuk Kimia Yang Sering Digunakan Oleh Petani
  • Cara Membuat Pupuk Organik Padat Bagi Pemula
  • Jenis-jenis Pupuk Dasar dan Tambahan Untuk Tanaman Tomat

Faktor penghambat meningkatnya produksi tanaman adalah karena adanya masalah keasaman tanah. T

anah asam memberikan pengaruh buruk pada pertumbuhan tanaman hingga hasil yang dicapai rendah. Untuk mengatasi keasaman tanah perlu di lakukan usaha pemberian kapur kedalam tanah.

Manfaat Pengapuran adalah sebagai berikut :

  1. Menaikkan pH tanah
  2. Menambah unsur – unsur Ca, Mg, O, an Mo
  3. Mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al
  4. Memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan pembentukkan bintil – bintil akar.

Tanah masam merupakan tanah dengan pH rendah karena kandungan ion H+ yang tinggi. Di tanah masam banyak dijumpai ion Al yang bersifat masam karena dengan air ion tersebut dapat menghasilkan H+.

Umumnya, pH tanah yang di kehendaki untuk pertumbuhan tanaman adalah pH tanah netral yakni 6,5-7,0 karena pada kondisi pH netral unsur hara dapat tersedia secara optimal dan mikroorganisme dapat berkembang dengan maksimal.

Masalah yang umumnya terjadi pada tanah masam antara lain :

  1. Terakumulasinya ion H+ di tanah sehingga menghambat pertumbuhan tanaman.
  2. Tingginya kandungan Al3+ yang dapat meracuni tanaman
  3. Kekurangan unsur hara Ca dan Mg
  4. Kekurangan unsur hara P karena terikat oleh Al3+
  5. Kurangnya unsur Mo sehingga proses fotosintesis terganggu
  6. Keracunan unsur mikro yang memiliki kelarutan yang tinggi pada ranah masam.

Tanah yang bersifat masam agar pH-nya meningkat mendekati netral di perlukan pengapuran. Besarnya pengapuran ditentukan oleh :

  1. pH tanah yang diperlukan oleh tanaman.
  2. Bentuk kapur dan kehalusaannya
  3. Jumlah kapur yang diberikan harus ditetapkan berdasarkan kenaikkan pH yang diinginkan, tekstur, strutur, dan kandungan bahan organik. Tekstur tanah yang semakin berat akan memerlukan jumlah kapur yang semakin banyak. Struktur tanah lapisan olah yang dibentuk dengan pengolahan tanah tidak selalu seragam bagi masing-masing jenis tanah, hal ini mempengaruhi jumlah kapur yang diberikan. Makin halus butiran agregat tanah makin banyak kapur yang dibutuhkan.
  4. Cara pemberian kapur. Pemberian kapur dilakukan 1 – 2 minggu sebelum tanam bersamaan dengan pengolahan kedua sehingga tercampur merata pada separuh permukaan tanah olah kecuali pada tanah padang rumput yang tidak dilakukan pengolahan tanah diberikan di permukaan tanah olah. Pemberian kapur dengan alat penebar mekanik bermotor akan lebih efektif dan efisien pada lahan pertanian yang luas.
  5. Pengapuran harus disertai pemberian bahan organik tanah karena untuk menghindari pemadatan tanah, pencucian, dan meningkatkan efek pemupukan. Efek bahan organik terhadap pH tanah menyebabkan reaksi pertukaran ligand antara asam-asam organik dengan gugus hidroksil dari besi dan aluminium hidroksida yang membebaskan ion OH. Elekrton yang berasal dari dekomposisi bahan organik dapat menetralkan sejumlah muatan positif yang ada dalam sistem kolid sehingga pH tanag meningkat.

Cara mengapur tanah dilalui dengan :

  1. Siapkan kapur sesuai dosis yang telah di tentukan.
  2. Bersihkan lahan yang akan di kapur dari rumput.
  3. Cangkul tanah secara keseluruhan.
  4. Bagi lahan dalam beberapa petak.
  5. Tebarkan kapur ke seluruh lahan..

Pengapuran yang berlebih menyebabkan hal yang merugikan antara lain :

  1. Kekurangan besi, mangan, tembaga dan seng yang diperlukan dalam proses fisiologis tanaman.
  2. Absorpsi fosfor dan metabolisme tanaman terganggu.
  3. Pengambilan dan penggunaan boron terhambat.
  4. Perubahan pH yang melonjak dapat merugikan terhadap aktivitas mikroorganisme tanah dan ketersediaan unsur hara yang tidak seimbang.

Pengapuran pada tanah asam harus memperhatikan beberapa hal yang penting yakni:

  1. WAKTU PENGAPURAN

Waktu pengapuran yang paling baik adalah saat penghujung musim kemarau.

  1. DOSIS KAPUR

Dosis yang diberikan jangan berlebihan karena dapat menyebabkan tanah menjadi basa

Bahan kapur untuk pertanian umumnya berupa kalsium karbonat, kalsium magnesium karbonat, CaO.

Beberapa jenis bahan pengapur :

  1. Kapur Kalsit (CaCO3)

Terdiri dari batu kapur kalsit yang ditumbuk sampai kehalusan tertentu.

  1. Kapur Dolomit

Terdiri dari batu kapur dolomit yang ditumbuk sampai kehalusan tertentu.

  1. Kapur Bakar

Adalah batu kapur yang dibakar sehingga terbentuk CaO.

  1. Kapur Hidrat, slaked lime
Sumber ;
http://faa-entertaint.blogspot.co.id/
http://riasiallagan.blogspot.co.id/2012/09/caramemperbaiki-keadaan-tanah-adaempat_7801.html
http://dresrosa.blogspot.co.id/2016/04/laporan-tetap-praktikum-kapur-dan.html
http://www.academia.edu/19173188/BAB_2_KIMTAN
Sumber : http://agroteknologi.web.id/jenis-jenis-kapur-untuk-meningkatkan-kemasaman-tanah-pertanian/


0 Response to "Jenis-Jenis Kapur Untuk Meningkatkan Kemasaman Tanah Pertanian"

Post a Comment