Klasifikasi dan Morfologi Tanaman kakao

Klasifikasi tanaman kakao

Nama latin Theobroma cacao L
Divisi Spermatophyta
Anak divisi Angiospermae
Kelas Dicotyledoneae
Anak kelas Dialypetalae
Bangsa Malvales
Suku Sterculiaceae
Marga Theobroma
jenis Theobroma cacao L

Morfologi tumbuhan kakao

– Akar

Tanaman kakao memiliki akar yang berbeda-beda tergantung Diana mereka ditanam.

Jika mereka ditanam di lereng gunung dan permukaan airnya dalam, maka akar tunggangnya akan tumbuh panjang dengan lentera yang menembus jauh ke dalam tanah.

Namun jika permukaan airnya tidak dalam, maka akar tunggang tumbuh tidak terlalu dalam, sedangkan lateralnya berkembang dekat dengan tanah tumbuhnya.

Menurut Hall (1932), panjang akar kakao tumbuh ke dalam tanah sekitar 15 meter dan akar lenteranya sekitar 8 meter.

Akar tersebut memiliki bentuk seperti kerucut dan berwarna cokelat. Akar tersebut bercabang-cabang dan dari setiap cabang akan bercabang lagi.

– Batang

Tinggi batang tanaman kakao yang di tanam pada sebuah kebun biasanya memiliki tinggi sekitar 1,8-3 meter pada umur 3 tahun dan pada umur 12 akan memiliki tinggi sekitar 4,5-7 meter.

Tetapi setiap tinggi pohon bermacam-macam tergantung faktor tumbuh yang tersedia dan intensitas naungan. Tanaman kakao memiliki sifat dimorfisme, maksudnya memiliki 2 bentuk tunas vegetatif. Tunas tersebut adalah :

  • Tunas ortotrop atau tunas air (wiwilan atau cupon) merupakan tunas yang tumbuh ke atas.
  • Tunas plagiotrop atau cabang kipas atau ban yang tumbuh ke arah samping.

– Daun

Bentuk helai pada daun kakao bulat memanjang (oblongus) dengan ujung meruncing (acuminatus) dan pangkalnya meruncing juga (acutus).

Tulang daun tersusun secara menyirip, menonjol di permukaan bawah halia daun.

Daging daun pada tanaman kakao tipis tetapi kuat seperti perkamen dan tepi daun rata. Warna daun pada tumbuhan kakao adalah hijau tua pada yang sudah berusia tua, tetapi tetap tergantung dari kulitnya.

Daun dewasa memiliki panjang 30 cm dan lebar 10 cm, permukaannya licin dan mengkilap.

Daun memiliki sifat dimorfisme seperti batang kakao. Pada tunas ortotrop, daun memiliki tangkai sepanjang 7,5 – 10 cm, sedangkan pada tunas plagiotrop memiliki panjang tangkai sekitar 2,5 cm.

Tangkai daun kakao berbentuk silinder dan memiliki sisik halus, tapi tergantung pada tipe tanaman kakao.

Daun kakao memiliki sebuah sifat khusus yaitu memiliki persendian (articulation) di pangkal dan ujung tangkai daun. Sifat ini membuat daun mampu bergerak untuk menyesuaikan arah datangnya matahari.

– Bunga

Salah satu sifat tanaman kakao adalah kauliflori, yang mana bunga kakao tumbuh dan berkembang dari ketiak daun batang dan cabang kemudian berubah menjadi bantalan bunga (cushioll) setelah mengalami pembesaran dan penebalan.

Bunga kakao memiliki rumus K5C5A5+5G ( 5 ) artinya :

  • 5 daun kelopak
  • 5 daun mahkota
  • 10 tangkai sari yang terdiri dari 2 lingkaran, setiap lingkaran terdiri dari 5 tangkai sari, 1 lingkaran fertil
  • 5 daun buah yang bersatu

Bunga pada kakao memiliki warna putih, ungu, kemerahan. Pada bebang sari dan mahkota daun warnanya sangat kuat tergantung dari khas kultivarnya. Tangkai bunga berukuran kecil dengan panjang sekitar 1 – 1,5 cm.

Daun mahkotanya memiliki panjang sekitar 6-8 mm terdiri dari 2 bagian di pangkal dan di ujung.

– Buah dan biji

Daging biji buah kakao sangat lunak, warna buah dasar buah kakao ada 2, yaitu :

  • Muda berwarna hijau atau hijau keputihan, matang berwarna kuning
  • Mada berwarna merah, matang berwarna Jingga atau Orange

– Kulit

Kulit kakao memiliki 10 alur dalam dan dangkal dengan tebal 1 – 2 cm letaknya berselang seling. Buah masak pada umur 6 bulan dengan panjang sekitar 10 – 30 cm.

Baca Artikel Lainnya :

  • Klasifikasi dan Morfologi tanaman Tomat
  • Klasifikasi dan Morfologi Bawang Putih
  • Klasifikasi dan Morfologi Pare Belut
Sumber : http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kakao/


0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Tanaman kakao"

Post a Comment