Pengaruh Cahaya Terhadap Diameter dan Tinggi Tanaman – Intensitas cahaya yang menyinari tanaman merupakan aspek yang penting dalam proses fotosintesi tanaman.
Dapat pula dikatakan bahwa intensitas cahaya juga merupakan faktor pengendali utama dari ekosistem alam.
Intensitas cahaya ini bervariasi tergantung ruang dan waktu dimana cahaya tersebut tampak.
Di negara Indonesia sendiri yang merupakan daerah tropis, intensitas cahaya mataharinya cukup besar sehingga dapat mendukung terbentukya hutan tropis yang bermanfaat untuk menjaga pasokan udara bersih.
Selain itu, walaupun intensitas cahayanya cukup besar juga diimbangi dengan intensitas air yang memadai, sehingga tanaman dapat berfotosintesis dengan baik.
Sedangkan seiring dengan naiknya garis lintang, maka intensitas cahayanya juga akan cenderung berkurang pada daerah tersebut.
Garis lintang yang tinggi membuat matahari berada pada sudut yang rendah terhadap bumi, sehingga cahaya yang dipancarkan akan cenderung dipantulkan kembali oleh atmosfir dan dihamburkan oleh lapisan awan serta polutan udara.
Intensitas cahaya dibutuhkan tanaman untuk dapat berfotosintesis dan memperbesar ukuran tubuhnya.
Sehingga intensitas cahaya yang cukup atau intensitas cahaya yang kurang pada tanaman akan mempengaruhi pertumbuhanya, terutama pada tinggi dan diameter tanaman tersebut.
Diameter dan Tinggi Tanaman
Penelitian menunjukan bahwa jenis tanaman Shorea Pauciflora dan Shorea Selanica, pertumbuhanya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang didapatkanya.
Ketika tanaman tersebut ditanam pada area yang teduh, atau intensitas cahayanya rendah, maka pertumbuhan tinggi tanaman tersebut meningkat.
Berbeda jika tanaman tersebut ditanam pada area terbuka yang banyak terpapar sinar matahari, maka tanaman tersebut cenderung tumbuh pendek namun diameter batangnya meningkat.
Meningginya tanaman karena intensitas cahaya yang rendah disebabkan oleh gerakan pertumbuhan tanaman untuk mencari sumber cahaya.
Sebaliknya, melebarnya diameter tanaman disebabkan pula oleh intensitas cahaya yang berlebih sehingga tanaman tidak perlu untuk menambah tinggi untuk mencari sumber cahaya.
Memang ada beberapa jenis tanaman yang pertumbuhanya terpengaruh oleh cahaya justru bereaksi sebaliknya.
Tanaman tersebut akan meninggi seiring intensitas cahaya yang banyak, atau di tanam di area terbuka, dan akan akan tumbuh melebar jika ditanam di area tertutup yang minim cahaya.
Namun sebagian besar tanaman yang kita jumpai sehari-hari akan bereaksi meninggi jika ditanam di area teduh.
Ada 4 penerima cahaya dalam suatu tanaman (atau juga disebut pigmentasi) antara lain:
- Bagian fitokrom, yaitu bagian tanaman yang paling kuat dalam menyerap cahaya merah walaupun ada juga fitokrom yang menyerap cahaya biru.
- Bagian kriptokrom, yaitu sekelompok pigmen yang mampu menyerap cahaya biru dan panjang gelombang ultraviolet (320-400 nm). Hal ini penting untuk peran pentingnya pada kriptogram (tumbuhan tidak berbunga).
- Bagian penerima cahaya UV-B, yaitu senyawa tidak dikenal yang merupakan bagian bukan pigmen yang menyerap radiasi UV 280-320 nm.
- Bagian protoklorofilida, yaitu pigmen pada tanaman yang mampu menyerap cahaya merah dan biru.
Dengan memperhatikan keterangan di atas, maka mengenai intensitas cahaya yang mempengaruhi sifat morfologi tanaman ini, dapat kita simpulkan sebagai berikut:
- Intensitas cahaya matahari yang semakin tinggi pada suatu tanaman, maka akan semakin pendek tanaman. Sedangkan jika intensitas cahaya matahari semakin rendah maka akan semakin tinggi tanaman.
- Intensitas cahaya matahari yang semakin tinggi pada suatu tanaman, maka akan semakin besar diameter tanaman. Sedangkan intensitas cahaya matahari semakin rendah maka akan semakin kecil diameter tanaman.
Baca Artikel Lainnya :
- Pengaruh Cahaya Terhadap Transpirasi Pada Tanaman
- Pengaruh Cahaya Terhadap Jumlah Klorofil Daun
- Pengaruh Cahaya Terhadap Ketebalan dan Luas Daun
0 Response to "Pengaruh Cahaya Terhadap Diameter dan Tinggi Tanaman"
Post a Comment