Bagaimana Konservasi Tanah Secara Crop Rotation? – Crop rotation adalah bagian dari teknik konservasi tanah secara vegetatif dimana teknik ini bertujuan mencegah dampak erosi tanah dengan memanfaatkan tanaman.
Crop rotation pada dasarnya sudah banyak dikenal dan dilakukan oleh petani yaitu metode pergiliran tanaman.
Hal ini sering kita lihat dari apa yang dilakukan para petani padi di saat musim kemarau.
Saat musim kemarau tentu keberadaan air biasanya kurang untuk memenuhi lahan padi, untuk itu para petani padi pada musim kemarau tidak mungkin menanaminya dengan padi, melainkan tanaman lain yang tahan musim kemarau.
Tanaman yang biasanya ditanam para petani padi di saat musim kemarau adalah jenis palawija.
Konservasi tanah dengan crop rotation ini mempunyai banyak manfaat antara lain menghalangi kehilangan partikel-partikel tanah karena hujan, memperkaya unsur hara tanah, serta mengoptimalkan fungsi lahan agar bermanfaat secara maksimal.
Crop rotation memungkinkan tanah mendapat bermacam-macam unsur hara karena selang-seling tanaman akan meninggalkan unsur hara yang bervariasi.
Selain itu, selang seling tanaman akan membuat penyerapan unsur hara tanah tidak monoton dan merata. Sehingga tidak terjadi kelangkaan unsur hara tertentu.
Untuk malakukan teknik crop rotation ini, berikut ada beberap tips yang bisa digunakan:
Cover crop
Konservasi tanah secara cover crop pada dasarnya adalah usaha menutup lahan agar mengurangi pengikisan tanah akibat guyuran air hujan.
Dengan demikian kesuburan tanah dapat ditingkatkan serta produktifitasnya dapat bertambah.
Jenis tanaman yang digunakan untuk teknik konservasi tanah ini harus memiliki syarat antara lain mudah dikembangbiakan melalui bijinya, tahan hama dan penyakit, berdaun lebat, tidak berduri dan tidak bersulur.
Countur planting
Teknik ini menitik beratkan pada metode penanam tanaman yang harus disesuaikan dengan kontur tanah. Hal ini agar air bisa meresap dengan baik ke dalam tanah.
Strip Croping
Teknik ini dilakukan sesuai namanya yaitu teknik menanam tanaman dengan lajur berselang-seling yang nantinya berbentuk strip.
Ideal kelerengan adalah antara 6 sampai 10 persen. Cara menanam seperti ini bertujuan agar partikel-pertikel tanah tidak ikut larut terbawa guyuran air hujan.
Teknik strip croping dibagi lagi menjadi countur strip croping, field strip croping, buffer strip croping, dan wind strip croping.
Penanaman dengan strip biasanya tanaman yang digunakan adalah tanaman pangan. Juga tanaman semusim lainnya yang diselingi dengan strip-strip tanaman yang tumbuh rapat
Reboisasi
Teknik sudah sering kita dengar yaitu penanaman kembali lahan yang gundul. Teknik reboisasi atau reforestation adalah penanaman kembali hutan gundul. Selain sebagai konservasi tanah, reboisasi juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia karena dapat menyerap polusi dan debu di udara.
Reboisasi juga dapat membangun kembali habitat dan ekosistem alam yang telah rusak.
Mencegah pemanasan global karena dapat menyerap karbon dioksida dari udara. Kesuksesan reboisasi dapat membuat kualitas alam, termasuk tanah menjadi terselamatkan dari kerusakan.
Selang seling tanaman ini menjadi teknik konservasi tanah yang sangat banyak diaplikasikan.
Para petani akan menanami lahanya dengan selang seling terkadang bukan untuk tujuan konsevasi saja, melainkan agar lahan dapat terus berproduksi di berbagai musim.
Baca Artikel Lainnya :
- Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Tanah
- Apa saja Fungsi dari Konservasi tanah dan air
- Jenis dan Macam Erosi Tanah
Dampak erosi bukan saja merugikan petani, akan tetapi secara luas dapat merusak kualitas kehidupan manusia. Untuk itu teknik crop rotation ini menjadi cukup membantu dalam menanggulangi laju erosi yang terjadi pada lahan kita.
0 Response to "Bagaimana Konservasi Tanah Secara Crop Rotation?"
Post a Comment