Cara Budidaya Jahe Secara Organik – Waduh… Lahan kok semakin sempit ya buat berkebun. Padahal masih ingin membudidayakan tanaman Jahe nih. Bingung bagaimana caranya?
Sekarang anda bisa lho membudidayakan Jahe dengan menggunakan pot atau polybag saja! Silahkan saja kalau anda tidak percaya, sudah banyak mereka yang sukses lho hehehe. Nah, jadi tertarik kan? Tenang saja, semua informasi tentang ini akan saya jelaskan disini! Simak deh bacaan berikut ini!
Pertama-tama anda harus menyiapkan beberapa bahan yang penting untuk proses budidaya ini, yaitu:
- Tempat Penanaman
- Untuk yang satu ini anda bebas berkreasi lho! Menanam langsung di tanah? Ih… ga jaman! Anda dapat siapkan seperti polybag, pot, atau bahkan karung-karung bekas yang anda punya. Bekas lomba balap karung juga bisa hehehe…
- Pupuk
- Anda perlu untuk menyiapkan pupuk organik yang sudah difermentasi dong. Kenapa? Karena pupuk jenis ini akan lebih mudah terserap karung atau polybag yang anda gunakan, jadi tanah menjadi lebih subuh, Jahe menjadi lebih sehat!
- Bibit Jahe
- Wah yang ini sepertinya tidak perlu disebutkan deh. Memangnya darimana Jahenya kalau tidak ada bibitnya? Hehehe, tetapi pemilihan bibit Jahenya sendiri penting lho. Anda perlu memilih bibit Jahe berkualitas yang tahan terhadap penyakit sehingga tidak sulit saat perawatannya nanti.
- Jika tidak yakin dengan ketahanan bibit yang anda pilih, anda dapat merendam bibit tersebut dalam larutan fungisida selama 15 menit untuk meyakinkan pilihan anda. Setelah perendaman ini, dijamin penyakit akibat jamur maupun bakteri hilang semua deh!
- Tanah Gembur
- Pilihlah tanah yang gembur dan kaya akan unsur hara. Walaupun dibantu dengan pupuk, jika tanahnya tidak sehat maka tidak akan maksimal juga hasilnya.
- Peralatan Berkebun
Hmm… sudah siap semua nih. Oke, sekarang mari berkebun!
Perlu anda perhatikan sekali dalam cara menanam Jahe tersebut. Semailah bibitnya di daerah yang lembab dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Dapat anda taruh di dalam ruangan tertutup dengan alas jerami lalu tutupi kembali atasnya dengan jerami atau alang-alang.
Saat penyemaian, pastikan kelembaban bibit Jahe terkontrol secara rutin, jangan terlalu lembab atau jangan terlalu kering. Jika kering, dapat anda lakukan penyiraman sedikit demi sedikit hingga lembab lagi. Jika perawatan anda benar, tunas akan tumbuh setelah 2 minggu waktu penyemaian. Setelah ini, bibit Jahe siap dipindahkan!
Keluarkan tunas Jahe tersebut dan taruhlah di media tanam yang sudah anda siapkan sebelumnya. Tancapkan 3 – 5 rimpang pada media tanam anda, perhatikan posisi tunas dan tanam Jahe dalam posisi berdiri. Setelahnya, singkirkan sedikit tanah sekitar 3 – 5 cm dan tutup dengan jerami kering.
Lakukan penyiraman rutin untuk tanaman anda hingga keluar daun dari tunasnya. Pastikan itu semua tetap dalam posisi tanaman Jahe tidak terkena sinar matahari langsung. Untuk 3 bulan pertama, lakukan penyiraman secara rutin, kemudian lakukan penyiangan saat Jahe berusia 4 bulan.
Tanaman Jahe anda dapat anda panen setelah melewati 10 – 12 bulan waktu tanam (untuk hasil terbaik dan optimal tunggulah hingga Jahe benar-benar tua, genap 1 tahun).
Cara memanennya sangat mudah, anda hanya perlu menyobek karung atau polybag yang anda gunakan, ambil rimpang Jahenya, bersihkan dengan air, dan kemudian jemur hasil panen tersebut di tempat yang sedikit teduh. Setelahnya, Jahe anda siap untuk dikonsumsi!
Baca Artikel Lainnya :
- Panduan Dasar Budidaya Tanaman Ganyong Secara Organik
- Panduan Dasar Budidaya Tanaman Kedelai Organik
- Cara Budidaya Tanaman Sorgum yang Cepat Menghasilkan
Nah lho? Kok ternyata mudah sekali ya? Silahkan anda coba sendiri deh! Pasti anda akan puas dengan hasilnya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda semua!
0 Response to "Cara Budidaya Jahe Secara Organik"
Post a Comment