Cara Budidaya Kacang Tanah Secara Organik

Cara Budidaya Kacang Tanah Secara Organik – Di Indonesia tanaman yang yang paling banyak ditanam setelah padi, jagung, dan kacang kedelai adalah kacang tanah.

Seperti halnya tanaman sorghum yang ditanam untuk dijadikan sebagai tanaman sela atau tumpang sari, kacang tanah (Arachis Hypogaea) juga ditanam sebagai tanaman sela.

Daerah dengan curah hujan sedang merupakan daerah yang cocok untuk budidaya kacang tanah. Sebaliknya, curah hujan yang terlalu tinggi menyebabkan bunga pada tanaman kacang tanah sulit untuk melakukan penyerbukan.

2

Selain itu curah hujan yang terlalu tinggi juga menyebabkan perakaran menjadi terlalu lembab yang menyebabkan jamur dan penyakit yang menyerang buah tanaman kacang menjadi semakin subur.

Kacang tanah lebih cocok ditanam pada tanah yang gembur dengan kandungan unsur hara yang cukup, unsur hara yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman kacang adalah kalsium (Ca), kalium (K), pospat (P), dan nitrogen (N).

Cahaya matahari yang penuh juga dibutuhkan pada fase perkembangan daun kacang tanah dan pembesaran buah.

Derajat keasaman (pH) yang cocok bagi tumbuhan kacang tanah adalah sekitar 5 hingga 6,3. Pada fase generatif, tanaman kacang tanah sangat membutuhkan unsur Ca. Hal ini dikarenakan unsur Ca merupakan unsur yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kacang tanah.

Dalam budidaya kacang tanah secara organik, unsur Ca dapat dipenuhi dengan penambahan dolomit atau kapur pertanian pada saat pengolahan lahan.

Kapur pertanian atau dolomit harus ditambahkan lebih tinggi pada lahan yang memiliki derajat keasaman tinggi atau lahan yang basah dibandingkan dengan lahan yang lebih kering  dengan derajat keasaman basa (pH ) netral.

Benih kacang tanah diperlukan pada proses pertumbuhannya. Benih didapatkan dari kacang tanah yang dibiarkan sampai tua (kira-kira 100 hari), dengan benih yang berwarna kehitaman dan ketika dibuka tidak ada selaput pada bagian dalam cangkang kacang tanah.

Pengolahan Tanah

Tanah harus digemburkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai media pertumbuhan kacang tanah. Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan cara tanah dibajak hingga berubah menjadi butiran yang halus.

Setalah itu, tanah yang sudah dibajak ditaburkan kapur sebanyak 2 ton/ha, dan diamkan selama 2 hari.

Pupuk yang digunakan dalam proses budidaya kacang tanah dapat menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang. Budidaya kacang tanah dapat dilakukan dengan bedengan maupun tanpa bedengan.

Masing-masing lubang pada tanah diisi satu butir benih dengan jarak masing-masing tanaman 25 x 25 cm. Sehingga untuk satu hektar tanah diperlukan 50 kg benih. Setelah semua benih ditanam, maka siram setiap pagi dan sore hari.

Perawatan dalam budidaya kacang tanah

Setelah satu minggu, maka kacang tanah sudah tumbuh secara serempak. Kemudian setelah kacang tanah berumur 20 hari, kacang tanah mulai berbunga dan terus berlanjut hingga kacang tanah berumur 75 hari.

Ginofor akan tumbuh pada hari ke 3 hingga ke 4 setelah penyerbukan dan pembuahan, pada saat itu bakal buah juga dapat tumbuh. Ketika ginofor sudah tumbuh, maka akan membentuk polong.

Baca Artikel Lainnya :

  • Cara Singkat Budidaya Tanaman Jagung Secara Organik
  • Cara Budidaya Tanaman Sagu
  • Cara Budidaya Tanaman Tebu Secara Organik

Apabila tanaman kacang tanah mulai ditumbuhi bunga, sebaiknya diberikan pupuk tambahan. Pupuk yang baik pada fase pertumbuhan ini yaitu pupuk yang mengandung banyak posfor, agar buah yang tumbuh lebih bagus dan lebih banyak.

Panen

Kacang tanah yang sudah berumur 90 hari setelah ditanam dapat dipanen. Kacang tanah yang dapat dipanen merupakan kacang tanah yang batangnya mengeras, serta daun mulai menguning dan jatuh berguguran.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-budidaya-kacang-tanah-secara-organik/


Related Posts :

0 Response to "Cara Budidaya Kacang Tanah Secara Organik"

Post a Comment