Pengertian dan Definisi Tanaman Poliploid

Pengertian dan Definisi Tanaman Poliploid – Poliploidi adalah salah satu teknik atau cara agar dapat peningkatan varian genetik dan digunakan untuk salah satu metode pemuliaan tanaman, sehingga mampu menghasilkan organisme dengan jumlah set kromosom yang berlipat (lebih dari 2).

Perubahan jumlah kromosom pada umumnya dikarenakan oleh dua faktor, yaitu euploidi dan aneuploidileh.

cek

Poliploidi atau lebih dikenal dengan poliploid, merupakan salah satu variasi euploidi yang tercipta dari: tetraploid (4n), heksaploid (6n), oktaploid (8n), pentaploid (5n), nonaploid (9n), septaploid (7n), dan triploid (3n).

Poliploid pada tanaman dapat terjadi melalui dua cara, yaitu secara alami dan buatan.

Poliploid secara alami dapat terjadi karena perubahan dari kondisi lingkungan, sedangkan poliploid buatan dapat terjadi apabila dibuat dengan memberikan tambahan zat-zat kimia tertentu.

Sebagai contoh adalah zat kolkisin, Kolkisin merupakan alkaloid dengan warna putih yang didapatkan dari tanaman umbi.

Zat atau senyawa ini mampu menghalangi terciptanya benang-benang spindel pada sistim pembelahan sel, sehingga mampu menciptakan individu poliploidi.

Selain itu, poliploid mampu menyebabkan bentuk morfologi tanaman lebih besar dari pada jenis diploid pada umunya.

Perubahan morfologi tersebut (disebut sebagai perubahan jagur atau gigas) terjadi pada permukaan daun yang menjadi lebih luas, organ bunga menjadi lebih besar, batang lebih tebal berisi, dan tanaman menjadi lebih tinggi.

Selain itu, tanaman poliploid menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap penyakit dan hama.

Tanaman poliploid juga lebih baik jika dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih enak, sangat mudah dicerna, sebagian besar hasilnya memiliki struktur karbohidrat, dan seratnya termasuk halus.

Saat ini pertanian poliploid memiliki peran yang sangat besar dalam penyediaan protein, lemak, dan karbohidrat dunia, dibandingkan dengan pertanian diploid. Dengan begitu metode diharapkan pertanian tanaman dengan teknik poliploid dapat menjadi jawaban krisis pangan dunia.

Jenis-jenis Tanaman Poliploid

Jika dilihat dari asal usul kejadiannya, poliploidi bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu allopoliploid dan autopoliploid.

Allopoliploid : allopoliploid adalah keadaan sel dengan atau memiliki genom, yang berasal dari genom normal 2n = 2x, pasangan kromosomnya tidak homolog.

Jenis ini berasal dari hibridisasi antara spesies yang memiliki genom berbeda (hibridisasi interspesies), sehingga kromosom spontan yang diinduksikan mengubah tanaman menjadi fertil.

Berikut beberapa contoh tanaman yang termasuk dalam alloploid adalah gandum, kapas, dan tebu.

Tujuan induksi allopoliploid yaitu untuk menggabungkan sifat-sifat yang diinginkan dari dua jenis diploid menjadi satu tanaman, mampu mengidentifikasi asal mula genetik spesies tanaman poliploid, menghasilkan genotip spesies tanaman, memudahkan proses transfer gen antar spesies, dan memudahkan terjadinya transfer hingga subtitusi kromosom secara individual kromosom.

Autopoliploid : Autopoliploid adalah kondisi sel yang memiliki genom lebih dari dua, dimana genomnya memiliki kromosom homolog.

Karena pada dasarnya, berawal dari satu spesies dan tercipta dari pembelahan kromosom komplemen secara langsung.

Poliploid jenis ini dapat dilakukan dengan cara induksi, melalui pemberian kolkisin dan secara spontan atau langsung.

Berikut beberapa contoh tanaman yang termasuk dalam autopoliploid antara lain : kentang, kacang tanah, dan ubi jalar.

Baca Artikel Lainnya :

Kenapa Replikasi DNA itu Penting Bagi Tanaman?

Bagaimana Proses Terjadinya Transkripsi DNA Pada Tanaman

Pengertian dan Definisi Transkripsi DNA pada Tanaman

Tujuan utama memproduksi dan memanfaatkan autoploidi supaya pertumbuhan vegetatif lebih besar, biji yang dikandungnya lebih sedikit, autoploidi dari spesies penyerbuk silang dapat bekerja lebih baik dari pada autoploidi dari spesies menyerbuk sendiri.