Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Brotowali

Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Brotowali – Semakin hari semakin banyak saja yang membudidayakan tanaman brotowali, mengingat permintaan pasar semakin tinggi.

Selain itu, proses pembudidayaan tanaman brotowali sangat mudah dan juga bisa di tanam di mana saja asalkan di lingkungan yang sinar mataharinya cukup.

Walaupun banyak petani yang membudi dayakan tanaman brotowali ini, ternyata masih ada saja beberapa petani yang tidak tahu beberapa hama dan penyakit pada si brotowali.

penyakit-brotowali

Berikut ini akan saya jelaskan beberapa hama dan penyakit pada brotowali dan cara penanggulannya.

Baca Artikel Lainnya :

  • Cara penanganan Pasca Panen Tanaman Brotowali
  • Kandungan dan Manfaat Tanaman Brotowali
  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Brotowali

Jamur Colletotrichum sp

Jamur ini menyerang batang brotowali sehingga batang pada si brotowali akan berubah warna menjadi cokelat sebelum akhirnya menjadi kering. Untuk mengatasinya, potonglah pada bagian yang terserang, sebelum menyebar ke batang yang lain.

Jamur Trichocladium sp

Jamur ini juga menyerang batangnya brotowali sehingga menyebabkan batang tersebut berubah warna menjadi cokelat dan akhirnya kering kemudian mati. Jamur ini memiliki virulensi yang tinggi dan menjadi penyebab utama busuk pada batang brotowali.

Untuk mengatasinya, segeralah buang / iris batang brotowali tersebut sebelum menyebar ke batang brotowali yang lain.

Jamur Cercosporella dioscoreophylli

jamur ini adalah jamur yang menyerang tanaman brotowali, hanya saja jamurnya menyerang daun tanaman brotowali.

Ketika si brotowali ini terserang jamur ini maka, daun si brotowali akan muncul bercak – bercak kuning dan bertepung.

Akibat penyakit ini membuat bentuk daun brotowali tidak sempurna, tetapi tidak menyebabkan kematian pada tanaman brotowali.

Untuk mengatasinya adalah dengan membersihkan atau mengurangi kerimbunan pada sekitar tanaman brotowali untuk mengurangi kelembaban karena embun atau sisa air hujan yang menempel pada permukaan daun.

Ulat pemakan daun

Ulat pemakan daun atau di kenal dengan nama ilmiah Othreis fullonia ini adalah salah satu hama yang menyerang tanaman brotowali.

Ulat ini memiliki ciri – ciri  telurnya berwarna kuning kehijau – hijauan berdiameter 1 mm berbentuk bulat yang di letakkan pada permukaan daun bagian bawah secara individu atau kelompok yang berjumlah 82 butir.

Larva ulat ini ketika jalan menyerupai dengan ulat jengkal (Geometridae), warnanya hijau ketika masih muda dengan panjang tubuh sekitar 0,5 cm dan berwarna cokelat kehitaman atau hijau kekuningan dengan panjang sekitar 6 cm saat dewasa.

Saat istirahat, larva ini akan berbentuk seperti huruf S. Akan mengalaami pare-pupa yang mana aktivitas makan akan berhenti, dia akan mengeluarkan benang halus dari air liurnya untuk melindungi diri selama proses tersebut.

Serangan serangga ini menyebar melalui tanaman inang seperti mangga, pepaya dan jeruk yang menjadi tanaman inang utama, sedangkan tomat, anggur dan pisang menjadi tanaman inang alternatif.

Larva ulat ini sudah memakan daun brotowali demam cepat walaupun masih muda, apalagi ketika larva tersebut semakin dewasa maka serangan makin meningkat. Akibat serangan tersebut, tanaman brotowali menjadi gundul.

Jika tes terusan di biarkan akan menyebabkan tanaman brotowali tidak memiliki daun lagi yang menjadikan pertumbuhan terhambat.

Biasanya tandanya adalah daun terlihat terpotong dibandingkan dengan daun yang belum terserang, jika awalnya si ulat memakan bagian teman daun maka daun akan menjadi berlubang, dan ulat tersebut akan terus memakan sampai tangkainya jika daun sudah habis.

Untuk mengatasinya, di anjurkan untuk menyemprotkan insektisida yang memiliki sifat racun kontak pada 2 Minggu sebelum panen brotowali di lakukan misalnya dengan ekstrak mimbar.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-pengendalian-hama-dan-penyakit-tanaman-brotowali/


0 Response to "Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Brotowali"

Post a Comment