Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Secara Biologi

Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Secara Biologi – Pengendalian secara biologi yaotu suatu upaya pengendalian hama yang dilakukan dengan memanfaatkan atau memanipulasi musuh-musuh alami hama untuk menurunkan populasinya.

Pengendalian hama secara biologi dalam pengertian ekologi didefinisikan sebagai pegaturan populasi organisme dengan memanfaatkan musuh-musuh alami hama sehingga kepadatan populasi hama berada dibawah rata-rata.

Pengendalian secara biologi ini merupakan proses pengendalian yang berjalan dengan sendirinya.

Untitled

Hal ini karena teknik tersebut memanfaatkan mekanisme alami makhluk hidup. Hama serangga selalu memiliki predator atau organisme yang berada di atasnya dalam rantai makanan.

Degan memanfaatkan predator, maka populasi hama akan dapat dikendalikan. Untuk itu teknik pengendalian ini sebenarnya tidak butuh campur tangan manusia.

Adapun teknik pengendalian ini menggunakan komponen-komponen pengendalian biologi sebagai berikut:

Parasitoid dan Parasit

Parasit adalah binatang atau organisme yang hidup dalam organisme lain yang lebih besar. Parasit hanya bisa tumbuh jika memakan atau menghisap cairan inangnya.

Sedangkan parasitoid adalah serangga yang inangnya adalah serangga lain. Jadi parasitoid tidak tergantung penuh pada inangnya dalam bertahan hidup.

Penggunaan parasitoid sebagai media pengendalian hama memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:

  1. Daya kelangsungan hidupnya cukup baik.
  2. Parasitoid dapat bertahan hidup meskipun dalam keadaan populasi yang rendah.
  3. Hanya memiliki inang yang tidak terlalu luas.

Sedangkan kelemahanya adalah:

  1. Cuaca dapat mempengaruhi daya cari inang.
  2. Parasitoid yang memiliki daya cari inangyang baik biasanya jumlah telurnya sedikit.

Predator

Predator merupakan organisme yang hidup bebas dan memburu organisme yang menjadi mangsanya. Bedanya dengan parasitoid adalah:

  1. Parasitoid hanya membutuhkan satu inang untuk perkembangannya, berbeda dengan predator yang membutuhkan banyak mangsa untuk bertahan hidup.
  2. Pada parasitoid yang mencari inang adalah imago betina, sedangkan pada predator yang mencari mangsa adalah dua-duanya.
  3. Predator mematikan mangsa untuk dirinya sendiri sedangkan parasitoid mematikan inangnya untuk keturunannya.
  4. Ukuran tubuh Parasitoid lebih kecil daripada inangnya sedangkan predator ukuran tubuhnya lebih besar dari mangsanya.
  5. Parasitoid bermetamorfosis secara sempurna sedangkan predator ada yang sempurna dan ada yang tidak sempurna.
  6. Parasitoid menyerang inangya pada stadium tertentu sedangkan predator memangsa semua stadium perkembangan mangsanya.
  7. Parasitoid membutuhkan waktu yang agak lama untuk mematikan inangnya sendangkan predator mematikan mangsanya dalam waktu yang singkat.

Patogen

Hama seperti juga organisme lain, memiliki ancaman penyakit yang disebabkan oleh jenis patogen seperti virus, bakteri, cendawan, nematoda, dan protozoa.

Beberapa jenis patogen dalam kondisi lingkungan tertentu merupakan faktor mortalitas utama pada populasi hama serangga.

Kemampuan membunuhnya yang baik pada serangga hama membuat sejak lama patogen digunakan dalam pengendlian secara biologi.

Sedangkan untuk penerapan pengendalian hama secara biologi ini antara lain:

  1. Introduksi

Introduksi dapat berarti usaha memasukkan atau mengimpor musuh alami dari suatu daerah ke daerah lain.

Cara ini disebut cara yang cukup klasik dan banyak digunakan. Sebagai contoh Introduksi Tetrastichus Brontispae untuk mengendalikan hama Brontispa Longissima dari pulau Jawa ke  Sulawesi Selatan.

  1. Augmentasi

Sedangkan augmentasi adalah merupakan teknik penambahan musuh alami secara periodik agar meningkatkan jumlah dan pengaruh musuh alami pada hama tersebut.

  1. Konservasi

Konservasi dalam bidang ini merupakan usaha untuk mempertahankan atau melestarikan musuh lami hama di suatu daerah yang telah ada sebelumnya.

Baca Artikel Lainnya :

  • Panduan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Secara Kimia
  • Jenis-Jenis Logam Berat yang Berbahaya Bagi Tanaman
  • Panduan Pengendalian Hama Penyakit Kelapa Sawit

Teknik ini bertujuan untuk menghindari cara pengendalian lain yang dapat merusak lingkungan sebagai contohnya penggunaan pestisida.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/teknik-pengendalian-hama-dan-penyakit-secara-biologi/


0 Response to "Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Secara Biologi"

Post a Comment