Tanaman kedelai tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit ini dapat membuat panen tanaman kedelai yang dihasilkan menjadi berkurang atau bahkan tanaman kedelai bisa mengalami gagal penen.
Oleh karena itu, diperlukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kedelai, berikut berbagai jenis hama dan penyakit yang kerap kali menyerang tanaman kedelai seta cara pengendaliannya :
Arphis Glycine
Soybean Mosaik Virus atau SMV merupakan virus yang ditularkan oleh hama jenis ini. Hama ini merupakan sejenis kutu yang menyerang tanaman kedelai.
Pada awal pertumbuhan tanaman kedelai dan masa pertumbuhan polong dan bunga merupakan waktu bagi virus ini untuk menyerang tanaman kedelai.
Apabila tanaman kedelai terserang oleh kutu ini, ditandai dengan tanaman yang berubah menjadi layu dan pertumbuhannya menjadi terhambat.
Pengendaliannya dilakukan dengan tidak menanam tanaman inang (terung-terungan, kacang-kacangan, atau kapas-kapasan), tanaman yang terserang segera dibuang dan dibakar, dan menyemprotkan Pestona atau Natural BVR yang dilakukan pada permukaan bagian bawah daun kedelai.
Ulat Polong
Akibat yang ditimbulkan dari serangan ulat polong ini membuat buah menjadi berlubang kecil. Pada saat buah masih hijau, bagian luar polong berubah warna, dan didalamnya terdapat ulat berwarna hijau dengan kotorannya.
Pengendalian hama tanaman kedelai ini dilakukan dengan menanan kedelai tepat pada waktunya.
Penyakit Layu Bakteri
Apabila tanaman kedelai ditanam dengan jarak yang rapat menyebabkan tanaman seketika layu, selain itu tanaman juga bisa layu secara mendadak apabila kelembaban udara terlalu tinggi.
Hal demikian yang disebut sebagai penyakit layu bakteri atau Pseudomonas sp. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan memberikan Natural GLIO.
Penyakit Layu
Tanaman yang berumur 2 hingga 3 minggu mudah terserang oleh penyakit ini. Pada saar udara lembab dan tanaman kedelai ditanam dengan jarak yang dekat.
Tanaman kedelai yang terserang penyakit layu ditandai dengan daun kedelai perlahan-lahan menjadi layu dan berubah warna menjadi kekuningan. Penyakit ini juga dapat menular melalui saluran irigasi dan tanah.
Pengendalian penyakit tanaman kedelai ini dilakukan dengan menggunakan varietas tahan dan menebarkan Natural GLIO pada awal penanaman.
Penyakit Karat
Tanaman yang terkena penyakit ini ditandai dengan bagian daun muncul bercak dan bintik berwarna coklat. Bercak tersebut berisi uredia.
Bercak yang muncul dapat berkembang ke daun-daun yang berada di atasnya seiring dengan bertambahnya umur tanaman kedelai tersebut. Bercak dari tanaman kedelai yang terserang berwarna merah kecoklatan seperti warna pada karat.
Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menggunakan varietas tahan dan menyemprotkan fungisida triadimefon, mankoseb, difenokonazol, dan bitertanol.
Penyakit Pustul Bakteri
Tanaman yang terserang ditandai dengan gejala awal berupa bercak berwarna hijau pucat yang terdapat di kedua permukaan daun kedelai, dan pada bagian tengah menjadi menonjol yang kemudian berubah menjadi bisul berwarna coklat muda maupun putih pada permukaan daun bagian bawah.
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit pustul bakteri hampir mirip dengan yang ditimbulkan oleh penyakit karat, perbedaanya bercak pada penyakit pustul bakteri lebih kecil dan spora yang dihasilkan juga terlihat lebih jelas.
Baca Artikel Lainnya :
- Cara dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Garut
- Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Wortel
- Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jambu
Ukuran dari bercak tersebut bervariasi dari ukuran dengan bintik kecil hingga ukuran besar tidak beraturan, dengan warna bercak kecoklatan.
Pengendalian penyakit tanaman kedelai ini dilakukan dengan menanam benih kedelai yang terbebas dari patogen, membuang tanaman yang sakit, dan menghindari rotasi dengan kacang tunggak dan buncis.
0 Response to "Panduan Dasar Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Kedelai"
Post a Comment