Cara penanganan pasca panen tanaman melinjo

Cara penanganan pasca panen tanaman melinjo – Melinjo adalah salah satu tanaman yang dapat di budi dayakan di mana saja, tidak hanya di kebun tapi bisa juga di halaman rumah anda.

Tanaman ini dapat dimanfaatkan mulai dari daun, bunga dan buahnya. Biasanya daun muda tanaman melinjo yang biasa di sebut dengan sebutan kroto so dan bunga di manfaatkan untuk sayuran, sedangkan bijinya pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan dasar emping.

Untuk menghindari hasil produksi si buah atau biji tanaman melinjo, alangkah baiknya jika bunga dan daunnya tidak di panen.

klasifikasi-kayu-manis

Baca Juga :

  • Kandungan dan Manfaat Tanaman Melinjo
  • Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Melinjo
  • Cara Budidaya Tanaman Melinjo

Tanaman ini bisa di panen bijinya setelah usianya sekitar 5 – 6 tahun yang dapat di panen 2 kali dalam setahun yaitu sekitar bulan Mei – Juli (biasa di sebut dengan panen besar) dan bulan Oktober (biasa di sebut dengan panen kecil).

Pemanenan dapat di lakukan dengan cara memanjat, menggunakan tangga atau menggunakan galah dengan cara memetik buah.

Setelah panen, maka perlu di lakukan kegiatan pasca panen, demi memperoleh hasil yang berkualitas sebelum beredar di masyarakat, berikut penjelasannya :

  1. Pengumpulan

Hal pertama yang harus di lakukan adalah pengumpulan hasil panen pada sebuah wadah yang tidak menyebabkan si buah melinjo ini rusak dan menurun kualitasnya, misalnya menggunakan ember.

  1. Sortasi

Sortasi atau di kenal dengan penyortiran antar buah yang matang dan yang belum matang, karena ketika panen dan pemetikan buah satu gerombolan buah terdiri dari buah matang dan mentah.

Ciri dari buah tersebut sudah matang adalah berkulit merah atau berwarna merah buahnya dan memiliki biji yang keras, sedangkan yang masih muda atau mentah, buah berwarna hijau dan bijinya lunak.

Selain tingkat kematangan buah, yang perlu di sortasi adalah ukuran si melinjo dan pemisahan antara melinjo dengan kotoran yang menempel misalnya.

  1. Pengepakan

Setelah adanya penyortiran, tahap selanjutnya adalah pengepakan, hal ini di lakukan karena si melinjo bisa langsung di jual di pasar.

Biji – biji tersebut bisa di pak dalam sebuah karung atau wadah yang tidak dapat menurunkan kualitas si melinjo dengan memberinya keterangan sesuai dengan kondisi melinjo seperti berat, jenis, ukuran, tanggal panen dan seterusnya.

Sesuaikan wadah yang di gunakan dengan tujuan kirim si buah melinjo tersebut.

Pada umumnya buah melinjo dimanfaatkan sebagai bahan dasar emping, berikut ini penjelasannya.

Emping terbagi menjadi 3, yaitu :

  1. Emping berukuran kecil atau biasa di sebut dengan emping gerek, yaitu : emping yang terbuat dari satu biji melinjo setiap empingnya.
  2. Emping berukuran sedang yaitu emping yang terbuat dari beberapa biji melinjo di pipihkan atau di satukan.
  3. Emping berukuran besar yaitu emping yang terbuat dari dua puluh hingga tiga puluh biji melinjo yang di satukan.

Kualitas emping melinjo terbagi menjadi 3  yaitu :

  1. Kualitas I adalah emping super yang mana kualitasnya paling baik, harganya mahal dan sering di ekspor ke luar negeri. Cirinya adalah memiliki ketebalan yang sama, tipis, berwarna putih kuning dan bergaris tengah seragam.
  2. Kualitas II adalah emping yang memiliki ketebalan yang lebih di banding dengan emping super dan memiliki warna putih dan garis kurang seragam.
  3. Kualitas III adalah emping berukuran tebal dan tidak rata, warna kuning serta bergaris tidak seragam.

Kualitas emping tergantung dari bahan baku, proses pembuatannya sehingga memiliki rasa, tampilan fisik yang berbeda.

Sumber : http://agroteknologi.web.id/cara-penanganan-pasca-panen-tanaman-melinjo/


0 Response to "Cara penanganan pasca panen tanaman melinjo"

Post a Comment