Pengertian dan Definisi Humus dan Humufikasi – Dalam mengetahui kesuburan tanah, pengetahuan mengenai humus sangatlah penting.
Kesuburan tanah hanya bisa terjadi jika terdapat humus yang memadai. Maka humus ini haruslah ada setiap tanah agar ideal untuk pembudidayaan tanaman tertentu.
Hanya saja kebutuhan kandungan humus pada tanaman berbeda-beda tergantung jenis dari tanaman tersebut.
Ada jenis tanaman yang membutuhkan kandungan humus yang lebih banyak untuk dapat tumbuh dengan baik, namun ada pula tanaman yang dapat bertahan pada tanah gersang yang sedikit kandungan humusnya.
Namun pada dasarnya, hampir semua jenis tanaman budidaya komoditas membutuhkan kandungan humus dalam jumlah yang cukup besar untuk dapat tumbuh maksimal. Berikut adalah penjelasan mengenai humus dan humufikasi.
Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur. Kandungan bahan organiknya mampu menyediakan habitat yang ideal bagi mikroorganisme penyubur tanah.
Sehingga tanah akan kaya akan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu, kandungan humus pada tanah mampu membuat tanah lebih baik dalam menahan air. Sehingga dampak erosi dapat diperkecil dan tanah tetap terjaga unsur haranya.
Tanah humus dapat terbentuk dari berbagai bahan organik seperti ranting, daun, dan bagian tumbuhan yang membusuk lainya yang akhirnya membentuk tanah subur pada lapisan atmosfer tanah.
Kandungan alifatik hidroksia, fenol, serta asam karboksilat adalah zat-zat yang terdapat di dalam tanah humus yang memiliki banyak manfaat untuk tanaman.
Humus dapat didefinisikan sebagai sejenis tanah yang terbentuk dari proses pembusukan bahan-bahan organik dalam jangka waktu tertentu.
Bahan-bahan organik ini bisa produk buangan berbagai vegetasi seperti daun maupun ranting, dan bisa juga bahan organik lain seperti kotoran hewan.
Bahan-bahan organik tersebut selanjutnya terurai dan menghasilkan partikel-partikel kecil yang bermuatan negatif.
Partikel-partikel kecil yang bermuatan negatif dapat menyerap nutrisi yang bermuatan positif seperti kalsium dan magnesium.
Dimana kedua nutrisi tersebut sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Ciri dari tanah humus sendiri adalah memiliki warna gelap dan terdapat bintik-bintik berwarna putih.
Humufikasi
Setelah mengetahui bahwa humus terdiri dari kumpulan bahan organik, maka kemudian bahan-bahan organik tersebut harus melalui proses agar dapat menjadi humus.
Tanah humus dapat berproses dengan sendirinya maupun secara buatan, seperti pengomposan misalnya. Proses terbentuknya tanah humus inilah yang kemudian disebut humufikasi.
Contoh sederhana dari proses humifikasi dapat kita lihat ketika para petani mencampurkan kotoran hewan dengan tanah agar lebih subur.
Atau juga membakar jerami pada sawah dan mencampurkanya dengan tanah agar tanah lebih subur.
Kedua hal tersebut adalah contoh sederhana dari proses humufikasi yang dapat sering kita jumpai.
Secara lebih kompleks, humufikasi dapat diartikan sebagai sebuah proses kimia untuk menyediakan unsur hara pada tanah melalui penguraian bahan-bahan organik.
Untuk itulah kita mengenal pupuk kompos dimana pupuk tersebut adalah salah satu produk dari humufikasi bahan organik.
Selain itu juga humus dapat terbentuk secara alamiah seperti teruarainya dedauanan kering yang jatuh oleh mikroorganisme tanah yang kemudian dapat membuat tanah tersebut menjadi subur.
Adapula pengomposan dalam jumlah besar yang dilakukan di area yang terdapat sampah organik.
Baca Artikel Lainnya :
- Pengertian dan Definisi Pemupukan Tanaman
- Pengertian dan Definisi Lengas Tanah
- Pengertian dan Definisi Tekstur dan Struktur Tanah
Biasanya hal ini dilakukan untuk membuat produk pupuk kompos dimana dalam prosesnya bahan-bahan organik tersebut dicampurkan bahan kimia tertentu agar cepat terurai. Humufikasi buatan seperti ini biasanya dalam skala besar dan untuk tujuan masal.
0 Response to "Pengertian dan Definisi Humus dan Humufikasi"
Post a Comment